Friday, February 23, 2007

Sebelum Kamu Mengeluh

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda, Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup
6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan
9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.
12. Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup!Life is a giftLive it...Enjoy it...Celebrate it...And fulfill it.
13. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu
14. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan
15. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya.
16. It's true you don't know what you've got until it's gone, but it's also true You don't know what you've been missing until it arrives!!!

Sumber : www.man3malang.com

Paku dan Kemarahan

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Ayahnya berusaha keras untuk membuang sifat buruk anaknya. Suatu hari ia memanggil anaknya dan memberinya sekantong paku. PAKU? Ya, paku. Sang anak heran. Tapi bibir ayahnya justru membentuk senyum bijak. Dengan suaranya yang yang lembut, ia berkata kepada anaknya agar memakukan sebuah paku di pagar belakang rumahnya setiap kali marah.Di hari pertama, sang anak menancapkan 48 paku. Begitu juga di hari kedua, ketiga, dan beberapa hari selanjutnya. Tapi hal ini tak berlangsung lama. Setelah itu jumlah paku yang tertancap berkurang secara bertahap. Ia menemukan fakta bahwa lebih mudah menahan amarahnya dari pada memakukan begitu banyak paku di pagar.
Akhirnya kesadaran itu membuahkan hasil. Si anak telah bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaran. Ia bergegas memberitahukan hal itu kepada ayahnya. Sang ayah tersenyum. Kemudian meminta si anak mencabut satu paku setiap hari dimana dia tidak marah.Hari-hari berlalu berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya berhasil mencabut semua paku yang pernah ditancapkannya. Ia bergegas melaporkan kabar gembira itu kepada ayahnya. Sang ayah bangkit dari duduknya dan menuntun si anak melihat pagar di belakang rumah itu."Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku. Tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa seperti sebelumnya," kata si ayah bijak. Sang ayah sengaja memotong kalimatnya pendek-pendek agar si anak mencerna maksudnya dengan baik. Si anak menatap ayahnya dengan sikap menunggu apa kelanjutan ujaran ayahnya itu."Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu itu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau kepada seseorang lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu akan meminta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan, luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik," ujar sang ayah dengan lembut namun sarat. Sang anak membalas tatapan lebut ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Pelajaran yang diberikan ayahnya begitu tajam menghujam relung hatinya. Tanpa disadari, lisan kita ternyata begitu mudah menyakiti orang lain. Semoga kita bisa belajar menjaga lisan dan perbuatan kita.

Sumber : www.man3malang.com

Wednesday, February 21, 2007

Ada Apa Dengan Indonesia?

Ada yang berkata negeri ini zamrud khatulistiwa
dengan karpet hijau rumput menelangkup tanah gambut
serta syurga bersinar keemasan menempa lembah

Ada yang bernyanyi gemah ripah loh jinawi disini
dengan kolam susu sebentang lautan dan tanah ajaib
munculkan daun hijau dari sebilah tongkat

Ada yang beritakan negeri ini swarna dwipa
dengan batu gunung membunting emas
dan samudera mengkilau mutiara

Kemudian................
Terdengar derik reyot rumah kami
Tersembul perut gendut kurang makan adik-adik kami
Dan ibu kami menakar sepetak sawah dengan beras pasar penyumpal lapar
Dan bapak kami menguras tetes-tetes keringat dengan sekeping rupiah

Sedangkan.................
Zamrud kami dikuliti
Lautan susu kami diciduki
Batu-batu emas kami diangkuti
Pulau-pulau kami dilubangi
Ketika para pencuri berjas tamu agung menginjak tanah ini

Padahal.....................
Di puncak menara istana
sang raja dengan santai bertelekan singgasana
sembari julurkan karpet merah
meramahi tamu pencuri

Lalu pencuri beraksi
Lalu kami menjerit kelaparan
Lalu pencuri gali alam kami dan pergi
Lalu kami meratap kesusahan
Lalu pencuri kaya
Lalu maklumat raja menjerat leher
Lalu raja tulikan kepala
dan kami papa
semakin papa

Sunday, February 18, 2007

Just Jokes ^_^

Mengapa Indonesia Tidak Maju

Bertahun-tahun saya heran, kenapa sih Indonesia "Tidak maju-maju,meski sudah merdeka 61 tahun.
Tapi sekarang .... saya sudah tahu alasannya.....
Berdasarkan data statistik :
1. Jumlah penduduk Indonesia ada 237 juta. 104 juta diantaranyaadalah para Pensiunan. Jadi yang kerja cuma 133 juta.
2. Jumlah pelajar dan mahasiswa adalah 85 juta. Jadi tinggal 48 jutaorang yang kerja.
3. Yang kerja buat pemerintah pusat ada 29 juta. Jadi tinggal 19 juta yang kerja.
4. Ada 4 juta yang jadi ABRI dan polisi. Jadi tinggal 15 juta yang kerja.
5. Ada lagi yang kerja di pemerintahan daerah dan departemen-departemenjumlahnya 14,800,000. Jadi sisanya tinggal 200,000.
6. Yang sakit dan dirawat di rumah sakit, termasuk rumah sakit jiwadi seluruh Indonesia ada 188,000. Jadi sisa 12,000 orang saja yangkerja.
7. Ada 11,998 orang yang dipenjara.
Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja. Siapa mereka ???
Yaa... tentu saja SAYA dan ANDA !
Tapi kan...ANDA lagi main-main dengan Internet. (hehehehee)
Jadi tinggal SAYA SENDIRI YANG KERJA!!!!!!!
Pantes aja kalau begini Indonesia tidak maju-maju ......!!!!

Teruntuk SaudariQ Yg Kucintai Karena Allah

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Q.S Fushilat 30)

Tetaplah Disini Ukhty…..
Tetaplah berhimpun dalam naungan cahaya, bertahanlah dengan pelita dalam hati kita. Pelita yang dikaruniakan Allah untuk menerangi langit dan bumi. Jangan membuat jarak dengan cahaya Allah agar tak kehilangan arah dalam melangkah, pun agar bisa melihat dan tak meraba-raba jalan kita.

Tetaplah Disini Ukhty….
Di jalan Islam, tetaplah bersama meniti jalan ini hingga akhir. Kita semua mungkin telah letih Ya ukhty, karena jalan ini amat panjang dan berliku. Karena perjalanan ini melampaui batas dimensi dunia dan waktu. Tetapi tetaplah disini, jangan pernah menjauh. Yakinlah, kenikmatan yang kita reguk dijalan ini lebih banyak disbanding yang direguk oleh orang-orang yang lalai. Keindahan yang kita rasakan disini jauh melebihi keindahan yang kerap dibanggakan mereka yang jauh dari jalan ini.

Tetaplah Dijalan ini Ukhty…
Sebagaimana para mujahid dan syuhada’ mengukuhkan diri di jalan ini, para pemberani yang tak pernah surut melangkah walaupun celah untuk mundur begitu penuh bertabur hiasan dunia nan gemerlap. Dan perhiasan manakah di dunia ini yang mampu mengalihkan mata hati-mata hati yang jernih dari indahnya cinta dan ridlo Sang Kekasih? Dan perhiasan manakah di dunia ini yang mampu menandingi indahnya cinta dan ridlo Sang Kekasih?

Tetaplah Disini Ukhty…
Jangan berpaling dari jalan ini, jalan yang telah Allah karuniakan kepadamu. Sebagaimana Ia mengaruniakannya hanya kepada hamba yang terpilih. Jalan yang tak pernah sepi apabila kau berpaling darinya. Akan tetapi, inilah jalan yang membuat jiwamu hampa apabila kau berpaling darinya.

Ukhty Mujahidah…
Ingatkah ketika kita menetapkan cita sebagai pemburu akhirat?
Pemburu akhirat…sosok yang didamba Kekasih kita. Sosok yang tak pernah merasa mudah dalam proses metamorfosisnya.
Dan kini tiba detik-detik menyesakkan itu. Saat jiwa raga terdesak keterbasan. Bahkan dalam hening pun kita harus tetap melawan. Melawan diri kita sendiri. Melawan hasrat kepada jalan yang lebih landai, hasrat untuk beristirahat, hasrat untuk berhenti.
Inilah detik-detik yang menyesakkan itu. Saat bayangan Kekasih seakan memudar, dan kita bagai kehilangan tujuan. Saat kita sejenak tertegun dan bertanya : Apa yang kita cari sebenarnya?.
Inilah detik-detik itu. Detik ketika tak boleh ada kata menyerah!
Ukhty, sesungguhnya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Letih ini adalah kebutuhan diri, kebutuhan untuk belajar, bangkit dengan segala kelemahan dan menjadi pejuang sejati.


Dan Ingatkah Engkau, Ukhty Mujahidah…
Akan cita-cita kita menjadi pilar penyangga menara kejayaan Islam. Dan menjadikan diri kita sebagai jiwa-jiwa bersinar yang menerangi kegelapan. Cita-cita untuk mengulurkan kedua belah tangan kita kepada umat, menyingkirkan bebannya, menyembuhkan lukanya, melindungi kemuliaannya. Mimpi kita untuk mengukir nama Islam dengan tinta emas sejarah kegemilangan peradaban manusia. Mimpi kita membangun istana di Surga. Juga mimpi kita untuk berjumpa dan menatap wajah Kekasih (Insya Allah). Sungguh ukhty, tidakkah kau merasa bahwa letih yang mendera ini tak seberapa?

Maka….
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. At-Taubah : 42)

Karenanya…
Tetaplah disini ukhty…
Dalam perniagaan yang tiada pernah rugi. Tiada ketersiaan apabila menginvestasikan waktu untuk berjuang dijalan-Nya. Tak ada kekalahan apabila telah korbankan semua dalam kompetisi meraih cinta-Nya. Dan tak seharusnya ada penyesalan dan kepedihan. Karena Allah tak pernah lalai mencatat setiap lelah dan duka hamba yang ikhlas beribadah kepada-Nya.
Cukuplah Allah, sebaik-baik pemberi balasan.

Selamat berjuang saudariku, selamat menggapai cinta-Nya!
Untukmu salalu untaian salam dan doa saudarimu
Semoga Allah meneguhkan kita, Amiin