Thursday, January 25, 2007

Merajut Ukhuwah, Raih Kemenangan Islam

Kondisi da’wah di kampus memiliki tantangan tersendiri.Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kampus adalah lahan yang subur bagi tumbuhnya aktivis-aktivis dan kelompok da’wah.Dimana seringkali terjadi benturan antar kelompok da’wah dikarenakan perbedaan pemahaman dan metode da’wah.Benturan yang terjadi berujung pada upaya untuk mencitraburukan kelompok da’wah yang lain.Dengan harapan objek da’wah akan beralih dari kelompok da’wah tersebut.Hal ini telah terjadi bahkan sejak awal munculnya kelompok da’wah di kampus hingga saat ini.Ternyata kondisi seperti ini berdampak pada penurunan semangat kita sebagai aktivis atau pengemban da’wah.Ketika objek da’wah yang kita interaksi menolak karena mendapat isu negatif dari kelompk da’wah yang lain.Setiap kali hal ini terjadi,setiap kali pula kita berputus asa untuk menyampaikan Islam.Karena secara kejiwaan,penolakan-penolakan adalah hal yang tidak sehat bagi tumbuhnya optimisme dalam diri.Dan bila hal ini terjadi secara terus menerus,maka aktivitas da’wah di kampus tidak akan berkembang.Sehingga tujuan da’wah pun semakin jauh.Tentunya hal ini menjadi masalah yang besar.Benturan antar kelompok da’wah yang berujung pada fitnah dan isu negatif adalah gambaran penyimpangan terhadap syaria’at Allah,yakni ukhuwah Islamiyah.
.
KEWAJIBAN MENEGAKKAN UKHUWAH ISLAMIYAH
Di dalam Qs.Al Imron:103 :
Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kalian dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nimat Allah orang-orang yang bersaudara”
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut; dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertaqwa” (QS. Al An'am 153).
Dari dua ayat tersebut memerintahkan kepada kaum muslimin untuk bersatu dan larangan untuk bercerai berai.Apalagi saling memfitnah,tentunya.Dimana fitnah adalah keharaman.

KENDALA UKHUWAH ISLAMIYAH
Kendala bagi ukhuwah Islamiyah tidak lain adalah ananiyah (akuisme) dan ashabiyah (fanatisme golongan).Dua paham ini yang membuat kelompok da’wah berjuang demi kelompoknya.Bahkan terkadang menganggap kelompok yang lain akan menghambat kepentingan kelompoknya.Sehingga sengaja atau tidak sengaja mereka telah menepiskan ukhuwah Islamiyah dengan penebaran fitnah dan isu negatif.Padahal Rosulullah SAW telah bersabda:
“Bukan termasuk golongan kami yang menyeru kepada ashabiyyah (kelompoksuku/ bangsa), berjuang untuk ashabiyyah dan mati di atas ashabiyyah” (HR.Muslim).

MENGHADAPI KENDALA DALAM UKHUWAH ISLAMIYAH
Adanya paham-paham yang telah mengoyak ukhuwah Islamiyah tidak lain disebabkan oleh adanya pemahaman asing (kufur) yang telah bercokol dalam diri kaum muslimin termasuk sebagian kelompok da’wah. Sukuisme,fanatisme golongan,nasionalisme,dan sebagainya secara sadar atau tidak telah menghinggapi pemikiran kaum muslimin.Ditambah lagi kerendahan taraf berpikir kaum muslimin semakin memperparah kondisi.Mereka tidak mampu berpikir politis sehingga paham siapa lawan dan siapa kawan/saudara.Dan terlebih lagi .mereka tidak memahami persoalan utama kaum muslimin.Sehingga cenderung meributkan persoalan diantara sesama kelompok Islam sendiri daripada berpikir serius tentang persoalan ummat.
Maka untuk menghadapi kendala dalam ukhuwah Islamiyah ini tidak lain adalah dengan menyampaikan kerusakan-kerusakan dari pemikiran-pemikiran yang telah mengotori ukhuwah Islamiyah itu sendiri.Dengan menganggap bahwa kelompok –kelompok da’wah adalah juga bagian dari ummat yang berhak mendapatkan penyadaran.

LANGKAH PRAKTIS..
Mengutip apa yang disampaikan oleh Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia :
“Kendatipun berbagai kelompok Islam menunjukkan tingkat keragaman yang tinggi dan kompleks, namun HTI memandang dari kaca mata ukhuwah Islamiyah, bahwa selama tetap berpegang teguh pada aqidah dan syariah Islam, semuanya dianggap sebagai saudara sesama muslim meskipun berbeda-beda pemahaman dan gerak kelompok.
Keragaman adalah sunnatullah yang tidak dapat dihindari sehingga tidak perlu disesali. Yang diperlukan adalah upaya mencari titik temu agar tercipta sinergi antar berbagai kelompok Islam dalam menghadapi tantangan bersama, yakni bagaimana menghadapi hegemoni kapitalisme global dengan berbagai agendanya serta perjuangan menegakkan kembali kehidupan Islam dengan penerapan syariah Islam secara kaffah di bawah naungan khilafah Islamiyah. Allahu'alam bi al-shawab” [ ]
Sehingga langkah praktis yang dapat dilakukan terhadap sesama kelompok da’wah adalah:
• Menjalin silaturrahim dengan sesama kelompok da’wah melalui kunjungan-kunjungan antar structural atau pengurus kelompok da’wah.
• Penyampaian visi dan misi antar sesama kelompok da’wah dan upaya mencari persamaan dan titik temu untuk berjuang secara sinergi dalam upaya membangkitkan ummat,melalui forum-forum diskusi terbuka atau tertutup,dsb.
• Penekanan wajibnya ukhuwah Islamiyah dan keharaman saling berseteru dan memfitnah sesama kelompok da’wah melalui surat-menyurat,forum keakraban,dan sebagainya.
Dan langkah praktis terhadap objek da’wah:
• Menekankan wajibnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan kaeharaman fitnah dan su’udzon terhadap sesama muslim
• Tidak berputus asa menyampaikan dan meluruskan pemahaman yang salah,melalui berbagai cara dan pendekatan.
• Senantiasa menyampaikan Islam ideologis dan kecemerlangan ide-ide Islam dalam menyelesaikan persoalan,sehingga ummat dapat melihat bahwa ide yang kita emban layak untuk diterima dan diperjuangkan.

KHATIMAH
Benturan antar kelompok da’wah adalah salah satu tantangan dalam da’wah. Dalam menjalankan aktivitas da’wah, hal ini adalah sebuah keniscayaan.Sehingga yang seharusnya dilakukan adalah mengatasi persoalan ini. Benih-benih terkoyaknya ukhuwah Islamiyah mampu diatasi dengan solusi Islam,yakni beramar ma’ruf. Namun,keputus asaan dalam berda’wah harus dijauhkan. Yakni dengan menepiskan anggapan bahwa persoalan ini adalah harga mati. Tetapi dengan mengingat janji Allah untuk menolong orang-orang yang berjuang demitegaknya Dienul Islam:
”Pada hari (kemenangan ) bergembiralah orang-orang yang beriman karena pertolongan Allah.Dia menolong siapa yang dikehendakiNya.Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang” (TQS.ar-Rum:4-5)

No comments: