Friday, April 21, 2006

Offline dulu ya...

Oh ya...mo' kasih tahu, berhubung Reeka (namaQ sebenarnya ^_^) mo' UTS, so...untuk beberapa hari kedepan diriQ mo' absen dulu dari dunia blog, mo' kedunia nyata sebagai mahasiswi STOVIT (ngga' tahu singkatannya apa, pokoknya itu nama pemberian para penjajah Belanda tempo doeloe untuk FKG UA tercinta, ceile sebenar-nya aq ngga' mau bilang FKG UA tercinta, tapi gimana lagi lha wong sudah terlanjur "nyemplung" yo sekalian aja basah kuyup disana n' maksa2in mencintai-nya).
n' mohon maaf kalau ngga' bisa mbalesin e-mail, ataupun ninggalin pesan2 dari sodara2 n' teman2Q tercinta, ntar kalau dah selesai, Insya Allah kalau ada ide ngisi blog, ya aq isi...tenang aja.
Udah sekian dulu ya...n' mohon do'a-nya, semoga UTS Reeka diberikan kemudahan dalam menjawab,lancar2 saja belajar-nya (ngga' ngantukan ^_^), n' moga diberi yang terbaik. Amiin.....

Merawat Gigi & Mulut pada Balita n' Anak

Informasi ini bukan dalam rangka promosi ^_^, tapi bagi2 ilmu gitu lo...

Perawatan gigi dan mulut pada masa balita dan anak ternyata cukup menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya. Beberapa penyakit gigi dan mulut bisa mereka alami bila perawatan tidak dilakukan dengan baik. Di antaranya caries (lubang pada permukaan gigi), ginggivitis (radang gusi), dan sariawan.

Untuk mencegahnya, beberapa hal berikut perlu mendapatkan perhatian orang tua:

Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen atau coklat. Namun melarang sama sekali dapat menimbulkan dampak psikis.
Ajak mereka menggosok gigi secara teratur dan benar pada pagi, sore, dan menjelang tidur. Lebih baik lagi bila dilakukan setiap usai makan. Biasakan mereka berkumur-kumur setelah makan makanan manis.
Siapkan makanan kaya kalsium (ikan & susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (bebuahan), D (susu), dan E (kecambah). Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi mereka.
Jaga higiene oral mereka dengan baik. Bila ada karang gigi segera bawa ke dokter gigi untuk dibersihkan.
Ajak mereka memeriksakan gigi enam bulan sekali.
Bila tiba-tiba mengeluh sakit gigi, suruh mereka berkumur dengan air garam hangat dan lubang ditutup kapas berminyak cengkeh. Bila sariawan, suruh mereka berkumur dengan air rebusan sirih dan garam yang hangat. Lalu, bawa ke dokter/klinik gigi (wah tyt ujung2nya promosi juga nih sodara2...hi3 dasar, gpp-kan namanya juga calon drg ^_^).

Kartini Telah Dikhianati



Aah....mo' cerita nih, siang tadi ada aksi "Celebrating Kartini Day" gabungan dari mahasiswi BEM UA, BEM ITS, UKMKI UA, UKKI UNITOMO, KAMMI, JARMUSDA, PUSKOMDA, n' KARISMA AIRLANGGA. Seru bo'...lumayan banyak aktivis-nya n' semua akhwat2, jelas dong ni kan hari Kartini gitu lo :), Ya...lumayan sekalian silaturrahim sama saudara2 muslimah yang lain.
Opini apa yang kami sampaikan di depan Gedung Grahadi? Ya tentu saja refleksi ttg perjuangan RA. Kartini. Emang kenapa dengan RA. Kartini? Belum tahu ya dengan perjuangan beliau yang disalah artikan oleh para kaum feminis? O.K.I (baca : oleh karena itu ) Kami ingin meluruskan kembali makna perjuangan beliau. Nah berhubung Mawar disini mewakili opini dari Karisma Airlangga, Mawar kasih bocoran nih...Simak ya...baca-nya ngga' boleh ngantuk lo ya, coz it'a most important 4 U!

April dan Kartini seakan tak bisa dipisahkan. Sejarah Kartini memiliki aura istimewa di kalangan pejuang perempuan. Bulan ini menjadi tonggak perempuan menyuarakan perjuangan hak-hak mereka agar sama dengan kaum adam. Sebuah peristiwa sejarah dapat dimaknai ataupun disalahgunakan sesuai dengan kepentingan pihak yang bersangkutan. Kisah sejarahpun bisa dipenggal, dihilangkan atau bahkan ditambahi penekanan pada bagian tertentu sehingga hanya akan mengantarkan kita pada sebuah kesimpulan yang salah. Sejarah Kartini pun menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik untuk disimak. Kisah perjuangan beliau yang selama ini dipahami dan dicatat adalah semangat emansipasi untuk menjadikan kaum hawa sejajar dengan kaum adam dalam berbagai bidang. Bahkan jika bisa, perempuan lebih unggul dari laki-laki. Seperti inikah yang diperjuangkan Kartini?
Dalam perjuangannya, Kartini menyadari bahwa setiap manusia adalah sederajat dan mereka berhak untuk mendapat perlakuan yang sama. Kartini berusaha untuk mendobrak kungkungan adat Jawa yang membedakan manusia berdasarkan status sosial dan asal keturunan. Saat itu, Kartini memiliki kesimpulan bahwa yang menjadi pangkal kemunduran adalah rasa rendah diri yang dialami oleh masyarakat pribumi. Diakibatkan bangsa Eropa telah menanamkan nilai bahwa bangsa timur adalah rendah dan bangsa Barat adalah mulia, sehingga membuat jiwa Kartini seakan terbakar. Dari sini, Kartini memahami bahwa kemunduran dan rasa rendah diri itu hanya dapat berubah jika kaum pribumi mengenyam pendidikan yang layak atau bahkan sama dengan bangsa Eropa. Sebagaimana nota yang dibuat Kartini, yang berjudul “Berilah Pendidikan kepada Bangsa Jawa”, kepada pemerintah kolonial. ‘Pemberontakan’ Kartini terhadap aturan adat yang dianggapnya diskriminatif, sebagai pemicu utama dirinya untuk membenahi pendidikan di kalangan pribumi secara umum tanpa memandang jenis kelamin. Dari sini, dapat terlihat bahwa perjuangan Kartini tidak hanya bagi kaum perempuan, namun juga bagi kaum laki-laki.
Dengan demikian, adalah suatu hal yang keliru jika emansipasi yang didengungkan oleh Kartini diartikan bahwa hanya semata-mata memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, apalagi sampai tidak membutuhkan peran laki-laki, seperti yang didengungkan oleh kaum feminis.
Upaya untuk menterjemahkan perjuangan Kartini oleh kaum hawa saat ini nampaknya telah melampaui batas. Berikut petikan surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya (4 Oktober 1902), yang akan menegaskan kesalahan mengenai emansipasi, “Kami disini memohon diusahakan pengajaran, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya, yakni menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama”. Disini, tak ada sepatah katapun yang mengajarkan perempuan untuk mengejar persamaan hak, kewajiban, kedudukan dan peran agar sejajar dengan kaum adam.
Namun, kalangan feminis meyakini bahwa liberalisasi/pembebasan perempuan merupakan pondasi untuk mencapai kemajuan. Karena tatkala kaum perempuan berhasil memperoleh kebebasan dan independensinya, berarti mereka telah keluar dari status inferior yang mereka miliki selama ini. Persoalannya, kita tak dapat menutup mata, bahwa saat yang bersamaan, isu kebebasan ini juga telah membawa berbagai dampak buruk bagi kaum perempuan dan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah akibat kian rancunya relasi dan pembagian peran diantara laki-laki dan perempuan. Runtuhnya struktur keluarga, meningkatnya angka perceraian, fenomena unwed dan no-marry. Merebaknya free-sex, meningkatnya kasus-kasus aborsi, dilema wanita karir, eksploitasi perempuan, pelecehan seksual, anak-anak bermasalah ditengarai menjadi efek langsung dari isu “kebebasan perempuan”. Tentunya ini amat bertentangan dengan inti perjuangan Kartini.
Derasnya globalisasi dan westernisasi membuat inti perjuangan Kartini mengalami pendistorsian. Perjuangan yang kini dilakukan oleh para feminis, pembela hak-hak perempuan sangat jauh dari ruh perjuangan Kartini. Justru dengan liberalisasi perempuan, posisi mereka menjadi dilecehkan.

What should we do now??

Sebagai bagian dari perempuan, harusnya kita bisa mencari jalan keluar. Apalagi jika kita seorang mahasiswa muslim. Identitas the leader of change semestinya membuat kita memiliki pemahaman yang mendalam untuk mencari solusinya. Kartini sendiri, bagaimanapun juga adalah seorang muslimah dan dia senantiasa mengembalikan bagaimana Islam memecahkan persoalan tersebut. Kartini mengalami pergolakan pemikiran setelah beliau mengenal Islam. Namun, pertemuannya dengan Kyai Haji M. Sholeh bin Umar, seorang ulama besar, telah merubah segalanya. Berikut adalah petikan dialog Kartini dengan Kyai Sholeh, “Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama (Al Fatihah) dan induk surat Al Qur’an yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku”.
Dalam pandangan Islam, sesungguhnya mereka sama karena dilihat dari sisi insaniahnya. Yakni sama-sama memiliki seperangkat potensi berupa akal, naluri dan kebutuhan jasmani. Akan tetapi, mereka berbeda dilihat dari ‘jenis’nya dengan kekhasan masing-masing. Fitrah kaum hawa berbeda dengan kaum adam. Mulai dari sisi biologi dan struktur pembentuk tubuhnya amatlah berbeda. Itulah yang mengharuskan keduanya diberi aturan-aturan yang berbeda pula. Keduanya tetap memiliki kesamaan derajat, hanya ketakwaannya pada Allah-lah yang menjadi pembeda bagi keduanya. Dalam hal mengenyam pendidikan, perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, bahkan sampai menempuh pendidikan paling tinggi sekalipun. Malah, hal itulah yang menjadi dasar perjuangan Kartini dalam meninggikan martabat perempuan.
Dalam perjuangannya, Kartini tidak sama sekali menuntut persamaan hak dalam segala bidang. Kartini hanya menuntut agar kaum perempuan diberi hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kartini mengupayakan pengajaran dan pendidikan bagi kaum hawa semata-mata demi kebangkitan berfikir kaumnya agar lebih cakap menjalankan kewajibannya sebagai seorang perempuan.
Di akhir hayatnya, Kartini menyadari bahwa pengaruh Barat amatlah besar terhadap proses perjuangannya. Bahkan Kartini sempat menuliskan surat kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902, “... tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban?” Dari petikan surat di atas jelaslah bahwa ada hal-hal yang tidak patut disebut peradaban. Hanya Islamlah yang mampu menjadi pedoman dalam mencari solusi dari suatu persoalan. Karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Kartini bertekad untuk menjadi seorang muslimah yang baik dengan memenuhi seruan Surat Al Baqarah ayat 257: minazh-zhulumaati ilan nuur, yang artinya dari gelap kepada cahaya, yang telah mendorongnya untuk merubah diri dari pemikiran yang salah kepada ajaran Allah. Motto R.A Kartini yang termaktub dalam bukunya Habis gelap terbitlah terang, teramat sangat jelas dipaparkan titik tolak dan latar belakang perjuangan beliau.
Tak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa tujuan Kartini adalah mengajak setiap perempuan untuk menjadi muslimah yang memegang teguh ajaran agamanya. Ditambah pula kita adalah mahasiswi muslim, harusnya memiliki porsi yang lebih dalam peran untuk mengembalikan makna perjuangan Kartini di masa depan. Kita jangan sampai terbuai dengan arus globalisasi dan modernisasi. Sudah selayaknya diri kita berada pada barisan terdepan untuk meneladani perjuangan Kartini yang sesungguhnya. saatnya menjadi Kartini-kartini masa kini yang mengalami perubahan diri dan memegang teguh ajaran agamanya, dan menjadi kartini-kartini yang senantiasa meningkatkan kecakapan kita dalam mempersiapkan diri menjadi ibu, pendidik generasi yang pertama.

Thursday, April 20, 2006

Berbagi Rasa

Tulisan ini adalah kiriman dari seorang teman, saya ucapkan terima kasih, semoga tulisan ini dapat diambil pelajaran bagi siapa saja yang membaca-nya.

Terkadang ada saat-saat dalam hidup ketika kita merindukan seseorang begitu dalam, hingga kita ingin mengambilnya dari angan-angan, lalu memeluknya erat-erat!

Ketika pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka; tetapi, seringkali kita memandang terlalu lama pada pintu yang tertutup hingga kita tidak melihat pintu yang lain, yang telah terbuka bagi kita.

Jangan percaya penglihatan; penglihatan dapat menipu.

Jangan percaya kekayaan; kekayaan dapat sirna.

Percayalah pada dia yang dapat membuatmu tersenyum, sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang.
Carilah dia, yang membuat hatimu tersenyum.

Angankan apa yang kita ingin angankan; pergilah kemana kita ingin pergi; jadilah seperti yang kita kehendaki, sebab hidup hanya satu kali dan kita hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala hal yang kita ingin lakukan.

Semoga kita punya cukup kebahagiaan untuk membuat diri tersenyum, cukup pencobaan untuk membuat kuat, cukup penderitaan untuk tetap menjadikan diri kita manusiawi, dan cukup pengharapan untuk menjadikan kita bahagia.

Mereka yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki yang terbaik dari segala sesuatu; mereka hanya mengoptimalkan segala sesuatu yang datang dalam perjalanan hidup mereka.

Masa depan yang paling gemilang akan selalu dapat diraih dengan melupakan masa lalu yang kelabu; kita tidak akan dapat maju dalam hidup hingga kita melepaskan segala kegagalan dan sakit hati.

Jangan hitung tahun-tahun yang lewat, hitunglah saat-saat yang indah..

Hidup tidak diukur dengan banyaknya napas yang kita hirup; melainkan dengan saat-saat di mana kita menarik napas bahagia .

Sunday, April 16, 2006

Muhasabah Diri

Tuhanku,
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luas
Aku hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudra
Aku hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumi
Aku hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langit
Aku hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpa batas Tuhanku Hamba yang hina ini menyadari tiada artinya diri ini di hadapanMU
Tiada Engkau sedikitpun memerlukan,
akan tetapi …
hamba terus menggantungkan segunung harapan pada MU
Tuhanku…baktiku tiada arti,
ibadahku hanya sepercik air
Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka MU
Betapa sadar diri begitu hina dihadapanMU
Jangan jadikan hamba hina dihadapan makhlukMU
Diri yang tangannya banyak maksiat ini,
Mulut yang banyak maksiat ini,
Mata yang banyak maksiat ini…
Hati yang telah terkotori oleh noda ini…
memiliki keinginan setinggi langit
Mungkinkah hamba yang hina ini menatap wajahMu yang mulia???
Tuhan…
Kami semua fakir di hadapan MU
tapi juga kikir dalam mengabdi kepada MU
Semua makhlukMU meminta kepada MU dan pintaku….
Ampunilah aku dan sudara-saudaraku yang telah memberi arti dalam hidupku Sukseskanlah mereka mudahkanlah urusannya
Mungkin tanpa kami sadari ,
kami pernah melanggar aturanMU
Melanggar aturan qiyadah kami,
bahkan terlena dan tak mau tahu akan amanah Yang telah Tuhan percayakan kepada kami…
Ampunilah kami
Pertemukan kami dalam syurga MU
dalam bingkai kecintaan kepadaMU
Tuhanku….
Siangku tak selalu dalam iman yang teguh
Malamku tak senantiasa dibasahi airmata taubat,
Pagiku tak selalu terhias oleh dzikir pada MU
Begitulah si lemah ini dalam upayanya yang sedikit
Janganlah kau cabut nyawaku dalam keadaan lupa pada Mu
Atau dalam maksiat kepadaMU
“Ya Tuhanku Tutuplah untuk kami dengan sebaik-baiknya penutupan !!”
Amiin

Kontroversi Sahabatan Lawan Jenis

Alkisah Melati (bukan nama sebenar-nya) bingung banget, pasal-nya doi punya pacar sebut saja namanya Kumbang n’ sahabat cowox bernama Kupu2, nah si Kumbang n’ Kupu2 sering berantem (entah apa alasannya) n’ si Melati ingin agar mereka berdua (kumbang n’ kupu2) bisa hidup rukun …hayo kisah-nya siapa? Yang jelas bukan kisah-nya penulis, suer deh ^_^.
BTW bagaimana menurutmu? Apakah si Kumbang dipecat saja? atau si Kupu2 dijadikan pacar? He…he…ngaco!!! Bingung ya??
Ngga’ usah bingung pren!!! Back to Islam aza lagi, coz Islam is the best solution of our problem. Mo’ tahu jawabannya?
Islam adalah din (ajaran) yang sempurna…yakin? YES 100% yakin (wajib lah). Nah hubungan laki2 n’ perempuan-pun diatur sama Islam. Apaan sih aturannya? Belum tahu ya? Kacian deh lo. Maka-nya ngaji dong biar gaul sama Islam ^_^.
Dalam Islam terdapat hubungan antara laki2 n’ perempuan, dimana mereka boleh melihat aurat yang biasa terlihat n’ boleh menyentuh yang disebut mahrom. Apa itu mahrom? Ada 2 kategori, sbb :
1. Hubungan nasab (keturunan)
2. Seseorang yang memiliki hubungan suami istri. (QS. An-Nur : 31)
Nah terus kalau pacar atau sahabat lawan jenis masuk kategori yang mana? Cari sendiri aja n’ bakalan tidak ada! Jadi kalau begitu, qta sama sekali tidak boleh sahabatan dengan lawan jenis atau punya pacar nih? Eeh…ngomongnya belum selesai, tar simpulin dewe aja ya!. Berhubungan, bergaul, berinteraksi, besosialisasi dan sejenisnya, boleh2 saja. Tapi ingat…ada batas2nya! Apa saja?
1. Ada keseriusan agenda interaksi
Bersahabat dengan lawan jenis ataupun pacaran, biasanya memiliki agenda2 atau urusan tidak serius bukan? Misal-nya : saling berkunjung hanya sekedar untuk melihat, karena kangen, ingin berbicara, curhat dsb. Coba deh jujur pada hatimu, apakah sahabat lawan jenismu itu mendatangkan ketentraman atau justru kegelisahan? Sehari tidak bertemu/ doi tidak menelpon or sms, apakah kamu akan gelisah? Tanyakan pada lubuk hatimu yang pualing dalam, ciiiieeee
Tetapi jika kamu memang punya agenda serius dengan lawan jenismu itu, misalnya : muamalah, masalah pendidikian, kesehatan (dokter-pasien), interaksi saat kepanitiaan, diskusi, berorganisasi n’ koordinasi dsb tanpa menyertakan agenda2 pribadi seperti saling curhat de-el-el itu tadi, so it’s OK.
2. Menutup Aurat
Buat yang cewek jangan menampakkan bagian tubuh kecuali wajah n’ telapak tangan, yang cowok berpakaian sopan hingga menutup aurat diatas lutut.
3. Menjaga Pandangan
Eits jangan mentang2 mumpung berinteraksi, kamu pelototi teman lawan jenis-mu tadi, apalagi dari ujung kaki sampai ujung kepala, kesetrum baru tahu rasa!
4. Tidak berkhalwat
Berkhalwat adalah berdua-duaan untuk membicarakan hal2 pribadi, baik dit4 ramai kaya’ mall maupun sepi di kuburan.
Awas Fitnah
Bayangin aja deh kamu punya sahabat cowok, trus kalian jalan bareng, makan bareng, beli apa saja n’ kemana saja berdua, nelpon terjadwal 3x sehari kaya’ jadwal minum obat. Trus ada yang nanya, suaminya ya mbak? Waaah repot nih, kamu mau jawab apa coba? Ngga’….dia sahabatQ kok. Emang ada hubungan yang bernama sahabat lawan jenis di Qur’an n’ hadits? Mana? Kamu pelototin sehari semalam juga ngga’ bakalan ketemu, bingung kaan? Itu yang namanya fitnah sodara2! Maka waspadalah2! coz fitnah lebih kejam dari ngga’ ada fitnah (yo jelas lah ^_^) . Atau kalau ada yang nanya mas-nya/ adik-nya ya? Padahal bukan….bingung lagi kan…Kalau bilang iya, itu namanya bohong. So...dah jelas kan gimana kesimpulan akhir-nya?

Wednesday, April 12, 2006

About Friendship


Aku bangga dapati dirimu seadanya..
kupikir, pantaslah dirimu kutemani
aku bahagia, sungguh ingin terurai kata...
KAULAH SAHABATKU....
bila hari-harimu berselimutkan duka
kudoakan Damai bagimu
bila hari-harimu tertimpa bahaya
kudoakan KASIH bagimu
bila hari-harimu berlarut ceria
kudoakan BAHAGIA bersamamu
selama matahari masih terbit dan tenggelam
selama bulan dan bintang dilangit masih bercahaya s
elama panas dan hujan masih silih berganti
AKULAH SAHABATMU
bersama kita merangkai KARSA
bersama kita menyusun CERITA
bersama kita satukan ASA
berjalan terus bersama CINTA
bila mungkin adanya,
kita kan bersama selalu dan selamanya
dalam doa dan pinta......
BAHAGIA....

Maafin Gua Dong!!!

Teruntuk teman2 semua di suatu tempat yang secara sengaja/ngga’ sengaja sering Mawar (bukan nama sebenar-nya ^_^) goreskan luka di hati, semoga tulisan ini dapat menebus semua kesalahan Mawar padan kalian…Amin

“Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik,maka pahalanya atas (tanggungan) Allah” (QS. Asy-Syuuro :40)

Sobat di dunia ini memang penuh liku2 kehidupan. Ada suka ada duka, ada kecewa ada bahagia, ada pengkhianatan ada pembelaan, ada kebohongan ada kejujuran. Qta pernah merasakannya, atau bahkan memberikan ketidaksukaan kepada orang lain. Kecewa boleh, sakit hati juga boleh, tapi jika hal itu dipelihara dalam kurun waktu yang lama, bahkan diabadikan dalam ruang batin kita, tentunya akan menyiksa kita, betul?

Jadi permintaan maaf dari lubuk hati Mawar yang paling dalam adalah sebagai bukti tanggung jawab n’ pengakuan kesadaran Mawar telah berbuat salah n’ ingin menebusnya. Karena definisi dari maaf sendiri adalah pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan (KBBI eds k-3). Mau kan memaafkan Mawar yang telah berbuat salah pada-mu teman?

Konflik…semua orang pasti akan berbenturan dengannya, karena dengan ke-Maha Besaran-Nya, Allah telah menciptakan manusia dalam berbagai macam karakter n sifat yang berbeda2…Subhanallah….So konflik adalah sesuatu yang wajar terjadi, tapi bagaimana-pun tak semua konflik itu buruk. Bahkan konflik yang konstruktif bisa menolong qta untuk belajar, tumbuh dewasa n’ lebih bijak dalam menjalani kehidupan.

Gimana sih menyelesaikan konflik yang baik?
1. Tenangkan diri
Jangan coba2 menyelesaikan konflik saat marah masih menyala2 dan berasap ^_^, bisa tambah runyam n’penuh esmosi nanti, aQ tahu kok setelah aQ bicara tajam spt itu esmosi-mu pasti sedikit terpancing. Maka-nya mending gua diam dulu aja deh.
2. paparkan Konflik Itu
Setiap orang yang sedang konflik harus berani n’ jujur untuk memaparkan konflik yang sedang terjadi diantara mereka. Ini untuk melatih qta menerima perbedaan dan menghargai pendapat. Tujuannya untuk mencari titik temu, tentunya dengan standart kebenaran Islam. Nah sekarang aq mo’ minta maaf, padahal bisa saja aQ jelaskan duduk persoalan n’ alasan terlebih dahulu, mungkin lebih bisa kamu terima.
3. ungkapkan perasaan-perasaan yang muncul akibat konflik
Jujur aja bilang kalo’ setelah konflik kamu jadi kesel, jadi benci,tersinggung dsb. N’ Makasih kamu telah mengatakannya bahwa kamu kemarin benar2 tersinggung dengan perkataanQ ^_^. N’ aQ mo’ jujur, sebenarnya aQ juga merasa bersalah n’ ngga’ tenang ^_^ so anggap aja impas deh…
4. Saling meminta maaf n’ memaafkan dengan setulusnya.
Meminta maaf n’ memaafkan mungkin agak mudah kalo’ cuma keluar dari mulut apalagi tulisan. Yang agak susah itu sikap tulus yang datangnya dari hati yang paling dalam n’ mencoba untuk lebih mengerti pemikiran n’ perasaan masing2.
Semoga tulisan singkat ini dapat menghapuskan rasa kecewa n’ kesal-mu padaQ

Saturday, April 08, 2006

Romantisnya Pejuang Kebenaran

" Paman, Demi Allah, Seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananQ dan rembulan di tangan kiriQ agar aQ meninggalkan urusan (da'wah) ini, aQ tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan agama ini atau aQ hancur karenanya" (Rosullullah SAW)
Ehm, kalo' dgr kata romantis, pastinya pikiran qta selalu tertuju pada hal2 yg urusannya dg cinta, keindahan, sesuatu yang mengasyikkan.
Nah kalo' menganalisa definisi dari KBBI (kamus besar BI), mesra artinya lekat/sangat erat. sedangkan mengasyikkan artinya menyenangkan. lalu apa hubungannya dengan pejuang kebenaran sampai dibilang romantis?
Mereka, para pejuang kebenaran adl orang2 yg plg romantis.Betapa tidak? Hidupnya dikelambui cinta, cinta akan kebenaran. Tidak ada yang sanggup menandingi kesediaan mereka dalam berkorban demi cintanya akan kebenaran. Mereka sanggup menahan perih mencinta. Dari telapak tangan mereka mengepul asap dan tercium bau hangus daging terbakar karena menggenggam bara kebenaran. Di dada mereka, mendidih magma cinta yang mengguncangkan sekelilingnya. Hatinya dibakar api rindu, rindu akan berkibarnya kebenaran bagi semesta alam.
Sungguh tak heran, jika Umar bin Khattab ra ingin memposisikan dirinya sebagai pejuang dan pembela kebenaran. Beliau pernah menyampaikan, "Jika ada 1000 orang yang membela kebenaran, aQ salah seorang diantaranya.Jika ada 100 orang yang membela kebenaran, aQ tetap diantaranya.Jika ada 10 orang pembela kebenaran,aQ tetap ada di barisan itu.Dan jika ada 1 orang yang tetap membela kebenaran, aQ-lah orangnya". Subhanallah......Begitu dahsyat-nya cinta para pecinta kebenaran. Begitu romantisnya para pecinta kebenaran, melebihi keromantisan para "pejuang cinta" di reality show "Katakan Cinta", kok bisa? karena pejuang kebenaran adalah mereka yang cinta luar biasa dan tentunya pengorbanan yang ruar biasa terhadap islam, mereka yang siap mengorbankan pikiran, waktu, tenaga, harta, perasaan, bahkan nyawanya demi cintanya kepada kebenaran Islam. Bersedia menderita, berbagi perhatian, sangat mesra dan mengasyikkan dalam mencintai kebenaran. dan semoga qta adalah termasuk salah satu dari para pejuang kebenaran di jalan-Nya. amiin...

Friday, April 07, 2006

Andai Rosulullah Menjadi Tamu Kita

Bayangkan apabila Rasulullah dengan seijin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita. Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah sudi menginap beberapa hari di rumah kita. Beliau tentu tersenyum........Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat Video CD rated R18+ yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam.
Beliau tentu tetap tersenyum........Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang secara tergesa-gesa. Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada di ruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.Beliau tentu tersenyum.......Bagaimana bila kemudian Rasulullah bersedia menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Shalawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mempelajarinya.
Beliau tentu tersenyum........Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hapal di luar kepala mengenai anggota Indonesian Idols atau AFI. Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar mandi menjadi ruang shalat. Atau barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah.Beliau tentu tersenyum........Belum lagi koleksi buku-buku kita. Belum lagi koleksi kaset kita. Belum lagi koleksi karaoke kita. Kemana kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid meskipun adzan berbunyi.Beliau tentu tersenyum........Barangkali kita menjadi malu karena pada saat Maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunnah. Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al-Qur'an. Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.Beliau tentu tersenyum.......Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah menanyakan kepada kita siapa nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.Betapa senyum beliau masih ada di situ........Bayangkan apabila Rasulullah tiba-tiba muncul di depan rumah kita. Apa yang akan kita lakukan? Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilahkan beliau masuk dan menginap di rumah kita? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.
Maafkan kami ya Rasulullah.........Masihkah beliau tersenyum?Senyum pilu, senyum sedih dan senyum getir........Oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah........Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.Jangan jadikan Penghalang sebagai hambatan, tetapi jadikan sebagai pendorong aktifitas.Siapa yang mendiamkan saja kejahatan merajalela, dia itu membantu kejahatan!Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita denganNya perlahan-lahan terenggut dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas ibadah.

Nasehat Untuk Muslimah



1. Untuk membentuk bibir yang menawan, Ucapkan kata-kata kebaikan.
2. Untuk mendapatkan mata yang indah, Carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.
3. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, Berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.
4. Untuk mendapatkan rambut yang indah, Mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.
5. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, Berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, Dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian. Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain, Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni.
6. Jadi, jangan pernah kucilkan seseorang dari hati anda Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, Ingatlah senantiasa, Jika suatu ketika anda membutuhkan pertolongan, Akan senantiasa ada tangan terulur.
7. Dan dengan bertambahnya usia anda, Anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, Satu untuk menolong diri anda sendiri, Dan satu lagi untuk menolong orang lain.
8. Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakannya, Bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya.
9. Kecantikan wanita terdapat pada matanya, cara dia memandang dunia. Karena di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, Di mana cinta dapat berkembang.
10. Kecantikan wanita, bukan pada kehalusan wajahnya, Tetapi kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, Yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta yang dia berikan Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu

Jadilah Seperti Mawar

Saudariku, pasti kau tahu bunga mawar. Bunga yang sering menjadi lambang dari cinta, romantisme, bunga yang warnanya tegas, jika ia berwarna merah, maka ia akan berwarna merah darah, pekat! Jika ia putih, ia pun berwarna putih yang teguh, suci. Jarang mawar berwarna merah muda, meskipun mungkin ada.Bunga mawar beraroma harum, kelopak-kelopaknya begitu tertata, banyak, dan melindungi benang sarinya dengan seksama. Mawar juga tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkota bunganya, aku membuktikannya, betapa mawar tetap bermahkota dan berkelopak meskipun mungkin bila ia dipetik dengan tangkainya dan ia diletakkan tanpa air, ia mungkin layu, tapi mahkotanya tidak gugur!Bunga itu masih lagi dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh. Bukan itu saja! Kau tahu, saudariku ? Mawar begitu sulit terjangkau! Ya! Kita harus berhati-hati memetiknya sebab tangkainya yang meskipun kecil namun kokoh itu berduri.Begitulah. Setiap bagian dari mawar sempat kuamati. Setiap bagian bunganya begitu mantap dan teguh, selain bentuknya yang indah dan baunya yang harum. Mawar begitu mempesona.Mawar begitu misterius, elegan . Bentuk dan aromanya yang mempesona, semua membuat orang ingin menikmatinya, memetiknya, memilikinya. Tapi, ternyata tidak mudah mendapatkannya. Untuk memetiknya kita harus berhati-hati agar durinya tidak melukai. Tidak sembarangan kita bisa sambil lalu memetiknya, bila kita tidak ingin’diserang’ oleh durinya. Tangkainya juga tidak mudah dipatahkan. Bila kalian pernah mengalami, kita harus menggunakan alat (gunting, pisau) untuk memotongnya. Iya kan ?Hmmmmmm……….Begitulah. Mawar. Kau tau saudariku, bahwa ada wanita-wanita seperti mawar. Tapi, mungkin tidak banyak. Dan seorang muslimah yang seperti mawar??? Wah tentu lebih sedikit lagi.Aku tidak sedang membicarakan kecantikan fisik, meskipun jika itu ada dalam diri seseorang, kita tak bisa menyangkal untuk memujinya.Wanita atau muslimah yang seperti mawar, begitu enak dipandang. Kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam. Kalaupun dia memang dianugerahi kecantikan fisik oleh Allah, dia akan semakin cantik. Kalaupun secara fisik dia tidak tergolong ‘begitu cantik’ namun dia memancarkan kecantikan yang lain. Kecantikan yang membawanya pada sebuah derajat yang begitu tinggi. Elegan.Wanita yang seperti bunga mawar memiliki keteguhan prinsip, dia mengerti setiap detil dari dirinya begitu berharga, untuk itulah dia menjaganya, melindunginya dengan seksama. Lihat betapa banyak ‘senjata’ yang dimiliki mawar untuk melindungi putik dan benang sarinya. Itulah , perempuan apalagi perempuan Islam, dituntunkan untuk selalu menjaga dirinya, karena setiap bagian jasad, ruh dan akalnya memiliki potensi keindahan.Wanita atau perempuan yang berkarakter mawar juga sangat teguh pendiriannya. Dia tidak mudah meluruhkan harga dirinya untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan perinsipnya. Lihat, betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu. Perempuan-perempuan seteguh mawar tidak akan meluruhkan kehormatannya . Dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu. Keadaan tidak membuatnya cengeng.Satu lagi, saudariku. Mawar tidak mudah dipetik. Perempuan-perempuan yang teguh dan meneguhkan, cerdas dan mencerdaskan, baik dan memperbaiki akan memancarkan banyak energi. Semua orang tahu bahwa dia memiliki banayak pesona. Namun pesona itu tidak membuatnya pongah. Pun begitu, perempuan-perempuan berkarakter mawar selalu memancarkan keramahan, kebaikan. Tapi untuk mendapatkannya? Nanti dulu! Bukan jual mahal, tapi ia memiliki izzah (harga diri, kehormatan, rasa PD, bangga bukan karena dirinya tapi ‘bangga’ karena ia memegang teguh Islam dan segala peraturannya).Pesona mawar membuat orang tidak berani mempermainkannya. Pesona karakter ‘mawar’ akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya dengan cara yang baik, bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa! Sebab jika itu dilakukan, Sang Mawar akan melukai tangan pemetiknya yang kasar dan tidak beradab, iya kan?Maka, siapapun yang ingin memetik mawar-mawar muslimah itu, ia haruslah seorang yang memiliki keteguhan dan daya juang! Ia harus meminta mawar-mawar muslimah itu dari pemiliknya. Siapa pemiliknya? Sang pencinta mawar itu dan pemilik kebun mawar yang sejak kecil merawat dan menjaga Sang mawar agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh.Bagaimana? Jika kalian baca tulisanku ini dan kalian seorang perempuan, muslimah, semoga kalian bergegas untuk menjadi kuntum mawar terindah di kebun rumah orang tua kalian. Jika kalian seorang laki-laki, seorang muslim, dan sedang ‘mengagumi’ salah satu kuntum mawar itu, bersiaplah untuk menjadi pemetiknya yang ‘sekufu’, bukan karena hal-hal yang tampak, tapi dari cara kalian memetiknya!Ketuklah pintu pagar dimana mawar itu tumbuh, datangi keluarga dimana mawar itu tumbuh dan terjaga (jangan asal slonong apalagi merusak dan memaksanya!) kemudian mohonlah pada Sang Pencipta mawar itu karena Dialah pemilik dan pemeliharanya yang hakiki. Mohonlah agar Ia berkenan menjadikan kalian sepasang insan yang menebarkan kebaikan di taman bumi dan mengetuk surga dengan keagungan yang terjaga!