Monday, December 18, 2006

Sumber Jambe Love Story Part III

Da-da adik….(lho kok adik? Ya iyalah, lha wong dia anak TK entah kelas A atau kelas B aku tak tahu, pokoke masih kuecil banget) kulambaikan tanganku kearah-nya saat dia semakin menjauhiku, lha kok malah lari.....?” Dasar Rika senengane medeni bocah “ ^_^!!! (bagi pembaca, yang dah penasaran sama cowok di Sujam Love Story 2, n’ dah berpikiran macem2, kasian deh lo ^_^ ha….ha)

Kulanjutkan langkah kaki-ku yang sempat terhenti oleh si bocah TK, kupandangi langit yang biru dan terik-nya mentari yang kian menyengat (jam 7 sujam seakan2 jam 9 sby, jam 9 Sujam seperti jam 12 Sby) wis pokoke puanas banget. Ya iyalah nama-nya juga kebun kayu sengon, jati n’ karet, iya kalau kebun teh atau kopi dan sejenis-nya yang suhu lingkungannya dingin. Setelah beberapa langkah, aku membaca tulisan Balai Kesehatan Sumber Jambe, aku masih bingung, masa’sih disini? Bukannya aku mencari Puskesmas? Sama ngga’ ya? Akhirnya aku tanya bapak satpam yang jaga di pos dekat Balai tersebut,
“Maaf pak mau tanya, puskesmas-nya disebelah mana ya pak?”
“Oo mbak dari FKG ya…itu mbak didepan situ”
“”iya saya dari FKG, makasih ya pak……..” jawabku singkat.
Ternyata benar ”tugas suci-q” bukannya bekerja di Puskesmas tapi di Balai Kesehatan milik perkebunan. Dengan langkah mantap aku memasuki Balai kesehatan tersebut.
”Assalamu’alaikum ibu....saya Rika” kuulurkan tangan berkenalan dengan seorang ibu yang bekerja disana, tepatnya bagian KIA (Kesehatan Ibu-anak)
”Waalaikum salam, saya bu ginem” jawab beliau
” Oiya, saya sudah tahu kok bu dari teman2, maaf bu bapak mantri-nya dimana?” tanyaku
”Mungkin masih dirumahnya mbak, tar lagi datang kok, tunggu aja dulu”
”Iya bu makasih” jawabku singkat.
Setelah panjang lebar berkenalan dengan beliua, aq menuju ke Poli gigi (tempat kerja baru-q sebagai dokter gigi ”karbitan/ pemature”, emang belum sah kok).
Disebelah poli gigi ada loket yang merangkap apotek, penjaga-nya seorang ibu muda beranak satu, nama-nya mbak Yuli. Akupun berkenalan dan ngobrol ngalor-ngidul (segera beradaptasi dengan lingkungan baru) dengan bu ginem, mbak Yuli dan Pak Ponidi salah satu staf pembantu umum Balai Kesehatan.

Hmm kulihat dari jendela bagian belakang balai Kesehatan, ada rumah dinas pak mantri dan kamar2 kosong yang sudah tak terpakai, karena dulu kamar tsb digunakan sebagai rawat inap dan mess mahasiswa FKG yang bertugas disini.

”Mbak dicari pak mantri di BP” kata bu ginem
” Oiya bu, makasih ” dengan membawa surat tugas dari kampus menghadap pak mantri, dalam perjalanan yang hanya membutuhkan beberapa langkah, jadi teringat rasa penasaranku pada pak mantri yang ”kurang disukai oleh teman2ku”. Kupikir kalau aku ngga’ berbuat salah atau aku berbuat baik dengan beliau, Insya Allah ngga’ ada masalah, ya semoga aja demikian.

Kuketuk pintu dan kuanggukkan kepala sebagai tata krama kesopanan, tok...tok ”Assalamu’alaikum, boleh saya masuk pak? ”
” Waalaikum salam, Ooh ya silahkan ” bapak mantri berdiri mempersilahkanku masuk dan mengulurkan tangan untuk bersalaman
Aku-pun menyambut jabatan tangan pak mantri (aku pikir dan yang kupahami, berjabat tangan dengan lawan jenis bukanlah sesuatu yang haram, tetapi hukumnya mubah2 saja. Hanya saja tidak semua kemubahan bisa dan harus kita lakukan, terkadang kita-pun harus menjaga diri kita, kapan kita menerima jabat tangan dengan lawan jenis dan kapan tidak, aku pikir pemabaca-pun mampu untuk memilah2 hal tersebut).
” Rika pak ” kuperkenalkan nama-ku terlebih dahulu
” Oiya silahkan duduk ”
Bla...bla...pertanyaan seputar perjalanan yang melelahkan, pendapat ttg Sujam, program-ku ke depan selama 2 minggu di Sujam, dan pertanyaan2 yang lain, cerita2 kalau beliau baru bulan Juni menjabat sebagai mantri di Sujam jadi belum banyak pengalaman memimpin di balai kesehatan Sujam ini dan baru menikah sekitar 2,5 bulan yang lalu. Bla...bla...panjang deh, inti-nya selamat datang di Sujam, di Balai Kesehatan Sujam, n’ nyantai aja disini, di betah2in anggap refreshing. Aku Cuma tersenyum, dalam hati masih bertanya mampukah aku bertahan di Sujam selama 2 minggu?.

BTW about pak mantri yang masih muda banget itu (sekitar 26-27an), sekilas aku memberi nilai 70 (kumat nih keisengan Rika, 3 C untuk beliau: cool, calm n’ cakep ^_^ tapi sayang dah beristri hua...ha...ngga’ banget deh...huss pikiran kok dibiarin nglantur gini to Rik, Astaghfirullah....aku Cuma iseng aja kok Ya Allah...jangan marah ya...pliz ampuni hamba-Mu yang ngaco’ ini ^_^). aku hanya berpikir apa yang tidak disukai teman2ku pada beliau? Beliau begitu baik, aku tidak merasa diceramahi, beliau sopan, ramah dan yang cukup berkesan, beliau mengatakan bahwa beliau orang-nya kalau ngga’ perlu bicara ya ngga’ bicara, kalau perlu bicara maka ya akan bicara (wah kebetulan sekali pak, itu yang saya inginkan).

N’ than, mbak Yuli mengantarkanku ke kantor perkebunan sebelah mess-ku, aku menghadap bapak Seno sebagai kepala kantor untuk menyerahkan surat tugas dari FKG, kemudian percakapan ringan yang tak jauh berbeda dari sambutan pak mantri. Kemudian aku berkenalan dengan seluruh staf kantor perkebunan, entahlah aku ngga’ hafal nama2 bapak tersebut, terlalu banyak, hanya beberapa gelintir orang yang masih kuingat, ada pak muji, pak puji, pak subandi, karena beliau sering nglembur bersama-ku di kantor untuk mengerjakan laporan masing2.

Setelah dari kantor, aku-pun kembali ke balai kesehatan dan melewati TK, kembali aku mengamati bocah2 TK sambil mencari wajah bocah laki2 yang kutemui tadi pagi ^_^, ternyata pertemuan-ku dengan si bocah pagi itu adalah pertemuanku yang pertama dan terakhir selama di Sujam, karena aku tidak pernah bertemu lagi dengannya T_T, entah aku yang berangkatnya terlalu siang, atau dia yang terlalu pagi?” Entahlah aku belum mendapatkan jawabannya, ”penting ngga’ sih dibahas” ^_^ he...he

Baru beberapa menit mengamati peralatan2 poli gigi yang sangat2 terbatas itu (dibanding FKG yang lumayan lengkap), seorang anak perempuan TK kelas B datang bersama ibu-nya mau mencabutkan gigi anak-nya, gigi 71 n’ 81 (isitilah untuk gigi insisivus pertama sulung kiri-kanan bawah).
”Hmm cabut gigi anak? Wadau gimana nih? Sering-nya sih cabut gigi orang dewasa pakai suntikan anastesi n’ aku sudah melewati klinik Bedah Mulut I dan II, so Insya Allah kalau gigi orang dewasa no problemo, tapi kalau gigi anak2 ini urusan Pedodonsia (kedokteran gigi anak2)dan aku belum masuk kesana, baru semester depan aku mengambil paket klinik itu. Hmm Bismillahirramanirrahim, aku harus bisa, disini ngga’ ada dosen ataupun teman2 yang akan membantuku, tapi disini peranku adalah sebagai seorang dokter gigi, aku adalah pembuat kebijakan atas tindakan yang akan kuambil dan harus mampu bertanggung jawab atas tindakan-ku, Ya Allah.....aku tidak pernah mancabut gigi anak2, Engkau tahu itu Ya Allah, tapi aku-pun tidak boleh menolak permintaan pasien, kumohon Ya Allah beri kemudahan pada hamba-Mu ini. Tak kutampakkan rasa ketidak PD-anku pada pasien dan orang tua-nya, karena akan berpengaruh besar pada psikology sang anak dan ibu-nya. Aku-pun berusaha bersikap profesional, mendiagnosa dgn menanyakan segala hal yang kuperlukan untuk riwayat kesehatan dan rekam medis sebagai pertimbangan tindakan yang akan kulakukan. Hmm Ok, Bismillahirrahmanirrahim, kuajak si anak berbicara ringan, tentang sekolah-nya, kuajak bercanda sebentar dsb (untuk mengalihkan perhatian dia, sehingga berkurang rasa takut-nya pada tindakan ”cabut gigi”)
”Adik ngga’ usah takut ya...bentar, sakit dikit kok (emang nih gigi udah goyang derajat 2, jadi Insya Allah ngga’ terlalu susah untuk mengeluarkannya), tar kalau sakit angkat tangan ya.....”
Dia mengangguk tanda setuju dengan instruksi yang kuberikan
Kuambil chloretyl (anestesi topikal berbentuk spray, suhu-nya dingin) dan tang gigi anterior sulung, kuambil tampon (kasa yang digulung) dan disemprotkan chlorethyl ke tampon tersebut, Bismillahirrahmanirrahim, kuletakkan tampon dingin tersebut pada daerah sekitar gigi 71 dan 81, awal-nya kuambil gigi 71 (insisivus pertama sulung kiri bawah yang sudah goyang derajat 2) kemudian gigi 81 (insisivus pertama sulung kanan bawah yang goyang derajat 1). Syut...nah sudah selesai kata-ku pada gadis kecil itu, nih gigi-nya adik, kutunjukkan kedua gigi yang sudah kuambil, pinter ngga’ nangis....ngga’ sakit kan, lho kok matanya berkaca2 ini kenapa? Sakit ta? Tanya-ku
Dia menggeleng lemah, ”lha terus napa? Takut? ” tanyaku. Dia mengangguk.
” udah gpp, dah selesai kok, ini kapas-nya digigit dulu, sekarang sekolah lagi ya...nih mbak Rika kasih sikat dan pasta gigi (enak ya jadi pasien anak2, dapat bonus terus, ya itung2 sebagai reward atas keberanian dia, n’ biar dia ngga’ takut lagi sama dokter gigi)
” Lho bilang apa dulu sama bu dokter ’ kata si ibu yang mengantarkannya
”makasih bu dokter ” kata si gadis kecil berkepang itu
” Sama2, rajin gosok gigi ya adik....biar gigi-nya ngga’ lubang, ngga’ sakit n’ ngga’ dicabut lagi”
Si gadis kecil itu tersenyum senang sambil memandangi hadiah yang telah kuberikan, mencium tanganku dan berpamitan kembali ke sekolah-nya (TK)
Dan akhir-nya pengalaman pertama mencabut gigi anak2 berjalan dengan sukses berkat pertolongan Allah tentu-nya, karena aku tak akan mampu melakukan itu semua itu tanpa kehendak Allah.
Setelah itu, jam istirahat makan pagi jam 9.30 (kembali ke mess) dan balik kerja lagi jam 10. wah ternyata ketika kembali sudah ditunggu pasien, kalau ngga’ salah ingat pasien tambal 2 gigi, setelah itu berdatangan lagi pasien (aslie pasien minta cabut gigi, tapi karena kemarin malam masih sakit jadi-nya Cuma medikamentosa, pemberian obat saja dan kubersihkan karang gigi-nya), aku pro kontrol 3 hari (suruh datang lagi 3 hari kemudian), tapi kok ya ngga’ datang2. Ya gimana ya...begitu-lah sample gambaran masyarakat kita yang kurang kesadarannya tentang kesehatan gigi dan mulut, orang datang untuk dilakukan perawatan/ minta cabut ketika gigi-nya sakit, setelah ngga’ ada keluhan malah ngga’ balik2, oalah bu...bu piye to. Nah inilah Rik kewajiban-mu sebagai dokter gigi, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat ttg pentingnya kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut (dalam batinku).

Akhir-nya pulang kerja jam 13.30 WIB, aku kembali ke mess menantang terik-nya matahari yang tak mau mengalah dengan kedatangan awan mendung ataupun hujan yang sangat dirindukan oleh warga Sujam. ”Huuah panas buanget....bisa2 gosong nih kulit”. Kutundukkan wajah (seperti orang yang sedang mengheningkan cipta atau nyari uang-nya yang hilang ^_^), tapi jujur aku menyerah dari tantangan sang surya ngga’ mau kompromi itu. Sesekali kupandangi pemandangan bukit yang tampak dari balik kantor perkebunan dan kebun2 karet dan sengon yang berhektar2 luas-nya. Hmm kapan2 aku akan masuk ke ”hutan” itu, aku ingin tahu wujud bahan baku karet sebelum diolah pabrik (ya maklum lah gadis metropolis saba hutan belantara, jadi ngga’ tahu apa2, always want to know gitu deh ^_^).

Akhir-nya sampai juga di mess, huaah enak-nya membaringkan badan...capek...(capek-nya bukan karena terlalu banyak pasien, tapi karena terlalu banyak nganggur, jadi agak2 boring deh di balai kesehatan tadi), untung-nya bawa buku ”Di Jalan Da’wah Aku Menikah” jadi-nya waktu-pun berlalu tak terasa setengah buku dah kulahap habis, ampe’ pak mantri menduga kalau aku mo’ merit, karena sering-nya bertemu denganku membawa n’ membaca buku tersebut, he...he...
Benar-kah Rika mau merit? Pantengi aja Sujam Love Story Part IV (met penasaran lagi ye...he...he...)

Wednesday, December 13, 2006

Sumber Jambe Love Story Part II

“Pagi Sumber Jambe”….kubuka jendela kamar, oops ternyata masih gelap, gelaaap sekali. “ Ya jelas masih shubuh Rik “ omel-q, Sang Surya masih bermalas-malasan untuk segera tersenyum pada dunia. Hmm enak-nya habis sholat shubuh n’ mbaca qur’an begini ngapain ya? Untung deh bawa buku n’ novel pinjaman dari teman2 (biar ga’ boring katanya, makasih ya pren2-q), kemarin selama diperjalanan dah 1,5 novel yang kubaca, pagi ini target 0,5 novel harus habis, lhap…lhap…lhap kulahap cepat kata demi kata di novel itu, selesaaaaiiiiii. Emang kalau disuruh baca bacaan ala novel n’ komik cepet-nya bukan main, coba kalau baca buku kuliah atau buku2 islam yang butuh pemikiran ekstra, wuuiiih beraat, ngantuuk, n’ banyak sekali godaan yang menghadang, ngga’ percaya? Coba aja….nih contoh-nya, ngga’ usah jauh2, aq dw! Selama musim ujian bukannya tambah mantengin diktat, eh malah nih diktat2 terbawa mimpi, melayang jauh n’ menyatu dalam alam bawah sadar, syndrome ngantuk selama musim ujian melanda ^_^ he…he (dasar!!!)

Sang Mentari mulai malu2 menampakkan wajah-nya di balik bukit n’ pepohonan Sujam, hmm masih remang2, kubuka pintu kamar….kupandangi setiap sudut mess yang semalam tak sempat kuperhatikan. Ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan n’ santai, ada TV 21”, dikelilingi oleh 6 kamar (3 kamar saling berhadapan) hanya kamar no-1 sebelah utara yang berpenghuni makhluk kasar (I’m alone), yang lain entahlah hanya kamar berisi bed2 dan kamar mandi tak bertuan. Kubuka pintu belakang, ada kolam ikan mujair dan koi, menyenangkan bisa melihat ikan2 yang lucu berenang kian kemari seakan2 tak peduli dengan kedatanganku (“ cuek banget sih nih ikan “), “Assalamu’alaikum ikan…kenalin aku Rika, selama 2 minggu aku akan disini, kamu mau kan jadi teman pertama-ku n’ temanku selama aku disini? ”, he..he…ini yang ngga’ beres siapa sih? Kok ngomong2 sama ikan? Ya bagaimana-pun, ikan juga makhluk Allah dia punya naluri juga, mungkin dia bisa merasakan apa yang kurasakan, “sok tahu loh Rik “ ^_^. Sudah ya Kan (panggilan untuk ikan)…aku mo’ jalan2 keluar rumah, pingin tahu ada apa aja disekitar rumah besar ini, Eh iya nih ada kandang burung, si burung kemana ya Kan?, ya…kamu kutanyain juga ngga’ bakalan jawab, kalaupun kamu jawab pasti aku juga ngga’ ngerti bahasa dunia-mu ^_^, bye…bye…Kan aku mo’ jalan2 dulu ya…Assalamu’alaikum”. Kupandangi bangunan sebelah kiri kolam ikan, hmm ada bangunan tapi sepi n’ tertutup, ini pasti rumah bapak manajer. Dibelakang dekat kolam ikan ada dapur yang juga lumayan luas. Ah…dapur tar aja deh aku kesana, ngga’ ada yang banyak kuperbuat pada diri-mu, karena aku juga ngga’ berminat untuk membuat sesuatu, lagian aku juga bukan orang yang hobby masak ^_^ tahu dw kan kalau aq ………….(ssstt off the record, membuka aib diri sendiri ^_^ jadi malu he…he).

Pintu depan kubuka, blak…Subhanallah…pantesan tadi malam nih depan n’ samping kanan rumah gelap banget, lha wong setelah pekarangan kecil dengan beberapa pohon mangga, ketela n’ pisang, ada berhektar2 kebun karet. Kuberjalan mendekati kebun karet, oops ngga’ bisa masuk, ada kawat tajam yang mengelilinginya, tapi seperti-nya ini just mengelilingi sekitar mess ini aja (biar aman), karena kulihat diseberang kebun ada orang yang bisa keluar masuk untuk mengambil getah karet. Kuamati orang tersebut mengambil satu persatu getah karet dalam cawan yang dilekatkan dipohon, kemudian dimasukkan kedalam ember yang dibawa-nya. Kulanjutkan langkah kaki-ku yang sempat terhenti oleh rasa penasaranku dengan aktivitas orang2 di kebun. OK waktu-nya kebelakang rumah, hmm bener2 pekarangan penuh buah, ada pohon mangga’, kelapa, salak, jambu, jambu air, pisang, papaya, dan rambutan. Tapi sayang, ngga’ ada yang masak. Oops ternyata, belakang pekarangan ada kebun kayu sengon, pohonnya tinggi sekali, n’ daunnya ngga’ terlalu lebat seperti karet. Nah…sekarang melangkah ke sebelah kiri mess, ada rumah bapak manajer yang menyatu dengan mess tampak lengang, disamping-nya (depan – kiri) ada kantor yang mulai ramai dengan karyawannya yang berdatangan, hmm nih kantor pagi banget sih buka-nya, ini kan masih jam setengah 6-an, wah orang sini rajin2 ya, ngga’ seperti orang surabaya dan sekitar-nya, tar aja deh aku ke kantor-nya sekalian nyerahin surat “tugas suci”, Ok balik ke mess lewat samping kiri rumah (tadi kan jalannya muterin mess searah jarum jam), Eh ternyata sebelah kiri mess-ku ada kolam ikan lagi, tadi di dalam mess, sekarang di luar mess, tapi diluar ada tamannya lho, eh ada pohon rambutan n’ duriannya juga, tapi sekali lagi, nih pohon emang berbuah tapi belum ada yang masak (belum rizki-ku kali ya…). Kudekati kolam ikan, ada pohon besar dengan bunga yang indah (seperti sakura, tapi berwarna ungu, hmmm so nice), kusapa si ikan “Assalamu’alaikum ikan… wah ikan ternyata kita emang berjodoh ya, kamu juga mau kan jadi temanku selama aku tinggal disini “? ^_^ (kumat lagi nih).

Udah hampir jam 6 nih, aku harus balik ke mess…(Cuma beberapa langkah doang kok), hmm ini bunga apaan ya? Bau-nya haruuum banget, bau aroma terapi lho (tepat depan kamar-ku), pantes tadi malam aku sempat tambah berpikir sedikit parno karena bau-nya yang masuk ke kamar-ku. Ok waktu-nya mandi….masuk rumah aaah. Lho kok sudah ada secangkir teh? Siapa yang buatin? Kulangkahkan kaki ke dapur, ada 2 orang ibu tersenyum pada-ku. Kusapa dulu kedua ibu tadi sambil mengulurkan tangan,
“Assalamu’alaikum, kulo Rika bu mahasiswa FKG. Kalau ibu? Tanyaku
“ bu lastri” kualihkan ke ibu satu-nya “ saya bu Tum “. Ooh inggih2 bu.
“ datang jam berapa mbak? “ Tanya bu lastri
” Jam 11 malam bu, kalian pak munawi, pak wamen n’ bu wamen” jawab-ku
” Lho kok malam banget mbak?” tanya bu lastri lagi
” Inggih bu, pak munawi jemput kulo jam 9 malem, tirose mobil setunggale mantun kecelakaan, dereng mantun diperbaiki, dadosipun pak munawi nyambut mobilipun pak wamen, trus ketemu pak wamen sekalian saking jember nyuwun dijemput di krikilan”
“ oo ngoten, Mbak itu teh-nya diminum ya”
“ Inggih bu, matur nuwun, ibu badhe tanglet, rencang2 kulo riyen berangkat dateng puskesmas jam pinten nggih bu? Puskesmasipun sebelah pundi? ”, kupikir bahasa Jawa akan lebih halus dan lebih sopan untuk bertutur kata dengan orang yang lebih tua, walaupun bahasa jawa-ku juga ngga’ terlalu kromo inggil banget. (Bagi pembaca yang ngga’ bisa berbahasa Jawa atau sedikit lupa dengan bahasa Jawa, tar cari primbon bahasa jawa ya…^_^)
“ Biasae nggih jam setengah pitu mbak2e berangkat, puskesmase sebelah rumahnya bu wamen, depannya pos satpam”.
“ Oo jam setengah pitu nggih, nggih-pun bu, kulo badhe siap2 berangkat” kulangkahkan kaki menjauhi dapur menuju ruang tamu untuk minum teh dan ke kamar mandi, ganti baju, berhias diri dsb. Hmm sudah jam setengah tujuh, sholat dhuha dulu ah setelah itu menghabiskan teh, pakai kaos kaki, sepatu n’ berangkaat…
“ Ibu saya berangkat dulu, Assalamu’alaikum “
“ Waalaikum salam ”, jawab kedua ibu tersebut
“ Eh mbak Rika, sarapan pagi-nya biasa-nya jam berapa?
” Terserah-pun bu, biasanipun rencang2 kulo jam pinten ”
” jam istirahat mbak, jam setengah sepuluh ”
” ooh nggih-pun sami, mboten nopo2, kulo terserah bu lastri mawon” jawabku (padahal sarapan-ku biasae pagi sebelum berangkat kuliah, kalau ngga’ sempat sebelum kuliah, paling juga makan jam 9 sebelum klinik, tapi disini kan status-ku sebagai tamu selama 2 minggu, n’ ngga’ mau ngrepotin orang)
” Sampun nggih bu, Assalamu’alaikum”
”waalaikum salam”

Aku-pun semakin menjauh dari mess, tanah berdebu dan berbatu kulalui, melewati taman depan-kiri rumah, dan kupandangi pohon durian yang berbuah muda, eh ternyata pohon durian itu seperti ini to, baru sekarang aku tahu dalam seumur hidup (ini aku yang ndeso, apa aku yang kekota-en yo, ampe’ ngga’ tahu pohon durian ^_^). Sengaja langkah kuperlambat untuk menikmati pemandangan Sujam, hmm ada kebun rambutan (ngga’ terlalu luas seperti kebun karet n’ sengon yang berhektar2), lagi2 buah-nya masih kecil n’ mungil, ngomong2 dekat mess-ku ini ada pabrik apa ya? Lho kok ada kelapa yang dikeringkan? Bau-nya semerbak...entah-lah aku ngga’ bisa mendefinisikan bau-nya, terlalu rumit antara gurih dan bau aneh yang bercampur jadi satu menusuk hidung ^_^. Kualihkan pandangan ke depan pabrik, ada TK (aku lupa nama-nya, padahal tiap hari kulewati), karena aku terlalu sibuk memandangi anak2 TK yang lucu, bermain ayunan, lompat kesana kemari, kejar-kejaran, melucur di papan luncur, dan bergelantungan di tangga yang berbentuk setengah lingkaran (whatever ya begitulah, aku ngga’ tahu namanya ^_^),” hmm menyenangkan sekali ”...pikir-ku, seakan2 mereka ngga’ punya beban kehidupan. Kulangkahkan kaki menuju puskesmas (asli-nya aku masih belum tahu, puskesmas-nya sebelah mana, walaupun bu lastri sudah memberi tahu, tapi aku blank daerah sini, tadi malam kan datang-nya jam 11 malam, gelap banget, ke rumah pak wamen untuk nurunin beliau aja antara sadar dan ngga’, mana gua tahu puskesmas sebelah mana). Yo wis pokoke melangkah terus, tar kalau tersesat paling juga masih di Sumber Jambe, ngga’ mungkin tersesat di Jakarta, lha wong Banyuwangi di ujung timur jawa mana bisa sampe’ Jakarta ujung barat pulau Jawa...iya kan? He...he.. sambil nyengir karena pikiran aneh tadi, aku tersenyum pada seorang cowok yang lewat di sampingku (emang sejak dari kejauhan tadi kuamati dia yang berjalan sendirian sambil bernyanyi), kulirik dia dan kukasih senyum termanisku ^_^, eh nih cowok malah mempercepat langkah kaki-nya, padahal belum kusapa. Jarang2 lho aku perhatian sama cowok, eh pas aku ngasih perhatian kok dia malah ngacir ya?...hua...ha...ha (dasar Rika, kasian deh lo Rik dicuekin ^_^).

Cowok itu terus mempercepat langkahnya meninggalkanku, sesekali dia balik memandangku, aku-pun juga demikian, ketika tatapan kami bertemu aku kembali tersenyum pada-nya ^_^ (sok genit lo Rik).

Halo….halo….pembaca…apa yang ada dalam benak kalian semua? Apakah Rika sudah lupa dengan idealisme-nya? Atau nih rika emang udah kesamper ”makhluk tak kasat mata” di kebun hingga berubah semakin parah, semakin liar dan semakin rusak aja? Apakah kondisi keimanan-nya sedang meluncur kebawah jurang hingga dia berkeinginan untuk menggoda si cowok?

BTW penasaran sama cowok pertama yang kuberi senyuman termanis di Sujam? Apakah dia yang akan berperan sebagai Kanji Nagao seperti kisah "Tokyo Love Story"? Nantikan serial Sumber Jambe Love Story Part III, dan seperti-nya akan ada Part IV bahkan mungkin Part V dst (nih Part II aja, masih pagi hari pertama). Jadi sabar ya....n’ tetep stay tune in www.rerekaka.blogspot.com, senang deh buat orang penasaran….aQ ucapin selamat berpenasaran ria ^_^ he...he...he

Monday, December 11, 2006

Sumber Jambe Love Story (Part I)

Kalau baca judulnya, jadi ingat drama Asia “Tokyo Love Story” dengan lakon Rika akana dan Kanji nagao, emang sengaja buat judul yang bikin orang penasaran hi..hi. Kali ini pemerannya bukan Rika akana, tetapi Rika (penulis dw). Trus Kanji nagao-nya? Ya pantengin aja kisah2 seru selama 2 minggu di Sujam (Sumber Jambe). OK?

Mungkin aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata, tapi apa daya, aku telah berjanji untuk menceritakan pengalamanku selama di sujam. Mulai darimana ya?

H-1, hati berdebar2, pikiran galau, kekhawatiran mendominasiq, what’s happened with Rika? Hii bayangan sujam yang katanya teman2 PKL pendahulu-q yang kebagian tugas disana, sujam dikelilingi oleh kebun (jati, sengon, karet, kakao/coklat, kelapa, mindi dsb), panas, jalan penuh debu dan batu, mess yang sepi dan pak mantri yang sedikit keras dan menyebalkan, semua persepsi awal ttg sumber jambe membuat-q sedikit gusar, mampukah aku bertahan di Sujam selama 2 minggu?

Bismillahirrahmanirrohim, akhirnya hari minggu tanggal 26 nov jam 4.30 WIB aku berangkat naik kereta api, ngga langsung ke banyuwangi, tapi turun di Bangil terus naik bis ke probolinggo untuk jemput kakakku yang mau mengantarkanku ke banyuwangi, trus naik bis lagi ke banyuwangi. bukannya aku ngga’ berani berangkat dw kesana, tapi biasalah ortu berat melepas ananda bungsu tercintanya, ciee he…he…

Sungguh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, lewat hutan dan gunung di daerah jember, oia ada fenomena yang memilukan hati selama bis berbelok2 ditikungan gunung. Masya Allah banyak sekali pengemis yang berpencar dari atas gunung ampe’ kaki gunung, banyak dari ibu2 muda ampe’ mbah2, n’ ngga’ kalah krucil2 usia TK-SD meminta2 uang di pinggir jalan pada pengendara kendaraan, jumlahnya ngga’ cukup 1-10 orang, tapi buanyak sekali rasanya kalau dihitung, seperti pengemis bedol desa (sekampung gitu), aku hanya berfikir, pernahkah Sby-JK melewati area ini dan melihat penderitaan kaum dhuafa’ yang meronta-ronta dipinggir jalan meminta uang untuk meyambung nasib hidup-nya?

Akhirnya siang jam 1 tet, sampai jua aq di krikilan, katanya sih kalau mau k RS Bakti Husada (Rustida) naik delman, tapi waktu itu ngga’ ada delman, yang ada ojek, akhirnya nyewa 2 ojek, 1 untukku n’ kakak, 1 nya lagi untuk kedua bapak ojek. Bapak ojek sudah melaju kencang, eh lha kok motor yang kunaiki agak eror mana tuh kedua bapak dah ngga’ keliatan batang hidungnya lagi, wah gawat nih tar kalau tersesat gimana, tapi tuh bapak kok percaya ya sama aku n’ kakakku, lha kalau orang yang punya niatan jahat, kan bisa aja tuh motor kami bawa ngacir..he….he

So beberapa menit kemudian, akhirnya ketemu juga sama Rustida, istirahat di Mess Rustida yang sepi n’ lumayan besar, suasananya nyaman, tenang n’ tempat yang cocok untuk menenangkan pikiran, depan an belakang mess ada taman, trus belakangnya lagi ada sungai yang jernih n’ sawah terasering. Pokoknya suasana desa nan permai deh. Hmm ngga’ bisa tidur nih, biasa tempat baru (belum adaptasi, susah tidur, apalagi ngga’ terbiasa tidur siang) jalan2 ke di taman, ke Rustida n’ cari makan di kantin. Awal-nya sih kakakku mau nganterin langsung ke Sujam naik motor ojek (nyewa 2 seperti tadi) tapi bapak ojeknya yang ngga’ sanggup, wah jauh mbak…70 km-an, weeks 70 km?. OK sms Pak mantri kapan aku dijemput, tilulit sms dari pak mantri, mbak Rika yang saya hormati n’ dimuliakan oleh Allah, sabar ya mbak…Allah mencintai orang2 yang sabar. Insya Allah nanti jemputan datang sekitar jam 8 malam. Jadi penasaran nih seperti apa sih Pak Yayan itu? Kalau dari sms-nya sih orang-nya baik, tapi kenapa teman2 pendahuluku jadi sebel ama beliau? Sampai2 semua berpesan, Rika tar kalau bapak-nya mulai nyebelin n’ mulai ceramah, tolong ya kamu wakili kami2 tuk nyeramahin balik beliau, mungkin kalau sama kamu beliaunya ngga’ berani nyeramahin kamu macem2. he..he aku Cuma nyengir aja, semakin penasaran aja nih sama bapak mantri…

Akhirnya kakakku pulang jam 4 sore, ngga’ bisa berlama2 nemenin aku, Bwi-Probolinggo lumayan jauh. Aku antar ke jalan raya dengan jalan kaki sambil menikmati indahnya pemandangan sawah dan gunung, ternyata ngga’ begitu jauh lho. Soale fokusnya ngobrol, cerita2 n’ menikmati pemandangan desa Glen More (bagus ya nama desanya). Nah akhirnya setelah kakak naik bis, aku sendirian, ogah ah jalan kaki naik delman aja, dah lama banget ngga naik delman, akhirnya naik delman/ dokar dari jalan raya ke Rustida, aku nikmati perjalanan, kasihan juga ya nih kuda kok dipecuti terus, ngomong2 tentang kuda aku jadi ingat beberapa tahun yang lalu waktu rekreasi ke Bromo, 1 tahun sebelum Bromo dinyatakan berbahaya, naik kuda ke puncak gunung, orang2 banyak memandang pada-q (Ge-er dikit gpp ^_^), mungkin yang terlintas dalam benak mereka, akhwat berjubah naik kuda….aneh!!!

Di mess sendiri, iiihhh sepi banget, mana cuacanya mendung lagi, jadi pingin nangis hiks…hiks melankolis banget, tapi apa yang membuat hatiku bersedih? Aku ngga’ sedang homesick ataupun merindukan keluarga n’ teman2ku. Aaah aku benci dengan suasana hati seperti ini, sudah cukup aku ngga’ mau mikirin yang ngga’2 n’ diluar kuasa-ku, Allah help me pliz…pliz buang semua pikiran yang membuatku sedih. Lho kok aku jadi nangis sih…Oh, no! Cukup Rik, jangan perturutkan perasaanmu yang ngga’ layak n’ ngga’ jelas itu, berpikirlah dengan jernih, dewasa, tenang seperti biasanya kau menghadapi setiap permasalahanmu, OK? OK! (ngomong2 dw nih ceritanya di mess kaya’ orang gila ^_^ he…he)

Adzan isya’-pun berkumandang, Ya Allah menunggu jam 8 aja kenapa lama-nya seperti sehari? Aduh cepetan po’o (mulai ngga’ sabar nih). Tok..tok mbak makan dulu, oia pak dimana? Disana , kata bapak penjaga mess2 (sambil menunjuk satu ruangan yang terang n’ ada suara TV). Aku masuk ruang makan, oops ada seorang dokter usia 30an yang sedang nonton TV, wah gimana nih jadi ber2-2an nih sama nih dokter, cepetan rik makannya n’ segera balik ke mess( dalam hati). Eh lha kok nih dokter malah ngajak ngobrol ngalor-ngidul, yang cerita kalau bliau adalah PPDS Unair, ngga’ bisa pulang karena jaga pasien, teman2 yang lain dah pulang, rumah beliau di sby, trus cerita kalau beliau punya istri drg, tapi PP kerja Sby-Bojonegoro tiap hari, punya 2 orang anak yang masih kecil. Wah ceritanya semakin melebar n’ memanjang aja nih dokter. Aah pusing, aha alasan siap2 mau dijemput aja deh biar aku selamat dari forum khalwat ini. (maaf ya dok ^_^)
Jam 8 lewat 15 menit, kok belum datang juga ya? Waktupun berlalu, jam 9 malam akhirnya datang juga yang menjemputku, nama beliau bapak Munawi dengan membawa mobil Taft, hii apakah aku akan ber2 dengan pak Munawi? (tanyaku dalam hati). Aku duduk di depan, kubuka jendela lebar2, (Ya Allah aku tahu, tidak seharusnya aku berdua dengan pak Munawi, apalagi malam hari, tapi sungguh saya terpaksa Ya Allah ampuni aku). Tapi alhamdulillah pertolongan Allah datang, di jalan raya bertemu bapak n’ ibu wakil manajer yang dari Jember ikut bersama kami. Huuua lega deh.

Perjalanan Rustida-Sujam memakan waktu 2 jam, setelah ngobrol di mobil sama pak n’ ibu wamen (wakil manajer), aku capek n’ ngantuk banget…akhirnya akupun tertidur. Sampai ditengah kebun antara setengah sadar n’ ngga’ sadar aku merasakan bahwa jalan jalan brliku2, bergeronjal2 ala paris dakkar (tubuhku bergoyang-goyang ke kanan ke kiri dan terpental, tuing2, aduh nih perut rasa-nya diaduk2, diluar mobil begitu sepi, begitu gelap, tak ada satupun lampu kecuali lampu mobil yang menyinari, aku pejamkan mata n’ membiarkan alam bawah sadar memikirkan hal lain selain jalan yang sedang kutempuh ini, mengalihkan perhatian). Jam 11 malam akhirnya sampai juga aku di mess setelah mengantar bapak n’ ibu wamen ke rumah beliau. Wah mess-nya pojok dw, sepi, depan n’ samping kenapa gelap bgini ya? Aah ga’ mau tahu deh, aku dah capek, pingin segera bobo’. Sekilas aku hitung kamar mess, ada 6 kamar n’ aku dikamar depan, kubuka pintu kamar...hmm lumayan besar dengan 1 bed ukuran nomer 2, 1 lemari, 1 meja rias, 1 meja n’ kursi, dan 1 kamar mandi dalam. Kuletakkan tas n’ segera ke kamar mandi untuk cuci muka n’ gosok gigi plus wudlu. N’ than aku baringkan tubuhku yang rasanya sudah nggak kuat lagi untuk beraktivitas yang lain selain tidur. Kucoba pejamkan mata, eeh ni mata kenapa ngga’ mau diajak kompromi, bukannya tadi dah ngantuk berat n’ badan dah capek, kok sekarang malah merem – melek ngga bisa tidur, perlu adaptasi nih. kupandangi setiap sudut kamarku, ih kenapa nih pikiran jadi parno gini ya? Ya Allah lindungi hamba-Mu ini dari setiap hal2 yang membahayakan diri dan jiwaku dari makhluk2Mu. Aku baca Al-qur’an bukan untuk mengusir penghuni disini, tapi untuk menenangkan hati dan pikiranku. Kalau aku ngga’ berbuat macam2 yang mengganggu ”penjaga dan penghuni disini” Insya Allah aman, dan aku pasrahkan semua keselamatan dan perlindungan diriku hanya pada-Mu semata Ya Allah. Akhirnya akupun terlelap tidur..zzz...zzz...zzz

Bersambung dulu ya...nantikan kisah selanjut-nya di Sujam Love Story Part II ^_^

BHMN UNAIR?

BHMN merupakan format baru pengelolaan kampus yang menjadi idola dikalangan PTN (perguruan tinggi negeri) saat ini. Bergengsi mungkin itulah yang sering disebut-sebut setelah PTN mendapat status baru tersebut. Unair sebagai universitas yang menjadi corong pendidikan tinggi di Indonesia Timur pun berupaya mendapatkan status tsb. Hasilnya, 14 September lalu, kampus tercinta ini resmi memperoleh gelar BHMN.

Dengan BHMN, artinya pemerintah telah memberi otonomi (baca : kebebasan) kepada kampus dalam mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan yang menyangkut pengelolaan administrasi, pendidikan, penelitian, termasuk pendanaan dan kerjasama dengan pihak lain tanpa campur tangan pemerintah. Pemerintah tampaknya ingin berlepas tangan dan menjadi agensi neoliberal di tanah air; alokasi dana 20% dari APBN pun tidak jelas pos pos alokasi dan realisasinya. Wajar kiranya muncul kritik dan protes keras dari para mahasiswa di beberapa PTN yang telah di-BHMN-kan terlebih dahulu seperti UI, UGM, ITB dan IPB karena kampusnya menjadi semakin komersial. Faktanya bisa dilihat melalui mahalnya biaya pendidikan di kampus-kampus tersebut.

Hal lain yang perlu dicermati terkait status universitas BHMN ialah masuknya pihak-pihak non pendidikan kedalam universitas sebagai pengawas, masuknya dana dari sang pengawas, masuknya program-program “asing” sebagai konsekuensi pendanaan dari sang pengawas, maupun bentuk kerja sama lain yang tidak jelas (karena minimnya akuntabilitas)

Yang tak kalah berbahaya-nya, universitas dapat bersifat korporasi : rector adalah CEO, mahasiswa adalah konsumen. Bahkan, pendidikan akan menjadi tidak merata; hanya dimiliki oleh orang kaya, orang pintar, ataupun yang potensila menjadi pintar. Orang biasa dan tidak mampu, akan kesulitan mengenyam pendidikan tinggi. Bisa saja ada yang berdalih bahwa mereka masih bisa bersekolah di tingkat dasar dan menengah melalui jaminan pemerintah (seperti Kejar Paket, Bina Keterampilan Bekerja, dll) tetapi seperti apakah kualitas pendidikan dasar dan menengah kita???

Selain itu output dari universitas hanya ditujukan sebegai pemenuhan kebutuhan pasar tenaga kerja, bukan untuk meninggikan martabat bangsa Indonesia, bukan untuk mengentas kemiskinan, bukan pula untuk memberantas kebodohan.

Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, itu jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu, sedangkan ilmu akan menjadi unsure utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, islam tidak hanya mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, tetapi juga memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan mendayagunakan ilmunya diatas jalan kebenaran.

Bagi sebuah masyarakat, pendidikan mempunyai peranan vital. Pendidikanlah yang memungkinkan pelita pemikiran suatu masyarakat menyala terang. Pelita pemikiran itu tak ubahnya laksana ruh yang memberi jalan hidup bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang melintasi zaman seraya mewujudkan kemajuan dan kemakmuran.

Atas dasar itu, Islam menggariskan bahwa setiap individu diwajibkan untuk menuntut ilmu. Pada saat yang sama, Islam mewajibkan Negara menyelenggarakan pendidikan atau wajib belajar tanpa memungut biaya kepada seluruh rakyatnya, dari jenjang pendidikan terendah hingga jenjang pendidikan tinggi. Pemerintah harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siapa saja yang berminat dan punya kecakapan intelektual, tidak menetapkan syarat-syarat yang menyulitkan, minim biaya dan tanpa membatasi usia.

Adapun berkenaan dengan kurikulum strategi, dan tujuan pendidikan , islam menetapkan prinsip yang sederhana tapi sangat tegas dan jelas. Kurikulum pendidikan harus berlandaskan Aqidah Islam, karenanya seluruh materi pembelajaran atau bidang studi serta metodologi penyampaiannya harus dirancang tanpa adanya penyimpangan dari asas tersebut sedikitpun. Strategi pendidikan diarahkan pada pembentukan dan pengembangan pola piker dan pola jiwa islami. Semua disiplin ilmu disusun berdasarkan strategi tersebut. Membentuk kepribadian islam dan membekali individu dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan manusia merupakan tujuan asasi dari pendidikan.

Seluruh penjelasan diatas secara praktis telah pernah diterapkan di masa kejayaan islam sejak masa Rosulullah SAW dan berlanjut hingga masa kekhilafahan setelahnya. Sejarahpun mencatat dengan tinta emas, keberhasilan yang gemilang dari penerapa sistem pendidikan islam oleh penguasa muslim di masa lalu. Peradaban yang dihasilkannya belum tertandingi oleh bangsa manapun hingga kini. Hanya saja, ketika secara perlahan sistem pendidikan islam ditinggalkan dan dicampakkan oleh umat islam, maka keterbelakangan menyergap kehidupan mereka hingga hari ini.

Nah, bagaimana dengan BHMN UNAIR? Solutifkah atau justru akan menjadi alat penyalur dan penyokong keserakahan kapitalisme? Waspadalah!!!

No Entry 4 Bush

Sebenarnya tulisan ini dah dibuat beberapa minggu yang lalu, tapi karena beberapa kesibukan n' kepergianku ke belantara hutan banyuwangi selama 2 minggu membuat tulisan ini dipending untuk dimuat di blog, tapi bagaimanapun juga, walaupun dah terkesan lama, dan berita ttg kehadiran Bush ini telah berlalu, tapi kita harus tetap waspada terhadap tindakan yang dilakukan oleh Bush dan sekutu-nya. Oleh karena itu, walaupun isu2 yang beredar di masyarakat dah silih berganti dari kasus Maria Eva dan Yahya Zaini, ataupun masalah poligami yang dilakukan oleh Aa' Gym, janganlah kita terlena dan terpalingkan dari tugas kita untuk selalu mengontrol dan mewaspadai tindakan pemerintah Indonesia jangan sampai "intervensi asing" terutama dari negara berideologi kapitalis masuk ke dalam pemerintahan Indonesia.

Headline media massa beberapa hari yang lalu tidak henti-hentinya mengupas kedatangan sang maniak perang, George W Bush, yang hanya 6 jam. Tidak sedikit kocek yang dirogoh demi “tamu istimewa”; 6 milyar bukan nominal yang kecil bagi negeri yang sedang mengidap krisis multidimensi separah Indonesia. 6 milyar adalah harga yang terlalu mahal untuk sebuah hajatan dengan durasi 5-6 jam. Polisi dibantu TNI-pun telah siap dengan segala kemampuan supermaksimal yang dimiliki untuk menjadi pengawal Bush; frekuensi udara diamankan dan jaringan komunikasi dirancang khusus yang semuanya tentu akan menguras perhatian dan dana yang tidak sedikit. Seketika itu, Indonesia akan tampil layaknya Negara yang tanpa masalah, jauh dari kesempitan hidup, bebas dari utang, kemiskinan, kelaparan, pengangguran dsb. Namun, satu hal yang tidak bisa disembunyikan bahwa penduduk Indonesia, terutama umat Islam, tidak suka dengan kedatangan Bush dan menginginkan presiden koboi itu pergi seketika dari Indonesia.

Fakta membuktikan, selama ini Bush banyak melakukan kejahatan kemanusiaan di Afghanistan, Irak, dujungan penuh serangan Israel ke Palestina dan Libanon, maupun ditempat2 lainnya. Bush telah melukai hati kaum muslimin. Tidak berlebihan jika berbagai elemen masyarakat menolak kedatangan orang no satu Uncle Sam tersebut. Meski begitu, ada saja segelintir orang dan LSM yang mendukung kedatangan Bush, bahkan menganggapnya sebagai tamu yang harus dihormati.

Kunjungan Bush ke Indonesia membahas bermacam agenda ; masalah kesehatan, pendidikan, kerjasama di bidang energi, penanganan bencana alam, dan tentu saja pemberantasan terorisme (walaupun sebelumnya ada pejabat Indonesia yang menyatakan bahwa agenda pembicaraan antara kedua kepala Negara hanya menyangkut “soft power” dan masalah terorisme tak termasuk dalam agenda mereka). Berbagai janji pun diobral oleh Presiden Bush, misal “Amerika serikat siap sharing teknologi untuk energi alternative terutama biofuel”, AS juga bersedia mendukung pembangunan sistem peringatan dini untuk tsunami”, AS akan membantu memberantas wabah flu burung” “bantuan AS sebesar 150 juta dollar untuk mendukung kelancaran program Indonesia Education initiative, dan seabrek janji muluk lainnya. Padahal, banyak hasil pembicaraan dan janji dari orang nomor satu AS itu tak terbukti, hanya omong kosong. Lihat saja, misalnya, hasil pertemuan Bush dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Hasyim Muzadi) dan pimpinan pusat Muhammadiyah yang saat itu dipimpin oleh Syafi’I Maarif tahun 2003 di Bali. Dalam pertemuan itu, Bush menjanjikan antara lain, akan menjadikan Indonesia sebagai moderator di Timur Tengah; yang terjadi adalah Bush justru menambah “amunisi” di Timur Tengah.

Dino patti Djalal mengeluarkan statement bahwa Indonesia mempunyai agenda yang ingin dicapai melalui pembicaraan dengan Presiden AS itu, tetapi perlu dikritisi sejauh mana Indonesia bisa mendesakkan agendanya dihadapan Bush. Bahkan, sekiranya pun Bush meluluskan permintaan dari pemerintah Indonesia, hal tersebut harus tetap diwaspadai ; pasti ada udang dibalik batu!

Berbicara tentang AS, berarti kita sedang berbicara tentang sebuah Negara berbasis ideologi kapitalisme. Dengan memahami karakter ideology yang dianut oleh sebuah Negara, termasuk AS, kita akan mengerti bahwa misi hegemoni dan eksploitasi merupakan sebuah keniscayaatn bagi AS. Melalui misi hegemoni, AS tidak akan berhenti menjajakan prinsip/ nilai yang mereka anut dalam segala aspek, baik politik, ekonomi, dan budaya (baca ; demokrasi, kapitalisme, dan liberalisme) ; misi eksploitasi AS akan menggiring kebijakan, strategi, dan maneuver yang dilakukannya untuk penguasaan sumber daya-sumber daya ekonomi. Misi hegemoni dan eksploitasi itu akan diterjemahkan oleh mekanisme baku (thariqoh) yang berujung pada imperialisme ; awalnya mungkin melalui bentuk diplomasi, lobi-lobi dalam jeratan MoU atau Lol (utang), sebagaimana yang dipraktekkan di Asia Tenggara, tetapi jika dengan itu dianggap tidak efektif maka pola imperialisme (penjajahan) dengan berbagai jargon seperti war on terrorism dan isu nuklir akan menjadi pilihan selanjutnya. Gambaran itu direalisasikan secara jelas oleh kebijakan AS di Timur Tengah saat ini, baik Afghanistan maupun di Irak.

Menaruh prasangka buruk bahwa pasti ada agenda jahat dibalik kunjungan Bush adalah sebuah keharusan (karena kalau tidak, berarti kita benar2 bodoh). Kata Wapres ; “kunjungan ini bermakna strategis”. Dari segi ekonomi, Indonesia dengan penduduk 220 juta jiwa adalah pasar yang menggiurkan untuk produk AS. Bukankah selama ini pemerintah AS masih sering mengeluhkan kondusivitas investasi di Indonesia? Selain itu, AS ingin mengokohkan peran Indonesia dalam membantu menghalang-halangi kebangkitan Islam melalui kedok pemberantasan terorisme.

Sekali lagi kunjungan Bush ke Indonesia tentu bukan hanya kunjungan biasa, tidak terlepas dari kepentingan strategis Amerika di kancah internasional, dan bukan tanpa kompensasi; kita tahu bahwa watak kapitalis tak akan berubah sebagaimana slogan yang kerap mereka koarkan ; there is no such thing as a free lunch 9tidak ada makan siang gratis).

Pemerintah saat ini telah banyak kehilangan kepercayaan dari masyarakat akibat banyaknya kebijakan yang menyengsarakan dan diperlukan adanya pemulihan. Namun, bersikap simpatik pada bangsa trouble maker yang membuat jutaan umat di negeri ini terluka merupakan sebuah pukulan yang jauh lebih telak bagi masyarakat yang hanya akan membuat luka yang lebih dalam. Pada waktu itu, kepercayaan akan semakin luntur yang tentu akan berimbas pada instabilitas. Sadar atau tidak, bangsa ini telah terjebak dalam orbit kepentingan global AS. Demi mandapatkan wortel (carrot) dan menghindari pentungan (stick) AS, kita telah kehilangan harga diri sebagai sebuah bangsa. Jika seperti ini, yakinlah bahwa selamanya status Negara ini akan tetap sebagai pecundang peradaban, bukan bangsa yang bervisi besar dan mulia. Padahal, sebenarnya potensi untuk itu ada pada kita, selama kita sebagai Negara berani bersikap, berani melawan AS, berani menolak anutan nilai yang dibawa oleh AS, berani melakukan sebuah gebrakan untuk sebuah Indonesia baru yang mandiri berbasiskan ideology Islam (bersumber pada hukum Allah), dan berani mengatakan no entry for capitalism and secularism!!!

Tuesday, November 14, 2006

Akhir-nya.....

Akhir-nya usai sudah UTS...tapi beribu2 maaf lagi, nih lagi ngga' ada ide untuk nulis, pikiran lagi penat akhir2 ini, pingin refreshing, pulang kampung n' jalan2 di danau ranu sebelah rumahku..hmm semoga aku bisa melepaskan semua kepenatan pikiran ini. Rencana-nya sih tar habis klinik Orthodonsia langsung cabut ke pasuruan kota tercinta ^_^ n' balik ke surabaya kamis pagi, kangen nih sama bunda tercinta, ayahanda tersayang n' pren2 ku disana. I miss U so much.....

Hmm entah bulan ini sepertinya bulan yang bagus untuk menikah (seperti-nya sih), tapi emang kok, di bulan ini aja ada 7 temanku yang menikah (dari teman sby, mlg, probolinggo, kediri, n' pasuruan), phiuh..phiuh pengeluaran lumayan bertambah nih (ngga' tanggung2 bo'), tapi insya Allah ikhlas-lah, demi kebahagiaan teman2, selamat ya teman2ku semua.....Aku ucapin Barokallahu laka wa baroka alayka wa jama'a bayna kumaa fii khoirin, semoga pernikahannya barokah, menjadi keluarga sakinah, mawaddah wa rohmah, Amiin.

Oia, cuma sekedar pemberitahuan aja. Tanggal 27 aku mo' ke Banyuwangi selama 2 minggu, jangan khawatir aku pasti akan merindukan kalian selalu ^_^, apakah kalian akan merindukanku jua ^_^? Disana cuma ada jaringan telkomsel doang, so untuk mengobati kerinduanku pada kalian n' kesepianku, keboringanku n' kesendirianku di kampung orang, pliz temani aku lewat sms2 kalian yang lucu n' menghiburku OK ^_^ n' kirim ke no simpati, jangan hubungi aku di no star-one atau kalian akan menyesal karena dah ngluarin pulsa sia2 ^_^ he..he. Tunggu aja kisah2 sedih,bahagia, suka-dukaku di sana OK? Don't miss it!

Wednesday, November 08, 2006

Maaf Kalau aQ Harus Pergi

Phiuh....lagi UTS nih, maka-nya keinginan untuk tulis-menulis-nya dipending dulu, maaf ya....sebenere pingin banget nih pikiran aku suruh untuk berimajinasi, tapi apalah daya, nih otak ngga' boleh berbagi pikiran dulu selain fokus UTS, klinik n' menggarap agenda2 Karisma.Sekali lagi maaf...maaf...
Tapi habis UTS-pun, aQ juga ngga' bisa segera nongol lagi,pasal-nya...aQ mo' pergi jauh dari dunia maya, maksud-nya?

Tenang...tenang....Insya Allah bakal balik lagi kok, kalau Allah mengizinkan. Maksud-nya aQ mo' pergi ke Banyuwangi, tepatnya di desa Sumber jambe kecamatan pesanggaran (pesanggaran atau pesanggrahan ya? ah entahlah aku lupa). Kata-nya sih...nih daerah lumayan primitif gitchu, yang ada hanyalah jalan penuh debu dan batu, dikelilingi hutan jati dan karet, wiiihhh ngga' bisa bayangin deh, 2 minggu menjalani program public health lapangan disana (jadi drg di daerah perkebunan), alone bo'....nginep di MESS puskesmas tanpa internet, TV ataupun hiburan yang lain, semoga aja masih ada signal hp. hiii kaya'e syerem tapi boleh juga tuh, hitung2 belajar mandiri, kan rencana-nya nanti (pinginnya sih, tapi belum di ACC ortu) kalau aq harus PTT, aQ mo' keluar dari Jawa, he...he...biar bungsu2 gini, nekat juga nih orang ^_^. Padahal ke banyuwangi 2 minggu aja, ortu dah mau mengerahkan orang2-nya yang disana untuk menjagaku, apalagi ke luar Jawa? aduh ngga' percaya banget sih nih ortu kalau anak kesayangannya (ciee) bisa menjaga diri dengan baik, ya biasalah ortu Overprotect sama ananda tercinta-nya (he...hee...mbak2ku jo iri yo ^_^).

So...ngga' usah diragukan kalau aku pasti akan kangen berat sama para pembaca setia tulisanQ, tapi apalah daya kondisi membuatQ harus pergi sejenak dari dunia maya ini, don't worry be happy. Insya Allah...semua kisah2Q di banyuwangi akan aQ tuangkan disini, entah perkenalanQ sama si Tarzan penjaga hutan Jati ^_^ atau pengalamanQ jadi drg puskesmas di daerah tsb, ataupun aktivitas menghabiskan malam2 sunyi, sepi, sendiri di MESS Puskesmas sambil menghitung bintang dan berbicara pada alam ttg suasana hatiQ saat itu, he...he.

Wednesday, November 01, 2006

AKU MUDAH SEKALI LUPA

Pagi ini
Kami makan bersama
Merayakan hari kemenangan
Menu-nya lengkap
Ada lontong-nya, ada nasi-nya
Ada daging-nya, ada ayam-nya
Ada sayur-nya, ada buah-nya
Ada susu-nya, ada sirup-nya


Aku lupa
Diseberang sana jutaan orang sedang kelaparan
Dikejar-kejar, dibunuh
Ditinggal begitu saja
Mereka tak bisa lagi menangis

Petang ini,
Aku diundang lagi makan malam
Menu-nya komplit, minuman-nya manis
Kami semua tertawa gembira
Bersalaman, saling memaafkan

Aku lupa
Disebelah sana beribu orang tak bisa menikmati matahari
Dikiri-kanan mereka adalah puing-puing
Tubuh-tubuh penuh darah
Dan mayat-mayat yang belum sempat dikubur
Mereka tak sempat berpikir untuk maaf

Pagi tadi
Seorang khatib berdiri di mimbar
Meneriakkan dan bercerita tentang kemenangan
Lalu mendoakan saudaranya
Di Afghanistan, di Bosnia, di Chechnya
Di Kashmir, di Palestina
Di Somalia, di Sudan, dan di tempat-tempat lain
Aku lupa namanya
Semoga tabah menghadapi kekalahan
Lalu jamaah berpelukan
Salam, salam
Lalu jamaah sarapan pagi
Salam, salam
Lalu jamaah foto sana-foto sini
Salam, salam

Aku lupa
Mereka juga lupa
Tentang nasib orang-orang yang didoakan Sang Khotib

Aku memang mudah sekali lupa
Akhir-akhir ini
Apalagi tentang nasib orang lain
Yang jauh disana, di negeri seberang sana

Pagi ini,
Di masjid kami anak-anak bergembira ria
Semua dapat hadiah
Semua dapat mainan indah

Dan aku lupa, teman-temanku juga lupa
Disana, diseberang sana
Ada anak-anak menangis
Karena ayah-nya mati
Ibu-nya mati
Kakak-nya mati
Paman-nya mati, kakek-nya mati
Sebagian besar teman-temannya juga mati
Dibunuh

Aku lupa itu, teman-temanku juga lupa
Mudah sekali kami lupa sekarang ini
Ya Robb ampuni kami yang pelupa ini
Astaghfirullahal ’Adzim........
Astaghfirullahal ’Adzim........
Astaghfirullahal ’Adzim........
Innallaha ghofurur rohiim

Akhir-nya Kembali Juga

Huah rasanya dah lama buanget nih vacuum of writing, berapa lama ya? Weeeh 1 bulan? Hehe iya kangen berat nih pingin balik ke dunia Sang Penulis (walah penulis apa toh, penulis ecek-ecek gitu), ya gpp it’s just hobby doang kok, daripada aq pendam tar jadi jerawat kan aQ sendiri yang repot ^_^ He..he. pokoknya aQ kangen sama enjoy-nya nulis2, ngasah pikiran, ngungkapin isi hati, dsb. Tapi sumpeh aku lebih kuangen berat sama pembaca blogQ ^_^ he..he.

Kayfa haluka ya akhi wa ukty fillah……..
Love between Us…Lived by aqidah
United by Da’wah, Guided by Qur’an
Colored by Dzikrullah,
Motivated by Allah’s promises
And Guarded only for winning the struggle of syari’ah
Taqobbalallahu Minna Wa Minkum
Shiyamana wa Shiyamakum
Minal Aidzin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Ya gpp-lah ngungkapinnya telat2 dikit, yang penting dah minta maaf ^_^ Otre!!!

Thursday, September 21, 2006

Dear My Love Daddy

Ayah…cintaku pada ayah kian membuncah.Seiring kerut-kerut di dahi dan pelipis matamu yg berlipat pelan itu.aku hanya anak bungsumu yg sering merepotkan.Aku ini nakal betul waktu msh kecil.Ayah…ALLah menjatuhkan Taqdirnya akan kehadiran anak mungilmu ini di Universitas yg ah…tentu spt yg kau harapkan.Aku tak ingin mengecewakanmu.anak macam apa yg tega melihat ayahandanya bersedih krn KECEWA?!

Ayah....bulir-bulir keringatmu mengalir sejak pagi hingga petang.Kau mengais nafkah demi kebutuhanku juga keluarga.Kebutuhan kuliahku,makan siangku di kampus,Diktat ala kadarku tapi mahal,atau juga sekedar membayar tagihan istrik,telfon utk kebutuhan ini-itu.Kadang aku berpikir,apa aku bisa mendapatkan yg sepertimu bagi anak-anakku di masa depan.Kau terus bekerja dan bekerja.Bisa jadi di otakmu Cuma ada kami-anakmu- yg menjerit2 minta diSUApi kebutuhannya.Hingga kadang kau lupa kesehatanmu,lupa pada rasa lelahmu,lupa hura2 masa mudamu.yah….KAU melupakan itu semua demi tanggung jawabmu pada keluarga

Tiba di kampus tercinta…aku dapat ilmu,di fakultas kedokteran gigiku.Aku jadi paham alasan gigimu berlubang,ompong,atau tertancap kuat layaknya baja.namun…tahukah ayahanda bahwa kuku penjajah telah mencengkram anakmu dan generasi masa depan Indonesia.Kadang penjajah itu meracik racun berlabelkan madu.Menyumbangkan segepok pemikiran sesat bin menyesatkan.Pemikiran yg akan menjauhkan kita dari Hakikat Kebenaran itu sendiri.MElencengkan aku untuk taat padaNYA.mensistemkan aku dalam belenggu imperialisme.Kadang disuguhi keindahan materi,kadang harus sudi diPECUNDANGI dengan manjadi BURUH di tanah air sendiri. apa PENJAJAH itu senang aku jadi “ORANG”???!!!yang mereka inginkan adalah anak-generasi ini menjadi KELEDAI.Penjajah itu berfoya dan bermegah di negeri kita.NEGERI yg kekayaan alammya melimpah,Pekerja Murah meriah, bahkan sangat berpesta karena sifat HAMBA sahaya yg sadar atau tidak telah menTAJASAD pada rakyat.HURRA…Penjajah itu Licik dan Pintar betul ya!!Penjajahan di kampus adalah lewat pembengkakan biaya ini-biaya itu yg tak jelas juntrungannya.Lewat kurikulum berbasis KARBITAN!!!!!

Dokter macam apa itu?apakah hanya ingin dokter yg “BISA NYUNTIK”….”BISA mengKEBIRI”…atau dokter dengan catatan hitam “MALPRAKTEK”-----
Lantas anakmu dan juga anak lainnya harus pasrah dijojoli dengan PEMADATAN.KESIBUKAN yg kadang TAK mencerdaskan.tak apalah jika SKSku yg SIbuk adalah demi PENCERDASAN.tapi apa daya bahwa beberapa diantaranya justru membuang waktu saja.

ayah mungkin tak begitu suka dengan sifatku yg SOK KRITIS.aku pun kadang membenci ini.Tapi sekarang adalah membicarkan FAKTA.tentang REALITA yg menghantuiku.MAaf telah mengkhawatirkanmu dengan cita-cita IDEOLOGIKU.Hanya kekuatan Ideologilah yg membuatku tetap ingin BElajar dan hadir dalam kancah Kuliah, dengan Misi MEngubur penjajah berikut naluri Imperialnya.Aku hanyalah anak yg berusaha yg coba penuhi Harapanmu.Ideologi tidak membuatku menjustifikasi atas kegagalanku.GAGAL merupakan cambuk perih dan FeedBACk dalam rangka menDEWASAkan-ku.Semoga begitu!!

Ayah…..salam dan kecup dari Bilik hatiku yg MENcintaimu
Terima kasih telah menCINTAI ku apa adanya

KUMOHON YA ROBBI

Aq tak tahu apakah aQ telah berlari mendekatiMu, ataukah aQ hanya berjalan mendekatiMu, atau mungkin aQ tak berjalan mendekatiMu walau 1/100 jengkal sekalipun.

Robbi…mungkin memang aQ tak sanggup berlari, bahkan menggeser tubuhQ kepadaMu, Namun izinkanlah aQ memohon agar Kau kuatkan kedua kaki lemahQ agar kumampu berlari secepat kilat kepadaMu.
Dan jikalau ternyata aQ tak bisa mendekatiMu, maka maafkanlah aQ yang kurang ajar ini ingin memohon kepadaMu :
“Jikalau aQ tak mampu berlari, berjalan, merangkak kepadaMu, maka berlarilah kepadaQ, dan dekaplah aQ, tolong jangan lepaskan karena aQ sangat ingin sekali selalu berada disisiMu, sungguh!!!

Robbi…mungkin hati ini tak bergetar ketika disebut namaMu, mungkin iman ini masih tipis saat mendengar ayat-ayatMu.
Namun izinkanlah aQ memohon agar Kau mau membuat hatiQ bergetar saat disebut namaMu.
Dan jikalau hatiQ tidak peka, maka maafkanlah aQ yang sok ini ingin memohon lagi kepadaMu :
“ Jikalau hatiQ tak bergetar saat disebut namaMu, maka kumohon berikanlah hatiMu, agar kubisa merasakan kehadiranMu disisiQ. Sehingga ketika kumelihat Engkaulah yang menjadi mataQ, ketika kumendengar Engkaulah yang menjadi telingaQ, ketika kuberbicara, seakan-akan Engkaulah yang menjadi lidahQ, dan ketika kubergerak Engkaulah yang menjadi anggota badanQ, karena aQ sangat nerindukanMu”

Robbi…mungkin aQ tak wajar disebut-sebut oleh para MalaikatMu, mungkin aQ tak pantas menjadi kekasihMu. Dan jikalau dengan segala kemampuan yang telah kuusahakan tetap tak mampu menjadikanQ pantas untuk menjadi kekasihMu. Izinkanlah aQ yang tergila-gila ini memohon lagi kepadaMu :
“ jikalau aQ tak layak disebut-sebut para malaikat dan tak pantas menjadi kekasihMu, maka kuharap Engkau mau memaksa para malaikat untuk setiap 1/1000 detik menyebut namaQ dan kuharap pula Engkau mau menjadi kekasihQ. Dan biarkanlah ikatan antara aQ dan Kau tersimpan selamanya. Bukan hanya sampai mata ini terpejam untuk terakhir kalinya di bumi. Bukan hanya sampai aQ bertemu denganMu di surga. Bukan hanya sebatas itu, tapi aQ ingin selamanya, karena aQ sangat mencintaiMu Robbi…sungguh!!!

Kasih Tak Sampai

Assalamu'alaikum Wr Wb

Sahabatku rahimakumullah
Sebagaimana Ia (Allah) menghadirkanmu ke dunia ini dengan rasa cinta,
melalui perantara seorang ummi yang penuh kasih,
karena itulah rasa yang begitu kuat terpatri di Qalbumu adalah rasa
cinta (ingin dicinta dan mencinta)

Kita tumbuh laksana tunas pohon kecil yang
mengeluarkan dedaunannya dan ketika kuncupnya menyembul...
Bersama itu pula timbul hasrat dihatimu untuk mencari pasangan hidup,
teman berbagi suka dan duka di alam tempat kita mengembara ini

Cinta merupakan karunia Ilahi, hadirnya tanpa diundang,
tanpa kita rencanakan,tanpa kita kehendaki atau kita inginkan,
tiba-tiba kita sadari ia kuat tertanam laksana akar pohon yang kuat
masuk tertanam didalam tanah.....

Sahabatku rahimakumullah
Kurasakan getar Qalbumu manakala kau bercerita penuh harap kepadanya
Ia laksana kilau permata yang penuh cahaya dimata dan di hatimu
Mencintainya ibarat kuncup bunga di Qalbumu
Yang siap untuk mekar dengan keharumannya yang memikat
Namun ternyata.........
Jangankan mekar yang kau dapat
Kuncup itu layu sebelum berkembang
Manakala kau sadari..........
Dia tak pernah mencintaimu!, tak pernah menaruh hati padamu!!,
tak pernah menginginkanmu!!! Tak pernah !!! tak pernah !!!

Kekecewaanmu kau tumpahkan dalam sebuah coretan syair mu
(walau hanya kau yang tahu) Lirih perlahan mengalun
keluar dari bibir dan juga hatimu tanpa kau sadari ....
telah mengisi lembaran lembaran putih kertas mu......

Kau bagaikan telaga yang tenang dan jernih
Yang sejuk airnya serta menyegarkan
Ditumbuhi pepohonan rindang berhimpitan
Disekelilingmu....senyap......

Kau sadari akan seseorang Yang mencintaimu
Setulus hatinya...........
Dan kau beri satu pengertian tentang sebuah cinta yang tak kesampaian

Kau hargai satu cinta kasih
Kau buktikan tanpa menghinanya
Walau seringkali kau acuhkan dia yang menyayangimu
Kau berarti baginya........
Kharisma didirimu.........
Dambaan hatinya...........

Aduhai gerangan sungguh beruntung yang mendapatkan cintamu
Dan ketika kau kutanya kenapa?
Dengan ungkapan pilu engkaupun berkata:

Entahlah
Akupun tidak tahu!
Namun yang terpenting
Dari sekian banyak manusia, dari sekian banyak insan dunia
Bagiku Dialah yang terindah terbaik , dan paling mempesona!
Pancarannya begitu tajam menghunjam!!
Sungguh tak `kan ada yang bisa menggantikannya
Walau dicari di belahan bumi manapun, tetaplah dia orangnya!!!

Aduhai gerangan perih nian yang kau rasa.....
Kalau begitu baiklah aku akan membawamu.....
Kan kuajak dirimu terbang ke sebuah tempat yang
bernama Negeri kesunyian.........
Kenapa???
Karna engkau butuh kesendirian untuk mengobati luka hatimu

Kita telah sampai
Tak ada seorangpun yang akan mendengar perbincangan kita
(Listen to me please!!! Dengarkanlah aku baik-baik sahabatku!!!)

Sahabat
Tahukah engkau?
Manakala engkau telah merasa mencintai seseorang....
Itu sama artinya engkau t'lah menghambakan diri padanya?

Sadarkah dirimu?
Manakala engkau tahu ia tidak mencintaimu
Itu artinya ia menunjuk pada kekuranganmu?

Tidak terfikirkah olehmu?
Jika yang kau harap saja tidak bisa mencintaimu
Apalagi Yang Menciptakannya???!!!

Astafirughlaahul adziim... Astafirughlaahul adziim Astafirughlaahul..
adziim...
(Ucapmu seraya menjerit tertahan,ada kilau air bagiakan titik-titik
embun
menggenang di kelopak matamu mengalir perlahan membasahi pipi )
Menangislah kalau itu yang membuat hatimu tenang....
Menangislah duhai sahabatku....tumpahkan semua yang menjadi beban
hatimu

Sahabatku.......
Aku bersyukur kepada Allah kini engkau telah menyadari kekhilafanmu.
Bahwa teramat sulit untuk menggapai Cinta_Nya bisa engkau pelajari dari makhluk_Nya yang bernama manusia
Karena itu Perbaikilah segala sesuatu yang ada padamu
Bangkitlah untuk menjadi yang terbaik

Sahabatku......
Sesungguhnya yang ada padamu sudah teramat sempurna
Rupa wajahmu adalah yang terindah yang kau miliki
Namun sinarnya belum terlihat Masih pudar dan perlu dibersihkan
Dimana letaknya tersimpan di dasar yang paling dalam
Sulit terjangkau Itulah Qalbu (hati) mu
Jika sinarnya telah mendekati kesempurnaan
Kilaunya akan memancar keluar
Itulah namanya kecantikan hakiki

Sesungguhnya....
Seseorang mencintaimu tidaklah melihat dari kecantikan (ketampanan)
atau kekayaanmu
Tetapi ia melihat pancaran yang ada pada Qalbumu...
Kenapa?
Karena kecantikan/ ketampanan akan sirna bersama berlalunya waktu...
Kekayaan akan lenyap bersama perputaran roda kehidupan...
Sedangkan pancaran Qalbu akan senantiasa abadi bersama ridha Ilahi kepadamu...

Namun satu hal yang harus kau ingat!
Tak selamanya cinta itu berarti memiliki...
Ibarat Qalbumu...yang bebas bergerak tanpa bisa kau cegah...
Kenapa? Karena ia hidup sebagaimana arus air yang mengalir...
Engkau saja tak dapat memiliki hatimu, apalagi kepunyaan orang lain?
Yang berhak memilikinya adalah Allah...

wahai sahabat...
Bukankah sesuatu yang sulit kau mendapatkannya sulit pula untuk kau lepaskan?
Demikianlah seseorang itu di hatimu...
Bukankah Kasih tak sampai benteng dirimu untuk senantiasa menjaga kesucianmu?
Terutama Qalbumu...(Yang senantiasa wajib kau jaga kesuciannya)..

Karena itulah...
Kasih Tak Sampai merupakan cermin bagimu ...
untuk mengerti arti Cinta Sejati yang sesungguhnya, yaitu
Cinta Illahi Rabbi...yang jika kau mencintai Nya
Engkau takan kecewa...
Karena janjiNya tepat dan kasih sayangNYa tulus untukmu...

Sadarlah wahai sahabatku......
Sesungguhnya Cinta dijadikan Allah indah di dalam Qalbumu...
Keindahannya akan kau temukan manakala kau dapatkan hatimu mencintai Allah...
merindukanNya dan menginginkan bertemu denganNya....indah nian....
Tak ada makhluk yang sempurna di muka bumimanapun dan dilangit manapun
kecuali diri_Nya...Allah... yang kasih sayang tak dapat di ukur
dengan luasnya samudara atau hamparan langit dan bumi.......

Karena itu duhai sahabatku......
Marilah kita berandeng tangan tuk menggapai kasih sayangNya
Marilah kita belajar dari sekarang tuk Mencintai NYa...
Marilah kita menghadapkan wajah kita kepadaNya......
dan kumandangkan syair indah ini........

Yaa Allah yaa Rabbi.....hadiahkanlah kasih dan sayangMu
kepadaku.......
Yaa Allah yaa Rabbi.....berilah aku karunia agar rinduku hanya
kepadaMu....
Yaa Allah yaa Rabbi.....tumbuh suburkanlah cintaku kepadaMu...
Yaa Allah yaa Rabbi.....jadikanlah aku orang yang selalu bersyukur
atas
nikmatMu...
Yaa Allah yaa Rabbi.....sadarkanlah aku bahwa semua nikmat adalah
milikMu....

"Yuhibbul-Muttaqiiin" "Allah cinta kepada orang-orang yang
bertaqwa"(Ali Imran:76).
"Yuhibbul-Muhsiniiin" "Allah cinta kepada orang-orang yang berbuat
baik"(Al-Maidah:14).
"Yuhibbul-Muqsithiiin" "Allah cinta kepada orang-orang yang
adil/jujur"(Al-Hujurat:9)

Laa haula wala quata illa billah......

Just Puisi (bingung mo' kasih judul apa)

Kurasakan air mata meneduhi kelopak mataku
Membiarkannya mengalir....
Menghempas kesenduan yang menyeruak di jiwa
Akankah ia terus mengalir sementara hati ingin segera menyudahinya?

Ah...sebuah romantisme kembali hadir...
Walau pada dasarnya tak inginku tuk menghadirkannya...
Lalu salahkah aku ketika rasa itu hadir tanpa kehendakku?
Aku tak bisa memperkirakannya.......
Tak bisa menduga atau menerka....
Hanya merasa biasnya dalam kesyahduan hati yang tak pernah berujung

Inikah cinta yang kembali lahir dari jiwa yang pernah hampa?
Entahlah.....jika ini memang benar adanya...
Akankah kau menyadari bahwa ada sebuah rasa
Yang telah hadir didalam lubuk rasaku?

Sungguh aku ingin menikmati rasa ini
Dan keindahan rasa ini akan terasa lebih indah jika kau ada disampingku
Jika kau tanya padaku mengapa rasa itu hadir
Aku rasa aku tak tahu jawabannya
Tak butuh alasan untuk mencintai
Karena cinta tak memiliki arti
Selain cinta itu sendiri

Hingga lidah ini keluh ketika ingin rasanya meneriakkan
”Aku cinta padamu karena Allah”
Sayangnya....tak ada kata dalam suara
Yang mampu mengekspresikan kata cinta itu

Sungguh, ingin kutawarkan kesejatian padamu
Karena aku tak ingin rasa ini menjadi kesemuan belaka
MAUKAH KAU?
Sungguh....aku butuh jawabanmu........
YA atau TIDAK!!!
Tapi....jangan pernah kau buatku bingung
Dengan memilih diantaranya

Kurasa aku butuh jawabanmu....
Biar aku bisa merancang semuanya......
Dan kuharap kau menyadari
Bahwa aku tak bisa mewujudkan kesejatian itu saat ini
Masih banyak hal-hal yang harus kulakukan dan kupelajari
Agar ketika kesejatian itu tiba......
Tak ada hal yang tersalah diantara kita

Akan tetapi...saat ini
Aku ingin kau menyadari bahwa kaulah yang kumaksud
Dan inginku akan pengertianmu
Bahwa aku mencintaimu karena Allah.

Friday, September 15, 2006

Bush Akui Penjara Rahasia CIA

WASHINGTON -- Presiden AS, George W Bush, akhirnya mengakui Badan Intelijen AS (CIA) mempunyai sejumlah penjara rahasia. Ini merupakan kali pertama Bush mengakui keberadaan fasilitas tersebut.

Negaranya, kata Bush, mempunyai 14 tahanan bernilai tinggi di sejumlah lokasi rahasia di seluruh dunia. Mereka kini telah dipindahkan ke kamp Guantanamo. Selain mengakui keberadaan penjara rahasia itu, Bush juga membela penggunaan teknik interogasi melalui penyiksaan.

Ia beralasan, dengan teknik itu para tahanan menjadi buka suara. Dan dengan diperolehnya informasi dari mereka, kata Bush, justru membantu menyelamatkan banyak nyawa. Namun, Bush enggan menjelaskan teknik interogasi dengan kekerasan itu secara detail.

''Karena jika saya menjelaskan itu, hanya akan membantu teroris untuk belajar bagaimana melawan pertanyaan dan menahan informasi dari kami. Sedangkan informasi itu diperlukan untuk mencegah serangan baru atas negara kami,'' kata Bush dalam pidatonya usai pertemuan kabinet di Gedung Putih, Rabu (6/9) waktu setempat.

Bush malah mendesak Kongres AS mendukung usahanya untuk mengadili para tahanan yang berstatus war combatant. ''Kita butuh alat untuk memenangkan perang melawan teror,'' katanya. Kebijakan AS terhadap tersangka teroris banyak menuai kecaman pedas dari pakar hukum maupun aktivis HAM. Tidak hanya terhadap teknik interogasi kritikan itu ditujukan, tapi juga tak adanya proses dan akses hukum bagi para tersangka.

Sejumlah pengamat politik menilai pernyataan Bush itu untuk mendongkrak popularitasnya menjelang peringatan lima tahun peristiwa 11 September 2001. Selain juga guna keperluan mengerek perolehan suara Partai Republik yang terancam kehilangan kursi menjelang pemilu parlemen November mendatang. Sebelumnya, Dewan Eropa menunjuk Dick Marty untuk menyelidiki kebenaran penerbangan rahasia AS yang mengangkut para tahanan di sejumlah penjara tersembunyi di wilayah Eropa. Atas pernyataan Bush itu, Marty belum merasa puas. Masih banyak hal lagi yang harus diakui Bush.

Menjelang dan sesudah pernyataan Bush itu, kata Marty, sejumlah dubes dipanggil oleh Deplu AS. Pembela hukum senior Deplu AS juga mem-briefing wartawan asing di AS. Sementara Menlu AS, Condoleezza Rice, kebagian tugas menceramahi pimpinan Komite Federasi Palang Merah Internasional. ap/afp/lan [Republika, Jumat, 08 September 2006]

Marhaban Yaa Ramadhan

Ramadhan Momentum Penegakkan Syariah
Buletin al-Islam Edisi 322

Marhaban, ya Ramadhan. Tak terasa, kita akan menemui kembali bulan suci Ramadhan. Semua ini adalah kebesaran dan kuasa Allah. Sungguh, perjalanan waktu kadang melenakan dan membius kita dalam hal-hal yang tiada memberikan harapan. Kita sering lupa atau bahkan kadang 'berani' menentang larangan dan melanggar perintah-Nya. Kadang pula di hati kita terbersit rasa telah 'berbuat banyak' bagi agama-Nya, padahal sebenarnya tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan apa yang diberikan para Sahabat dan shalafush-shâlih. Kadang pula kita tidak merasa telah menjadi 'penghambat dan beban' roda dakwah. Kita masih sering melupakan dakwah penyebaran Islam. Namun, kita justru merasa telah berkonstribusi banyak terhadap perjuangan penegakan syariah. Kadang pula kita pun merasa telah begitu banyak berkorban, baik harta, waktu, tenaga dan pikiran. Namun sebenarnya, semua itu belumlah cukup dibandingkan dengan pengorbanan para pejuang Islam sebelumnya. Infak kita masih begitu sedikit jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk belanja kesenangan kita. Waktu tidur kita masih lebih banyak jika dibandingkan dengan waktu dakwah kita. Pikiran kita masih lebih banyak disibukkan oleh beban pekerjaan daripada beban dakwah.


Kadang bibir kita tak pernah kelu berucap mempertentangkan dakwah dengan pekerjaan. Dakwah bukan lagi menjadi 'poros' hidup, namun hanya sekadar menjadi pekerjaan 'sambilan' yang tidak memerlukan keseriusan perhatian. Kadang ada pula yang secara sadar menentang penegakkan syariah Islam. Mereka mengatakan bahwa syariah Islam saat ini sudah tidak relevan lagi, tidak cocok untuk kondisi saat ini; atau syariah Islam bukanlah solusi universal bagi problem yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini. Ada juga yang dengan berani 'memelintir' nash-nash yang ada, menafsirkannya sesuai dengan kehendak akal. Akibatnya, yang dihasilkan bukan lagi tafsir, tetapi 'racun' bagi pemahaman umat Islam. Sungguh, kita telah melupakan Allah SWT.


Namun, walau kita telah berbuat aniaya sebegitu jauhnya, Allah SWT tetap melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita. Buktinya, Allah tetap mempertemukan kita dengan bulan suci Ramadhan yang di dalamnya ada malam yang lebih utama dari seribu bulan dan masih banyak keutamaan lainnya. Sungguh, hanya orang-orang yang tidak berakal dan berperasaan yang tidak mampu menghayati betapa besar kasih Allah kepada hamba-hamba-Nya.


Sayang, tatkala mengisi hari-hari di bulan Ramadhan, kita masih sering terjebak pada aktivitas ritual/rutin/seremonial semata. Pagi sampai sore berpuasa dan malamnya melaksanakan shalat tarawih. Hanya itu saja. Tidak ada proses 'penggemblengan' diri menuju pribadi yang berpikir dan berjiwa islami. Sikap dan perilaku masih sekular; mencerminkan pemisahan antara agama dan kehidupan. Berpolitik masih menggunakan norma-norma politik demokrasi dan maciavelis sebagai dasar pemikiran, yang menghalalkan segala macam cara untuk meraih tujuan. Tak peduli lagi kepentingan rakyat dicukupi. Kepentingan asing dan kelompoklah yang diutamakan. Masih banyak lagi perbuatan zalim lainnya yang sering dilakukan.


Sungguh, aktivitas kita sangat jauh berbeda dengan aktivitas Rasul saw. dan para Sahabat. Pada bulan Ramadhan, Rasul saw. dan para Sahabat giat berdakwah kesana-kemari menyampaikan risalah Islam tanpa kenal lelah; mengisi kajian dari satu majelis ke majelis lain; membaca al-Quran hingga beberapa kali tamat; memperbanyak sedekah; memperbanyak silaturahmi; bahkan memimpin pasukan perang menghadapi musuh-musuh Islam.


Oleh karena itu, bulan Ramadhan adalah bulan istimewa yang perlu diperhatikan secara khusus; bukan malah lepas dari perhatian kita, dengan mengisinya hanya dengan aktivitas rutinitas belaka.

Ramadhan: Jalan Menuju Takwa


Bulan Ramadhan adalah bulan menuju takwa. Hal ini dapat dipahami dari wahyu-Nya:

]يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ[

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS al-Baqarah [2]: 183).

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa tujuan akhir dari puasa bulan Ramadhan itu adalah terbentuknya ketakwaan kaum Muslim. Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT menegaskan:

]وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ[

Siapa saja yang menaati Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah, serta bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS an-Nur [24]: 52).

Berlandaskan ayat di atas, juga seperti dinyatakan oleh Imam al-Ghazali, dengan adanya ketakwaan dalam diri, setiap Muslim akan memiliki perasaan takut yang amat besar kepada Allah SWT, hanya berbakti dan tunduk kepada-Nya, serta membersihkan hati dan perbuatan dari segala dosa (Lihat: Al-Ghazali, Minhâj al-'Abidîn, hlm. 121).


Takwa bukanlah sekadar dalam bentuk aku-akuan saja. Takwa harus ditunjukkan oleh lisan, hati dan perbuatan. Banyak sekali nash-nash al-Quran yang menjelaskan bahwa bukti ketakwaan kepada Allah SWT adalah mengikuti semua apa yang dibawa oleh Rasul-Nya. Di antaranya:

]إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ L فَاتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُونِ [

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian. Karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah dan taatilah aku. (QS asy-Syu'ara [26]: 107-108).

Lebih tegas lagi, berkaitan dengan Rasulullah Muhammad saw., Allah SWT berfirman:

]وَمَا ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ[

Apa saja yang dibawa Rasul kepada kalian maka ambillah; apa saja yang dilarangnya atas kalian maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kalian kepada Allah. (QS al-Hasyr [59]: 7).

Berdasarkan bahasan di atas, menjadi jelas bahwa takwa merupakan ketaatan total kepada Allah SWT dengan cara mengikuti setiap hukum dan aturan-Nya yang diwahyukan kepada Rasulullah saw. Berkaitan dengan persoalan ini, Allah SWT berfirman:

]يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاََ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ[

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian semua ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh nyata bagi kalian. (QS al-Baqarah [2]: 208).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa sebagian orang-orang Yahudi yang masuk Islam menyangka bahwa keimanan mereka tidak ternodai, sekalipun mereka tetap meyakini sebagian isi Taurat. Namun, Allah SWT menjelaskan bahwa masuk ke dalam Islam mengharuskan beriman pada seluruh apa yang diturunkan Allah SWT berupa Islam itu sendiri. Jika tidak, berarti ia telah mengikuti setan yang sebenarnya merupakan musuh yang nyata. Saat itulah turun surat al-Baqarah [2] ayat 208 dan 209 di atas.


Lebih jauh lagi, beliau memaknai ayat ini dengan menyatakan, "Allah SWT memerintahkan kepada kaum beriman dan yang meyakini kebenaran Rasulullah Muhammad saw. untuk mengambil seluruh ajaran Islam dan syariahnya, melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan apa pun yang Dia larang dengan sekuat tenaga." (Lihat: Tafsîr al-Qur'ân al-'Azhîm, I/307-308).


Jelas, bulan Ramadhan merupakan momentum bagi umat Islam, baik secara individual maupun kolektif, untuk menjadi orang-orang yang melakukan ketaatan penuh kepada Allah SWT dengan hanya menjalankan hukum dan aturan-aturan-Nya.

Wahai Kaum Muslim:


Setiap tahun Ramadhan datang. Sekarang pun Ramadhan sedang menemui umat Islam. Sejak Inggris menghancurkan Daulah Khilafah, sudah 85 tahun hitungan tahun Hijriah umat Islam tidak memiliki pemimpin umat dan tidak lagi hidup dalam naungan Islam. Artinya, sudah 85 kali Ramadhan tiba kaum Muslim hidup bukan diatur oleh syariah Islam. Sampai hari ini, umat Islam masih terkerat-kerat menjadi 56 serpihan negara kecil. Ukhuwah Islamiyah hanya membara di dada, tidak terbukti dalam realitas kehidupan nyata. Tatkala Irak, Afganistan dan Palestina di porak-porandakan oleh AS dan sekutunya, kita hanya bisa mengutuk dan mengecam semata. Kita tidak mempunyai daya dan upaya nyata untuk membantu saudara-saudara kita mengusir para agresor tersebut. Sampai saat ini pun saudara kita masih merana.


Sementara itu, para penguasa di negeri-negeri Muslim masih kuat loyalitas dan kepatuhannya pada negara-negara Barat kafir. Pemikiran, perasaan dan sistem hidup pemerintahan yang dipimpinnya mengambil secara bulat bukan dari Islam. Al-Quran diabaikan, dianggap sebagai ajaran abad I dan II Hijriah, tidak cocok untuk kondisi sekarang. Pandangan Montesquieu, J.J. Roussou, Plato dan para filosof Yunani lainnya dianggap lebih baik daripada ajaran al-Quran. Pada sisi lain, sebagian kaum Muslim yang ingin hidup dan memperjuangkan Islam secara kâffah mendapat banyak tantangan. Mereka dihambat, baik secara opini maupun geraknya. Kelompok tersebut dicap sebagai kelompok yang memecah-belah umat. Mereka juga dicap sebagai kelompok yang sering menebar teror dan onar sehingga layak untuk diberangus. Walhasil, tidak sedikit dari anggota kelompok mereka yang dimasukkan ke dalam penjara oleh penguasa Muslim hanya karena mereka mengatakan: "Tuhan kami Allah...."


Anehnya, intervensi dan campur tangan asing di negeri-negeri Islam yang semakin kencang dibiarkan begitu saja. Intervensi/campur tangan asing bahkan menjadi menu wajib bagi setiap penguasa Muslim. Di Indonesia, lepasnya tambang minyak di Blok Cepu ke ExxonMobile tidak lepas dari intervensi asing. Dinaikkannya harga BBM-walau sudah diketahui secara pasti akan menambah kesengsaraan rakyat-juga tidak lepas dari campur tangan asing. Begitu pula lahirnya sejumlah undang-undang semisal UU Sumber Daya Air, Kelistrikan, Penanaman Modal, dll. Intervensi tersebut di atas berjalan begitu saja tanpa penolakan sedikit pun dari Pemerintah.

Wahai Kaum Muslim:


Bulan ini adalah bulan al-Quran; bulan membaca, mengkaji, menghayati, merenungi dan mengamalkan al-Quran. Untuk itu, patutlah kiranya kita merenungkan ayat-ayat al-Quran. Di antaranya adalah ayat-ayat berikut:

]كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ[

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia; kalian menyuruh kemakrufan dan mencegah kemungkaran serta beriman kepada Allah. (QS Ali Imran [3]: 110).

]وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلاََ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلاََ نَصِيرٍ[

Tidak akan pernah ridha Yahudi dan Nasrani kepada engkau (Muhammad) hingga engkau mengikuti millah mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Sesungguhnya jika engkau mengikuti kemauan mereka, setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi Pelindung dan Penolongmu (QS al-Baqarah [2]: 120).

]وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاََمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ[

Siapa saja yang menjadikan selain Islam sebagai dîn (agama, sistem hidup) maka tidak akan diterima apapun darinya dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi. (QS Ali Imran [3]: 85).

]الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاََمَ دِينًا[

Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku untuk kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian. (QS al-Maidah [5]: 3).

]وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ[

Siapa saja yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, mereka itulah orang-orang kafir. (QS al-Maidah [5]: 44).

]أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ[

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah? (QS al-Maidah [5]: 50).

Dari ayat-ayat itu, jelas bahwa kaum Mukmin diperintahkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan hanya dengan Islam. Sudahkah kita tunduk pada syariah-Nya? Inilah saatnya. Wallâhu a'lam bi ash-shawâb. []

KOMENTAR AL-ISLAM:
Dubes Lynn Pascoe: Kami Tak Berlakukan Standar Ganda (Kompas, 12/9/06).
Benar. Standar AS sebagai pengusung utama ideologi Kapitalisme adalah satu: manfaat/kepentingan.

Wanita Sholihah

Seindah-indah perhiasan adalah wanita solehah
Wanita solehah itu aurat dijaga,
Pergaulan dipagari,
Sifat malu pengikat diri,
Seindah hiasan di dunia ini,

Keayuan wanita solehah itu
Tidak terletak pada kecantikan wajahnya,
Kemanisan wanita solehah
Tidak terletak pada kemanjaannya,
Daya penarik wanita solehah itu
Bukan pada kemanisan bicaranya
yang menggoncang iman para muslimin
Dan bukan pula terletak pada kebijaksanaannya
bermain lidah
Memujuk rayu
Bukan dan tidak sama sekali,

Kepetahan wanita solehah
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain
Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama,
Nafsu mengatakan wanita cantik
dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam
Akal mengatakan wanita cantik atas kemajuan dan
kekebalannya dalam ilmu
serta pandangan dari segala aspek
Hati menyatakan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya,
Itupun seandainya hati itu bersih untuk dinilai,
Wahai wanita jangan bangga dengan kecantikan luar,
Karena suatu hari nanti akan lapuk ditelan zaman,
Tetapi jaga dan peliharalah kecantikan dalam,
Agar diri kita bersih dan sentiasa mendapat rahmat Ilahi

Wahai wanita jangan bangga dengan ilmu duniawi
yang kau kuasai,
Karena ada lagi manusia yang lebih berpengetahuan darimu,
Wahai wanita jangan pula berduka cita atas kekurangan dirimu,
Karena ada lagi insan yang lebih malang darimu,
Wahai wanita solehah jangan dirisau akan jodohmu,
Karena muslimin yang bijaksana itu tidak akan terpaut
pada wanita hanya karena kecantikan parasnya,
Bersyukurlah atas apa yg ada
Serta berusaha demi keluarga, bangsa, dan agama,
Salam perjuangan untuk sahabatku semua...

Wednesday, September 06, 2006

Arti Kesucian Bagi Perempuan

Eh, kita ngasih judul tulisan begini bukan berarti kita udah suci lho. Bukan pula udah merasa paling benar. Bukan juga mau ngeguruin sama kamu yang bisa jadi ada yang udah ngerti soal beginian, khususnya kaum akhwat. But, kita nulis begini sekadar ngingetin kamu semua. Maklumlah, namanya juga manusia. Suka terserang penyakit lupa. Jadi, saling ngingetin kan bagian dari usaha supaya nggak lupa. Betul apa bener? Nah, itulah pentingnya seorang teman or sahabat. Apalagi kita sebagai sesama muslim, kudu saling ngingetin en nasihatin tuh dalam kebenaran. Setuju kan? Kudu! ?

Sobat muda muslim, kita sedih dan prihatin banget dengan cara gaul sebagian besar teman remaja yang bebas nian. Sepertinya model pergaulan yang bebas itu udah jadi menu keseharian dalam hidup kita. Melanggar aturan malah dianggap wajar. Akibatnya, banyak orang yang udah nggak malu dan ragu untuk berbuat tidak normal. Kalo dulu di jaman ortu kita masih muda, jalan berdua antar lawan jenis aja para tetangga udah bercas-cis-cus ngomongin kita. Coba, gimana nggak merah kuping kita. Meski banyak motif waktu ngomongin pelaku gaul bebas itu, tapi terbukti cukup efektif bikin risih bin keder yang ngelakuin.

Lha, kalo sekarang? Aduh, kita sih nggak abis pikir deh kalo sekarang kok kayaknya liar banget. Udah gitu, para tetangga cuek abis, alias nggak mau peduli terhadap apa yag dilakuin tetangga lainnya. Alasannya sih klise banget, “Itu kan bukan anak or sodara gue, ngapain capek-capek mikirin? Dapet duit juga kagak!” Waduh, egois banget ya? Begitulah…

Pergaulan sekarang nih, udah benar-benar melanggar ajaran agama. Utamanya kita menyoroti gaya gaulnya anak puteri. Wah, wah, udah banyak tuh yang gaulnya bikin bulu betis berdiri (bisik-bisik: bosen ah pake bulu kuduk mulu). Ketar-ketir kita dibuatnya, lho. Bener-bener udah menodai kehormatan dan kesucian dirinya. Gimana nggak, jalan bareng ama cowok bukan mahramnya ayo aja. Diajak main teman cowoknya oke aja. Dipegang, digandeng, dipeluk, ditimpukin, sampe dibanting no problemo. Waduh! (backsound: smackdown kaleee..).

Gaya gaul kayak begini bisa dibilang udah nggak sehat. Emang sih, awalnya model gaul begini dicontohkan kalangan seleb. But, sekarang udah nyebar dan jadi identitas masyarakat, khususnya kalangan remaja dan mahasiswa. Jangan-jangan tetangga kita malah jadi pelaku aktifnya. Atau mungkin sodara dan teman kita sendiri (atau malah kita sendiri?) Siapa tahu kan? Abisnya, sekarang udah jadi tren.

Kalangan seleb yang perilakunya gampang disimak di televisi makin menganggap biasa berbuat salah. Rasanya pedih dan perih hati ini, pas ngelihat para penyanyi dangdut wanita yang senantiasa menjual bodinya ketimbang suaranya. Dipelopori oleh Inul Daratista si Ratu Ngebor, maka di belakangnya seperti berlomba nyari sensasi. Terdaftar nama-nama penari striptease, eh, penari dangdut (bukan penyanyi, itu mah); Anisa “goyang patah-patah” Bahar, Uut Permatasari, Ira Swara, Putri Vinata, Nita Talia, Dewi Persik wa akhwatuha... yang always kesetanan dalam bertingkah. Bebas euy!

Nggak hanya di televisi, media cetak juga seperti berlomba untuk menjual erotisme binti pornografi. Sesuatu yang amat ditabukan, yang hanya boleh dilihat dan dilakukan di ruang pribadi, sekarang udah menjadi konsumsi umum. Siapa pun boleh menikmati dengan sesukanya. Nyang penting ada itung-itungan duit di sana. Atau tujuan lain, ngetop. Padahal sama aja, karena kalo udah ngetop en populer kan duit lagi akhirnya. Hmm… dasar kapitalis!

Bo abo.. kalo udah kayak gitu, kita ngeri, risih, kesel, sekaligus kasihan sama mbak-mbak kita itu. Semua orang yang pikirannya normal pastinya nggak suka dengan gaya hidup begituan. Kalo pun kemudian ada yang diem-diem mendukung, itu juga lebih karena mereka bingung, lalu tanpa sadar menganggap kelakuan kayak begitu sebagai sebuah kewajaran. Gubrak! Lalu, apa artinya sebuah kesucian bagi seorang perempuan? Atau memang udah nggak perlu lagi predikat itu? (kasihaaan deh eluh!)

Ukuran kesucian
Kalo orangtua dulu sering secara khusus membahas tentang kesucian diri bagi seorang perempuan, sekarang kayaknya mulai dilupakan alias rada longgar. Jaman dulu ortu sering wanti-wanti kepada anak perempuannya untuk pandai menjaga diri. Untuk tidak bergaul sesukanya dengan lawan jenis. Bahkan untuk sekadar olahraga berat aja para ortu suka murka, karena katanya akan mempengaruhi keperawanan sebagai sebuah lambang kesucian.

Nah, dengan menganggap arti sebuah kesucian bagi perempuan diukur berdasarkan ketentuan fisik seperti ini, maka para ortu sangat khawatir kalo anak perempuannya mulai gatel ngelihat cowok. Jangan-jangan, entar mereka gaul bebas. Kalo udah gitu kan repot.

Sekadar gambaran, pernah ada tuh film Indonesia yang judulnya Tirai Malam Pengantin.. Film jaman baheula banget sih. Digambarkan dalam film yang dibintangi oleh Mbak Yessy Gusman itu seorang ibu yang sangat khawatir begitu mengetahui selaput dara anak perempuannya robek pas jatuh saat main sepeda. Padahal, sebentar lagi akan menikah. Singkat cerita, tuh si ibu yang merasa ingin agar anaknya bisa mempersembahkan arti sebuah kesucian kepada suaminya, sebelum nikah dilakukan operasi selaput dara. Kalo sekarang? Pikirannya gampang aja. Kalo pun ‘kecelakaan’ duluan, nikahin aja. Toh udah banyak para seleb ibukota mencontohkan. Jadi, ‘semboyannya’ seperti dalam pelajaran bahasa Indonesia; ‘buatlah seperti contoh!’ Wasyah!

Sobat muda muslim, emang sih, kalo kita ngomongin tentang kesucian sebenarnya bukan hanya ditujukan untuk kaum Hawa, kaum Adam juga perlu disorot. Cuma, karena anak laki rada sulit dibedain mana yang masih suci mana yang udah nggak suci lagi, jadinya yang sering dapet porsi lebih banyak dalam pembahasannya adalah anak perempuan. Karena anak perempuan amat mudah dilihat perubahannya. Tapi dengan catatan, jika ngelihatnya adalah ukuran fisik.

Tapi kalo standar kesucian diukur dari tingkah laku, anak laki dan anak perempuan bisa dengan mudah dilihat. Artinya, baik anak laki atawa anak perempuan, kalo mereka udah kecebur dalam pergaulan bebas, kalo gaya gaul mereka nyerempet-nyerempet dosa, kalo mereka mengamalkan free thinker, ya sama-sama nggak suci secara kepribadiannya. Setuju kan?
Sobat muda muslim, Islam udah mengatur segala bentuk perbuatan manusia. Buat anak ngaji mungkin sering denger istilah hukum syara. Nah, hukum syara, menurut istilah para pakar ushul fiqih adalah seruan (khithab) Syar’i (Allah Swt.) yang berkaitan dengan aktivitas hamba (manusia), berupa tuntutan (al-Iqtidla), penetapan (al-Wadl’i) dan pemberian pilihan (at-Takhyir).

Jadi, segala aturan yang tercantum dalam sumber hukum syara (al-Quran, as-Sunnah, Ijma sahabat, dan qiyas) adalah sandaran ketika kita berbuat. Pendek kata, perbuatan kita kudu sesuai aturan yang berlaku dalam ajaran agama kita. Semua itu nggak lain, adalah untuk menjaga kita dari aktivitas yang bisa menurunkan derajat kita sebagai manusia. Itu juga bisa berarti untuk melindungi kita supaya tetap menjaga kesucian diri. Bener lho.

Misalnya aja Allah menyindir manusia yang nggak mau tunduk pada aturan-Nya. Seperti dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS al-A’raaf [7]: 179)

Lha, kalo yang sekarang kita lihat, manusia seperti berlomba menuju neraka! Aduh, sebetulnya nggak tega menulis begini. Tapi, ternyata banyak kaum muslimin yang udah berani secara terang-terangan berbuat maksiat. Jadinya, ‘kepaksa’ deh kita nyebutin begitu. ?

Coba kalo kamu pikir, gimana bisa menjaga kesucian diri kalo bergaul aja menganut gaya bebas (kirain cuma dalam renang aja tuh). Betul apa betul? Terus, gimana bisa disebut terhormat, kalo dalam berbuat justru melanggar kehormatan? Berpakaian aja nggak bener. Aurat yang wajib ditutup malah diobral kepada siapa aja yang bisa melihatnya. Nggak malu dan nggak ragu lagi (mungkin karena tergoda lirik lagu tema acara Joged-nya RCTI, yang ngomporin agar jangan malu dan ragu, katanya sah-sah saja). Salah kok bangga ya?

Mengembalikan kesucian
Sobat muda muslim, khususnya yang puteri. Kesucian diri memang berarti luas ya. Baik lahir maupun batin. Sayangnya, di jaman yang udah jauh dari nilai-nilai Islam ini, jangankan kesucian batin (baca: kepribadian), menjaga kesucian diri yang sifatnya lahir aja udah susah. Sebab, yang kita saksikan justru mereka berlomba untuk mengobral seluruh potensi dan pesona tubuh yang dimiliknya. Nggak usah dijelasin secara detil, toh kamu juga udah sering lihat dalam kehidupan nyata; baik di lingkungan sekitar kita, maupun yang kita lihat di televisi dan yang kita baca di media cetak. Ckckckck.. kasihan banget tuh.

Nah, ini memang bagian dari kerusakan moral yang udah mengglobal. Masyarakat kita sedang sakit. Kerusakan ini sebetulnya bisa dicegah dengan menjalin kerjasama di semua komponen. Mulai dari individu di keluarga dengan menanamkan ketakwaan bagi anggota keluarga, terus masyarakat yang ketat dalam mengontrol aktivitas warganya, dan juga penerapan aturan dan sanksi oleh negara.

Tiga kekuatan ini yang mestinya bisa digabungkan untuk mencegah kerusakan lebih jauh dalam rangka melindungi kehormatan manusia. Tapi sayangnya, tiga pilar itu mulai keropos semua. Takwa individu payah, pengawasan masyarakat lemah, dan negara nggak bisa diharapkan lagi. Sedih deh.

Kalo udah begini gaswat. Al-Quran udah menjelaskan sebab-sebab kutukan Allah kepada masyarakat Yahudi, karena nggak ada dalam aturan mereka sistem kontrol masyarakat. Kalo pun ada, tapi lemah banget. Firman-Nya: “Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (QS al-Maaidah [5]: 79)

Mari kita renungkan firman Allah Swt.: “...Jika kamu (hai kaum muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (TQS al-Anfaal [8]: 73)

Kamu perlu tahu bahwa budaya atau peradaban adalah ditentukan mafahim (persepsi/pandangan) tentang kehidupan. Nah, yang muncul sekarang adalah berasal dari pandangan hidup kapitalisme-sekularisme yang emang menjadikan kebebasan sebagai patokan berbuat. Permisif dan hedonis sekaleee. Inilah akar masalahnya. Sebab, akibat paham ini maka lahirlah beragam kekacauan, kesengsaraan, hilangnya rasa aman di tengah-tengah masyarakat, juga melahirkan mental yang bobrok.
Sekularisme emang bikin sengsara umat manusia. Jadi, mari mengembalikan kesucian dan kehormatan umat manusia dengan menggusur ideologi kapitalisme-sekularisme dari kehidupan kita. Selanjutnya, terapkan Islam sebagai ideologi negara. Kagak pake dilama-lamain lagi. Mari berjuang sekarang juga, sobat! ?


Tulisan diambil dari buletin studia edisi 160/ tahun ke 4

Sunday, September 03, 2006

KKN STORY


“Duuh yang lagi KKN…hati2 cinlok lho non” (kata seorang teman)
“ He…3x cinlok? Semoga aja ngga’, ya tergantunglah bagaimana qta bergaul n’ menjaga hati dengan mereka” (jawabQ)
“Aq kan Cuma mewarning aja” kilahnya
“Ok…Ok trims, emang kalau misale terjadi cinlok padaQ kenapa? Ya gpp toh, cinta kan fitroh, nikah aja sekalian kalau ternyata emang sama2 siap, gimana?”
“Hmmm…”
“Lho kok Cuma hmmm…ga’ bisa jawab ya…he..he”

Komposisi KKN-Q
Akar-akar keramaian, dicampur dengan satu sendok makan bubuk keributan, lalu ditumbuk dalam nampan kekompakan dan ditambah dengan seliter kenakalan, kemudian dimasak dalam wajan kepandaian diatas api ketekunan dan kepatuhan. (wait a moment) aduk merata, hingga tercium aroma kebaikan, kemudian pindahkan pada mangkok cinta dan dinginkan dengan udara kasih sayang. Sesudah itu saring dengan kesetiaan lalu tambahkan dengan manisnya gula iman kepada Allah SWT

Perhatian!!!
Minum sesuai dosis anjuran berteman, bila sakit CLBK (Cinta Lokasi Berbasis Kompetisi) berlanjut hubungi KUA ^_^ hua..ha…haa

Hmm akhir-nya selesai juga KKN-Q setelah 1 bulan mengabdi di masyarakat kecamatan krembangan selatan kelurahan kemayoran. Tentu saja aQ ngga’ sendirian-lah, ada 14 temanQ yang lain dari berbagai fakultas, mo’ tahu siapa aja meraka??? Kenalan yuk…yuux

1. Sito Kusumoyekti (FE)
Ibu ketua korkel (koordinator kelompok) yang sering kasih instruksi jangan telat!! Tapi diri-nya sendiri sering telat, ealah..gimana toh bu ketu ini! N’ satu lagi keunikannya, bu ketu ini orang-nya perhitungan buanget sama masalah pengeluaran keuangan. Kalau ada apa2 “pengeluaran membengkak” karena belanja di tempat yang salah, sstt teman2 jangan bilang bu ketu ya, kalau tadi kita belanja ngga’ pakai survey harga dulu, ok? Ok deh…

2. Fritz William (FE)
Tuan muda ini wakil korkel, orang-nya gimana ya? Lucu, friendly, iihh ni orang bikin aq serasa kembali ks masa silam aja, mirip banget sama temanQ, gaya bahasa, gaya bicara, gaya berjalan-pun wis pokoknya si sinyo ini banyak sekali persamaannya, Cuma nih orang masih anak mama (ya iyalah emang anak-nya siapa kalau bukan anak mama), maksude si mama overprotected, KKN aja harus dikawal pak sopir, makanan-pun harus dijaga, sampai2 teman2 selalu nggodain, Lho Fritz kamu gpp ta makan nasi goreng yang beginian, tar pulang2 kamu sakit karena masakannya kurang hygiene, tar mama-mu nglabrak kita, “Eh anakQ kamu kasih makan apa tadi?” Oalah Fritz…Fritz.
oaia fritz ini penyokong dana terbesar acar KKN kami, lha gimana ngga, dari perusahaan papa-nya Fritz, pabrik rokok kakek-nya Fritz, dealer Honda om-nya Fritz, Toko Buku Om-nya Fritz, Telkom juga Om-nya fritz, EO juga chanel papa-nya Fritz, sampai2 pacar kakak-nya-pun dia mintai donatur, udah deh Fritz sekalian aja donatur-nya dari mama-nya Fritz, kakak-nya fritz, nenek-nya Fritz, tante-nya Fritz, sepupu n' tetangganya Fritz, gimana Fritz...so sekalian tar backdrop-nya ditulisi sponsor tunggal Fritz family...he...he

3. Dwi sang sekretaris (FISIP)
Dwi ini orang-nya buaek buanget…jadi tukang ojekQ selama KKN, gratisan lagi (ya kadang2 aja gantian isi bensin), setia banget menungguQ di depan gang (padahal aQ-nya juga sering telat), maaf ya Dwi…

4. Mudrikah (FKG)
Mudrikah ini siapa ya? Tau’ah…(Rika lagi pura2 ngga’ kenal ^_^). Hmm bawa uang banyak nih, tapi sayang Cuma bawa doang n’ membuat laporan keluar masuk-nya uang. Padahal banyak anak FE-nya lho, kok ya masih nunjuk mudrikah sih? Heran dari dulu spesialis jadi bendahara, ngga’ di Kaninus FKG, Bendahara Dosen SKI FKG, di Karisma juga sebagai Kadiv Danus yang muterin uang, emang nih wajah tampang2 pemegang uang ya? Amiin ^_^

5. Titus (FE)
Cowok asal Madiun ini buaek banget (signal2 ada udang di balik rempeyek-nya Rika, hmmm nyummy ^_^). Titus nih teman seperjuanganQ jaga posko, tentu aja ngga’ berdua, kan masih ada Dwi yang setia menemaniQ. Titus nih enak kalau diloby…siapa dulu dong yang mloby…Rika gitu loh he…he..
“Titus senin besok aQ ngga’ bisa jaga posko, aQ mo’ pulkan ya…, gimana?”
“Ok, gpp tar biar aQ ma Dwi yang jaga, TTDJ ya Rik…jangan lupa oleh2nya”
“Oh ya tus, Kamis besok jangan aQ ya yang ngajar SD Kemayoran, anak2 terlalu crowded, aq ngga’ bisa menguasai, suaraQ ngga’ nyampai nih”
“Ya udah gpp, tar biar aQ n’ teman2 lain yang ngajar, kamu jadi pendamping saja”
“Ok deh tus…makasih ya”
Tuh apa kataQ si Titus baik banget kan hi..hi

6. Linda (FKG)
Linda nih selalu aja jadi satu kelompok denganQ, lha gimana ngga’, lha wong NIM-nya tepat dibawahQ. Sorry ya nda…si Dwi (tetangga kost-mu) dah aQ kontrak jadi sopir pribadiQ selama KKN, kamu sama Ika n’ Boby aja, kalau kamu dah ditinggal mereka, tenang aja masih banyak pak sopir bemo yang setia mengantar-mu ke tempat KKN, he..he

7. Romy (FE)
Cowok kelahiran 25 Februari 1985 (weks mudah banget ternyata), 2 hal yang membuatQ salut dari-nya. Sholat-nya selalu on-time kalau denger adzan udah deh nih cowok ngga’ bakalan tenang, apapun kondisi-nya (sedang acara/ngga’) langsung ngacir go out cari masjid trus nih orang ahli puasa, puasa Daud ! Cckk..cckk salut deh.
Tapi yang bikin gua gemes, nih orang hobby buat keonaran n’ orang-nya cuek bebek sama penampilan.
“Romi udah berapa kali aQ bilangin, kamu tuh lagi KKN, mbok ya pakai jas almamater jangan pakai jaket. Ini ke sekolah mau ngajar kok ya pakai sandal warna orange n’ kaos kaki lagi, aduh Romy pliz deh ngga’ matching n’ ngga’ resmi banget, besok jangan diulangi ya! (cerewetQ lagi kambuh nih)
Oh ya nih orang bisa dibilang langka, sayang banget sama helm-nya, helm habis dipakai selalu dibungkus pakai tas helm transparan, ngga’ mau meletakkan sembarangan.
“Eh Rom tuh helm mbok ya ditaruh, jangan dibawa terus, pusing nih yang ngliat, ngga’ bakalan hilang kok”
“Lho aQ tuh sayang banget sama helmQ, dia nih istri kedua-Q. Sama helm sebagai istri kedua aja sayang-nya dah setengah mati, gimana sama istri pertama-nya ya? Pasti lebih suayang lagi, tapi sayang-nya belum ada he…he”
“Dasar orang aneh…….”

Hmm sebenar-nya masih ada 8 anak lagi dengan keunikan masing2,tapi kalau mau dikenalin satu-satu bisa puanjang banget nih cerita n' kalau masukin foto-nya satu2 jadi lama...padahal nih billing warnet jalan terus so maaf ya...lain kali aja, Insya allah, sekedar info aja nih kelompok ada si konyol Boby dari FKG, si moody Ika FKG, si rocker Ivan FMIPA Fisika, si user XTC Gaguk (tampang2 pecandu, tapi asli-nya free napza kok) dari Fisika juga, bu haji Rini FE, si Retno FE, si tinggi besar Marwan FE, n’ si Lina FE. (nah cari aja sendiri di foto paling atas tampang2 mereka)
Untuk program2 kegiatan, Insya Allah juga menyusul ya...dilain kesempatan (kalau aQ mood untuk cerita ^_^)OK?