Sunday, May 28, 2006

Mahasiswa Ngomongin Politik?

Sebenernya aneh ngga’sih kalau mahasiswa ngomongin politik? Survey membuktikan (pengamatanQ pada mahasiswa FKG dw) sebagian besar mahasiswa ngga’ mau tahu dengan kondisi umat. Jangankan ngomongin apa yang terjadi di negeri2 muslim seperti Palestina, Irak, Iran, Aghanistan dsb. Ngomongin kondisi Indonesia sendiri aja ngga’ngeh n’ kurin banget (baca : kurang informasi banget). What’s wrong with Freeport, Pertamina, UU Tenaga Kerja, UU Reproduksi, n’ UU Anti Pornografi-Pornoaksi (sekarang udah ganti UU Pornografi n’ Ponoaksi) diajak mikir kearah sana aja susahnya minta ampun.

Sungguh Ironis, mahasiswa yang diharapkan oleh umat sebagai Agent of Change sudah sangat jarang ditemui. Sebenernya apa yang diharapkan oleh Perguruan Tinggi agar mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas? Apakah hanya IP diatas 3,.. , kemudian mahasiswa-nya dicari-cari n direkrut oleh perusahaan ternama untuk bekerja di perusahaan tersebut, dan mendapat gaji yang banyak serta dapat hidup mapan? Atau ingin menjadikan perguruan tinggi tersebut go Internasional?

Begitulah kalau frame pendidikan kita saat ini berdiri atas landasan system kapitalis-individualis. Biaya pendidikan mahal, kurikulum pendidikan kapitalis, mahasiswa hanya diajari teori-praktikum-dan teori. Dituntut belajar-belajar-dan belajar, membuat mahasiswa semakin SO (baca : study oriented) untuk berlomba2 mendapatkan IP mendekati 4. Mahasiswa semakin individualis, memikirkan dirinya sendiri bagaimana agar “cita2-nya” tadi (IP 4, kerja mapan, gaji banyak, ahli dibidang-nya saja dsb) tercapai. Diluar itu, yang difikirkan n’ yang diomongkan hanya seputar bagaimana pemenuhan kebutuhan dia, nanti makan apa, besok pakai baju apa, shopping dimana, film2 terbaru, musik si A-si B sampai si Z yang katanya lirik-nya pas banget menyentuh hati, ngomongin ortu, keluarga ataupun kekasihnya.

Well…well jika kondisi ini dibiarkan, bagaimana nasib umat ke depan? Kalau ternyata orang2 yang diharapkan untuk merubah kondisi terpuruk ini, tidak terbiasa berfikir kritis dan analisis terhadap semua yang terjadi pada umat? Kepada siapa lagi umat akan berharap, jika kaum intelektual-nya, generasi penerus-nya ternyata hanya sibuk memikirkan dirinya sendiri?

Tak jarang, teman2 yang sering membicarakan artis A-B-C dsb, film2 terbaru di bioskop, musik-nya si D-E-F yang asyik banget didengerin, dan ketika pembicaraan tersebut dialihkan pada “mikirin kebijakan pemerintah” yang sering tidak berpihak pada rakyat, tapi berpihak pada kaum kapitalis pemegang saham, ekspresi ceria n’ familiar tadi perlahan2 berubah, “Udah deh ngga’ usah mikirin pemerintah, terlalu berat mikirin mereka, mikirin klinik n’ kuliah aja susah-nya minta ampun”. “Ngurusin diri qta aja udah repot, kok malah mikirin urusan masyarakat”.

Wow…luar biasa (ironis maksud-nya), kemanakah idealis para mahasiswa yang katanya sebagai Agent of Change? Wahai Mahasiswa Bangkitlah!!!

Klarifikasi Kasus Purwakarta

KANTOR JURUBICARA
HIZBUT TAHRIR INDONESIA

PERNYATAAN
HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Nomor : 94/PU/E/05/06

Klarifikasi Kasus Purwakarta

Pada hari Selasa 23 Mei 2006 lalu di Gedung PKK Jalan RE Martadinata
Purwakarta diselenggarakan dialog lintas agama dan etnis dengan tema
”Dialog Lintas Agama dan Etnis, Merajut Cinta yang Terserak”. Acara yang
diselenggarakan oleh Panitia Dialog Lintas Agama dan Etnis ini dihadiri
lebih kurang tiga ratus orang dari berbagai kalangan ormas dan agama.
Dari HTI sendiri hadir tiga orang anggota, termasuk Ustadz Sapan Ahmad
(Ketua HTI Purwakarta). Sebagai keynote speaker Gus Dur, sementara
pembicara lain adalah Albertus Patti, Romo Sarafin Dani Sanusi, JM
Nainggolan, Mth dan I Wayan Giri Sudhiarta.

Dalam ceramahnya, Gus Dur menegaskan kembali penolakannya terhadap RUU
Anti Pornografi dan Pornoaksi. Gus Dur juga menuding aksi sejuta umat
pada 21 Mei 2006 lalu dibiayai oleh pihak ketiga dan hanya dihadiri oleh
kurang dari 100.000 orang. Setelah Gus Dur berbicara, setelah diijinkan
panitia, koordinator FPI Purwakarta, Asep Hamdani, meminta waktu
mengklarifikasi soal tudingan Gus Dur tadi. Dalam klarifikasinya, Asep
Hamdani intinya menyatakan bahwa kesertaan ormas Islam dalam aksi sejuta umat
adalah murni untuk perjuangan Islam sekaligus mewakili masyarakat.
Dalam kesempatan itu dia juga dengan tegas meminta agar Gus Dur meminta
maaf atas tuduhan itu. Bila tidak, Hamdan menyilakan Gus Dur meninggalkan
Purwakarta. Peserta dialog dari HTI tidak berbicara sedikitpun karena
tidak mendapat kesempatan meski sudah meminta.

Dari peristiwa ini, kemudian tersiarlah kabar sebagaimana disebut dalam
pemberitaan di koran Surya (24 Mei 2006) dan koran Pikiran Rakyat (24
Mei 2006) mengutip Ketua Korwil Garda Bangsa Jawa Barat, Drs H. Agung
Nurhalim serta RCTI (Seputar Indonesia, 24 Mei 2006) mengutip pernyataan
Aliansi Masyarakat Anti Kekerasan (AMAK) bahwa Gus Dur diusir dari
Purwakarta oleh FPI, MMI, FUI (Forum Ulama Islam) dan HTI. Juga ada
tudingan bahwa keempat ormas Islam itu selalu meresahkan dan terkesan main
hakim sendiri. Sementara Rieke Diyah Pitaloka dan Badriyah dari AMAK
menyebut ormas Islam itu sebagai penjahat berjubah.

Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan:

1. Bahwa Aksi Sejuta Ummat yang dilaksanakan oleh Tim Pengawal RUU APP
MUI dan Ormas – Lembaga Islam pada 21 Mei lalu adalah aksi murni umat
Islam untuk memberantas pornografi dan pornoaksi demi mewujudkan
Indonesia yang bermartabat. Tudingan Gus Dur bahwa aksi tersebut didanai oleh
pihak ketiga adalah tidak benar.

2. Bahwa tidaklah benar bila HTI disebut sebagai penjahat berjubah dan
selalu meresahkan masyarakat serta suka main hakim sendiri. Ini adalah
fitnah dan tudingan keji tanpa dasar sama sekali. Hizbut Tahrir
Indonesia adalah gerakan dakwah yang bertujuan untuk menegakkan syariat Islam
dengan cara pemikiran (fikriyah), politis (siyasiyah) dan tanpa
kekerasan (la madiyah).

3. Bahwa HTI menengarai ada upaya pemecahbelahan umat Islam dan
pembelokan isu dari persoalan pemberantasan pornografi dan pornoaksi yang
menjadi konsern umat menjadi isu sektarianisme dan anarkisme kelompok.
Karenanya HTI menyerukan untuk menghentikan upaya-upaya provokatif
tersebut.

4. Bahwa tidaklah benar HTI terlibat keributan dalam forum dialog
lintas agama dan etnis di Purwakarta sebagaimana dijelaskan di atas yang
dikesankan sebagai bentuk pengusiran terhadap Gus Dur.

5. Bahwa HTI dalam menyikapi perbedaan pendapat dengan siapa pun dan
kelompok manapun selalu mengedepankan dialog argumentatif sebagaimana
telah dilakukan selama ini. HTI tidak pernah sekalipun menyikapi perbedaan
dengan anarkisme.

6. Kepada umat Islam diserukan untuk tetap menjaga persaudaraan Islam
dan mewaspadai upaya pemecahbelahan umat. Serta diserukan untuk tetap
istiqamah dalam perjuangan menegakkan syariat Islam, lebih khusus dalam
pemberantasan pornografi dan pornoaksi.

Jakarta, 24 Mei 2006 M,

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto
HP: 0811-119796
Email: ismaily@telkom.net, ismaily@hizbut-tahrir.or.id

Gedung Anakida Lantai 4
Jl. Prof. Soepomo Nomer 27, Jakarta Selatan 12790
Telp / Fax : (62-21) 8353253 Fax. (62-21) 8353254
Email : info@hizbut-tahrir.or.id
Website : http://www.hizbut-tahrir.or.id

Wednesday, May 24, 2006




Assalamu’alaikum Wr. Wb.

SERUAN PEDULI PALESTINA!!!

Rasulullah saw bersabda: "Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkan. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelakan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat. " (HR.Bukhari dan Muslim)

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT...


Mungkin sebagian besar di antara kita sudah mengetahui bagaimana kondisi saudara muslim kita di Palestine. Setelah HAMAS menang dalam pemilu beberapa waktu yang lalu, saat ini dunia barat yang diwakili oleh Amerika dan Uni Eropa telah menghentikan bantuan dana (baca : boykot) kepada pemerintah Palestine yang dipimpin oleh HAMAS.


Ketua Persatuan Ulama Dunia, Syaikh Yusuf Qardhawi juga telah mengeluarkan fatwa syar'i yaitu tentang wajibnya membantu saudara-saudara kita di Palestine. Yusuf Qardhawi menganggap bantuan itu sebagai kewajiban (fardhu) atas kaum muslimin.


Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, dengan ini kami ingin mengajak Bapak & Ibu untuk berbagi cinta dengan saudara-saudara kita di Palestine sana. Bagi yang ingin menginfaqkan sebagian hartanya untuk Palestine, bisa transfer dana ke rekening MTXL untuk kemudian disalurkan ke KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA (KODE LEMBAGA: KISPA)


BCA KCP. Graha Paramita 5020118778 a.n. Marina Meilina Maulidia

(Harap Konfirmasi ke Pengurus MTXL setelah kirim)


Atau dapat juga langsung ke :


KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA (KODE LEMBAGA: KISPA)

· Bank Muammalat Indonesia (BMI) no rek 311.01856.22 an Nurdin (REKOMENDASI)

· Bank Syariah Mandiri (BSM) 009.019.0288 an KISPA


YAYASAN PORTALINFAQ (KODE LEMBAGA: PORTAL)

· Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 an Yayasan Portalinfaq

· Bank Central Asia (BCA) Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 an Yayasan Portalinfaq


AKSI CEPAT TANGGAP (KODE LEMBAGA: ACT)

· Bank Mandiri (BM) No. Rek. 1280004555808 an Aksi Cepat Tanggap

· Bank Muamalat Indonesia (BMI) No. Rek. 3040022915 an Aksi Cepat Tanggap


DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (KODE LEMBAGA: DDR)

· Bank Nasional Indonesia Syariah (BNIS) No. Rek. 009.153.9002 an Dompet Dhuafa Republika

· Bank Mandiri (BM) No. Rek. 101.00.81050.633 an Dompet Dhuafa Republika


LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL PKPU (KODE LEMBAGA: PKPU)

· Bank Negara Indonesia (BNI) Tebet No. Rek. 117.85.951 (Rekening Dollar - SWIFT CODE = BNI NI DJA TEB) an Yayasan PKPU

· Bank Central Asia (BCA) Soepomo No. Rek. 600.034.7777 an Yayasan PKPU


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Pengurus MTXL

Long weekend nih ^_^

My privacy room’s.. My sweet home...My friends...I miss U ^_^.

Libur telah tiba…libur telah tiba…hatiQ gembira….he…he itu mah lagu-nya si Tasya. Ya gpp lah…siapapun orang-nya, pasti akan senantiasa menantikan liburan, bebas dari aktivitas rutin yang membelunggunya.

Ada yang merencanakan pergi ke pantai, hutan, Taman Mini, Jatim Park, Pemandian, gunung dsb…tapi kaya’-nya ngga’ ada yang ingin refreshing ke gunung Merapi deh, karena si wedhus gembel hari2 terakhir ini keluar dari kandang-nya. So…penduduk aseli (baca: asli) gunung Merapi memilih untuk pindah ke tempat pengungsian, walaupun dengan berat hati. Bahkan kru Mak Lampir-pun ngga’ berani syuting (ngga’ nyambung deh Rik ^_^ he…he….emang, just kidding doang kok)

Apa rencana-mu mengisi long weekend ini? Aq harap liburan ini tidak lepas begitu saja seperti air mengalir, makan-tidur-bangun-mandi-nonton TV-cuci mata dsb. Tapi harus ada sesuatu yang sangat….sangat….n’ sangat berarti, apa coba? Ya di list dong rencana-mu apa aja! Kalau Rika ngisi weekend apaan?

1. Pulang kampuang….jelas!!!. Target-nya? Birrul walidain….ya selagi masih punya kesempatan untuk membahagiakan ortu.
2. Belajar masak ??? Mmm kaya’e yang satu ini agak susah dikabulkan deh, tapi harus dicoba!!! apapun hasil-nya entah rasa nano2 atau gado2 gpp lah. Tapi kasihan juga kalau orang rumah makan hasil eksperimenQ, bisa2 orang serumah puasa mogok makan ^_^
3. Belajar naik motor. Yang bener aja rik….hari gini ngga’ bisa naik motor, malu2in mbak2mu aja sbg akhwat pembalap. Whatever apa kata orang…sebenere bisa sih naik motor, masalahe adalah menghilangkan rasa takut untuk mengendarai di jalan raya, berani-nya cuma di jalan desa aja sih ^_^, padahal di sby kan butuh mobilitas yang tinggi, mo’ keluar kesana-kemari urusan kuliah (antar jemput pasien) atau urusan kelancaran da’wah.
4. Silaturrahim ke teman MTsQ….ceritanya Kamis kemarin shohib MTs-Q ini nikah, terang aja aQ ngga’ bisa datang, lha nikah-nya Kamis, aQ kan kuliah. So Insya Allah liburan ini kesana, mo' ngasih kado apa ya? Ada Ide-kah?
5. Wadau....di calling teman2 Malang nih, Rika main dong ke Malang...Insya Allah ya pren...I miss U too so Much...sumpeh!!!
6. Belajar...wajib itu, jangan lupa pulang kampung bawa buku2 Islam n' kuliah (kaya'e buku kuliah cuma diliat aja deh, biasae liburan gini, aQ melahap buku2 islam yang baru aQ beli)
7. Target utama : Da'wah ke ortu, aq harap ortu dengan ikhlas hati menghibahkanQ di jalan da'wah, Do'ain ya teman...Amiin...
Duhai ortuQ...Dengar nasyidQ...
Putrimu yang kini jauh dari sisi-mu...
Tunaikan tugas...emban amanah...
Turut perjuangkan dienul islam tercinta...
Do'a-mu selalu tulus untukku...
Sejuk berikan kesegaran ruh jihadQ...
Air mata-mu simbolkan rindu...
Melepas diriQ tuk Allah yang kita tuju
Kasih Allah...semoga...tercurah untukmu
Tuk pengabdian yang kau...persembahkan selalu
Didik diriQ tuk pahami nilai keikhlasan...keikhlasan...
(waduh kok malah nyanyi sih Rik...^_^). Yo wis pren...doain ya...biar ortu-Q ngga' menghalangi aktivitasQ, bahkan aQ berharap mereka mau menjadi pendukung aktivitasQ, Subhanallah...betapa besar arti keberadaan mereka disisiQ.
Trus...planning yang lain? kaya'e cukup itu dulu aja deh...
So pesanQ sebelum Rika offline beberapa hari karena mo' long weekend kamis-minggu...
Isi liburan dengan hal2 positif, menambah valensi (potensi diri), dan jangan biarkan waktu hidup-mu terbuang sia2, bukankah sudah jelas tujuan hidup ini meraih ridlo-Nya? So...rencanakan dengan baik....OK teman...Met liburan...
Kalau ada salah...Reeka mo' minta maaf (kali aja habis liburan Reeka ngga' kembali, karena emang qta ngga' tahu kapan kontrak hidup kita di dunia fana ini selesai).
CU....Bye...Wassalamu'alaikum

TMO or TKS?

Oh iya…sampai lupa, aq kan masih punya hutang sama pembaca, mo’ bagi2 ilmu hasil training TMO (Training Manajerial Organization) n’ TKS (Training Keluarga Samara). Afwan….kalau dah nunggu lama, BTW yang mana dulu ya cerita-nya? TMO or TKS? Ayo request yang mana…..^_^. OK…kaya’e banyak yang nunggu hasil TKS deh ^_^, ya dah gpp….bagi2 ilmu, kali aja yang nunggu dah ngga’ sabar mbaca n’ jodoh-nya dah didepan mata…weleh…weleh…jo’ lali undangane yo pren…he…he…

Waduh dimulai dari mana ya…??? Habis-nya training-nya dah hampir 1bulan yang lalu sih….so ya rada2 lupa gitu, tapi Insya Allah masih ingat2 lah walaupun ngga’ 100%.

Pernikahan, apa itu? Pernikahan adalah akad atau ikatan antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga sebagai suami istri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Kalau aQ tanya, siapa yang ngga’ ingin menikah? Kaya’e pembaca semua (yang belum married nih) ngga’ ada yang ngga’ pingin nikah. Pasti pingin nikah, walaupun belum siap. kenapa? Ya karena udah fitroh-nya dari sono, kalau manusia itu diberi Allah Ghorizah An-Nau’ (baca: naluri melestarikan jenis).

Habis gitu….katanya sih (emang iya!!!) Menikah adalah ibadah, menyempurnakan sebagian dien kita. Yang dulu-nya ngga’ pernah jamaah, bisa jamaah sama suami/ istri-nya, yang biasanya jarang bangun malam karena ngga’ ada yang bangunin, ada suami/istri-nya yang bangunin untuk bermunajad kepada Sang Pemilik jagad raya. Kalau yang biasa-nya nyuci baju-nya dw, sekarang ada tambahan pahala nyuciin baju dsb (melayani suami). So kalau kita memahami bahwa menikah adalah ibadah, menyempurnakan dien kita, mengapa mesti ngga’ siap n’ takut menikah? Bukankah kita hidup di dunia yang sementara ini hanya untuk beribadah n’ meraih ridlo-Nya semata? Kalau belum siap gimana dong Rik? Ya…dipersiapkan mulai dari sekarang!!
Mo’ buat alasan apalagi…? Masih belum ada yang minta? Eeeh jangan salah, siapa tahu sebentar lagi Allah mempertemukanmu dengan jodoh yang telah ditetapkan-Nya untukmu ^_^ he…he…..

Trus…janji Allah…orang yang menikah itu….adalah orang yang berhak ditolong sama Allah.
Sabda Rosulullah :
“Tiga orang yang berhak ditolong Allah: pejuang di jalan Allah, mukatib (budak yang membebaskan diri dari tuannya) yang mau melunasi pembayarannya, dan orang yang menikah karena hendak menjauhkan diri dari perkara haram” (HR.Turmudzi).

Rikaaaa…kamu tuh suka-nya ngomporin orang untuk nikah aja!. Ya…iyalah menikah kan ibadah, daripada tiap hari aQ liatin teman2Q yang pacaran ngalor ngidul ngga’ jelas mo’ dibawa kemana hubungan kalian, ya…mending kamu nikah aja deh pren, kalau kamu belum siap, tar kamu pinjam buku2Q dari yang sistem pergaulan, pra pernikahan, pernikahan n’ pasca pernikahan Insya Allah ada…mo’ segera punya anak? ada buku mendidik anak, home schooling n’ PADU (Pendidikan Anak Dini Usia) dsb, tenang aja ada perpustakaan gratis…tapi wajib kembali dalam kondisi baik OK ^_^ ?

Well….back to topick….TKS (sorry point-nya aja ya…)
3-8-5-6….Itu no apaan Rik? Yang jelas itu bukan no ujianQ apalagi no togel ^_^.
Ingat !!! 3 Prinsip, 8 Fungsi, 5 Tujuan dan 6 Kebahagiaan

3. Prinsip Berkeluarga

1. Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat, setiap orang memiliki hak dan kewajiban (Lihat QS. An Nisâ[4]:21)

2. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukan masing-masing (Lihat HR. Bukhari dan Muslim)

3. Islam mengajarkan prinsip adil dalam membina keluarga. Adil dalam arti meletakkan fungsi-fungsi keluarga secara memadai dengan fungsi keagamaan sebagai dasarnya.

8 Fungsi Keluarga
1. Fungsi reproduksi: dari keluarga dihasilkan anak keturunan secara sah
2. Fungsi ekonomi: kesatuan ekonomi mandiri, anggota keluarga mendapatkan dan membelanjakan harta untuk memenuhi keperluan
3. Fungsi sosial: memberikan status, kadang prestise kepada anggota keluarga
4. Fungsi protektif: keluarga melindungi anggotanya dari ancaman fisik,ekonomis dan psiko sosial
5. Fungsi rekreatif: keluarga merupakan pusat rekreasi bagi para anggotanya
6. Fungsi afektif: keluarga memberikan kasih sayang
7. Fungsi edukatif: memberikan pendidikan
8. Fungsi relijius: keluarga memberikan pengalaman keagamaan kepada para anggota

5 Tujuan Keluarga
1. Mewujudkan mawaddah wa rahmah, yakni terjalinnya cinta kasih dan tergapainya ketentraman hati (Lihat surat Ar Rûm[30]:21).
2. Melanjutkan keturunan dan menghindari dosa (Lihat hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban)
3. Mempererat silaturahim
4. Sebagai sarana dakwah (Lihat surat At Tahrîm[66]:6)
5. Menggapai mardhatillâh (ridha Allah) dan masuk sorga bersama (az-Zukhruf:70)

6. Kebahagiaan
1. Kebahagiaan material
2. Kebahagiaan seksual
3. Kebahagiaan moral
4. Kebahagiaan intelektual
5. Kebahagiaan spiritual
6. Kebahagiaan ideologis

Afwan…karena posisi diriQ disini bukan trainer-nya, so aQ Cuma bisa ngasih point-nya aja. Lagian kalau mo’ dijelasin one by one…bisa puanjang banget ceritanya…afwan ya….Udah gitu aja deh…Duh lega, 1 hutang cerita dah aQ lunasi, tinggal 1 topik cerita, kapan ya….??? Mohon maaf…harap sabar….kalau tyt TMO belum landing2 juga…harap diikhlaskan saja ^_^.

Sunday, May 21, 2006

Cerita Lucu Nih ^_^

cerita lucu nih, kali aja bisa buat harimu tersenyum meski cuma sekali

Berkunjung ke Rumah Orang Kaya

Seorang pria (T) berkunjung ke rumah seorang jutawan yang sangat kaya raya. Sembari menunggu sang tuan rumah, sang pembantu (P) menawarinya minum.

P : "Tuan mau minum apa, teh, kopi, susu atau soda?"
T : "Teh saja."
P : "Teh hijau, teh madu, teh ceylon, teh celup atau teh seduh?"
T : "Teh ceylon."
P : "Yang hitam atau bening?"
T : "Bening."
P : "Dengan susu, krim atau madu?"
T : "Dengan susu."
P : "Susu sapi, susu unta atau susu kuda?"
T : "Susu sapi saja."
P : "Sapi dari Freezeland atau Afrika?"
T : "Hmm yang pertama saja."
P : "Dengan gula atau tanpa gula?"
T : "dengan gula."
P : "Gula pasir atau gula batu?"
T : "Gula pasir."
P : "Gula tebu atau gula pemanis?"
T : "Arghhhhhhhhh, berikan aku air mineral saja."
P : "Air mineral dingin atau biasa?"
T : "Yang dingin."
P : "Yang tawar atau yang rasa buah?"
T : " Sudahlah, aku tidak jadi minum deh."


Penjual Telor

Di sebuah pasar tradisional.

Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: "Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?"
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah. Kebetulan yang
jual
telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe
dia
dateng."


Kirim Surat Ijin
Fulan sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan berita yang jelas,
suatu hari di dimarahi oleh gurunya,
Guru : "Fulan kalau kamu nggak masuk karena sakit atau halangan, kan kamu bisa
kirim surat!"
Fulan: "Dulu Fulan pernah kirim surat tapi nggak pernah di balas-balas,
jadi malas untuk buat surat lagi..."

Wekek..kek...kek..Orang yang aneh....^_^

MAWAR

MAWAR

Dari sekian bunga yang selalu menarik disimak adalah mawar. Setidaknya, itulah yang disimbolkan oleh banyak orang tentang mawar. Bunga indah dengan aneka warna dan wangi ini sering menjadi simbol multi tafsir.

Buat pemuja keindahan, mawar menjadi simbol yang cocok untuk menggambarkan keindahan, kecantikan, dan sejenisnya. Sebaliknya, buat yang curiga, menggambarkan mawar sebagai keindahan yang menjerumuskan. Karena mawar yang indah kerap bertangkai duri yang tajam.

Mawar dan duri juga menyimbolkan dua sisi kehidupan yang seperti bertolak belakang. Ada suasana bahagia yang bertabur senyum. Dan ada duka yang membangkitkan kesedihan.

Tidak banyak yang mampu menyikapi bahagia dan sedih dalam satu bingkai yang sama. Seolah, bahagia adalah puncak di sebuah bukit, dan sedih adalah dasar jurang di sebelahnya. Penuturan berikutnya adalah raihlah bukit dan hindari jurang.

Jalaluddin Rumi mengumpamakan kesedihan dan kebahagiaan manusia sebagai sayuran. Tanpa proses lama yang kadang menyedihkan: proses pencucian, berpanas-panas dalam air rebusan; sayuran cuma tinggal seonggok sampah. Dengan proses yang penuh kesedihan itu, sayuran bisa menjadi satu dengan kehidupan manusia. “Hanya melalui kesedihan, penderitaan yang disertai kesabaran, manusia bisa tumbuh menjadi laki-laki sejati dan wanita sejati.”

Kesedihan adalah bagian dari rangkaian panjang menuju cita-cita kebahagiaan. Simpan keperihan menyentuh duri mawar, karena berikutnya akan ada ketakjuban indahnya mawar. Dan begitu pun sebaliknya.

Maha Benar Allah swt. dalam firman-Nya, “...supaya kamu jangan bersedih dengan apa yang luput dari kamu, dan jangan terlalu gembira dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu....” (QS. 57: 23)

Secercah Kasih Yang Terpendam

Saudaraku terkasih di jalan Allah ...
Manusia memang boleh berharap dan berencana tentang apa saja. Tetapi Allah jualah yang menentukan hasil akhirnya. Ini berlaku bagi siapa saja.

Betapa pada seluruh harapan yang kita usahakan, harus ada ruang yang kita sediakan untuk Allah.Sebuah ruang gelap berupa kehendak Allah, yang berada di luar kuasa kita. Di ruang ini, kita hanya bisa menyikapi dengan cara berdo’a, berharap dan bertawakal kepada-Nya.
Di ruang ini pula,setiap orang harus menutup semua gelora optimisnya pada setiap ikhtiar yang dilakukan dengan kata "semoga" atau "mudah-mudahan". Persis seperti seorang ibu yang melepas anaknya ke ruang ujian. Ia tahu anaknya sudah rajin belajar.Tetapi ia harus tetap mengatakan,"Mudah-mudahan engkau berhasil, Nak!"

Ya … seorang mukmin yang meyakini Allah sebagai Tuhannya, juga harus meyakini bahwa Dia pula yang menentukan usia, rezeki, jodoh dan segala ketetapan lain atas dirinya, termasuk datangnya musibah atau kekecewaan.

Di sini kita harus belajar bahwa sebagai manusia kita bukan segala-galanya. Bahkan dengan teknologi canggih yang terus berkembang sekalipun tetap ada titik lemahnya. Subhaanallah …

Saudaraku,
Orang bijak berkata bahwa hidup adalah rangkaian ikhtiar demi ikhtiar yang tak selalu berujung dengan kesenangan atau keberhasilan. Karena perjalanan hidup memang tidak selalu mulus, sesuai dengan harapan kita. Hidup itu sendiri merupakan perpindahan dari satu masalah ke masalah lain. Dunia dengan segala godaannya yang memikat hati adalah tempat masalah, tempat iman kita diuji dengan derita atau bahagia, dengan kebaikan atau keburukan, hingga Allah mengetahui siapa yang benar-benar berjihad dan bersabar di jalan-Nya (QS. 47: 31) serta siapa yang terbaik amalnya
(QS.67: 2). Allah pun telah berfirman: "Apakah kamu mengira akan masuk syurga,
padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan,serta digoncangkan(dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS. 2:214)

Yang harus kita yakini adalah Allah tak akan membebani seseorang di luar batas kesanggupannya (QS. 2: 286). Rasulullah saw. pun bersabda:"Seseorang diberi cobaan menurut kadar kekuatan dien yang dimilikinya".
Semakin kuat diennya semakin kuat pula cobaannya dan bila diennya melemah,melemah pula cobaannya. Ujian berjalan seiring dengan kadar diennya."(HR.Bukhari, Ahmad dan Turmudzi)

Saudaraku,
Sebagai manusia biasa, mungkin kita pernah mengalami saat-saat "koma" dalam kehidupan. Saat kita merasa tak kuat lagi menahan beban masalah.
Bara semangat di hati kita hampir padam. Kita merasa lemah, lunglai dan lelah menyusuri liku-liku kehidupan yang seolah tak berujung, tanpa ada kepastian. Kita berada di titik kritis dan berharap seseorang akan menarik kita dari keterpurukan. Tetapi … hanya kekecewaan yang kita telan untuk kesekian kalinya. Kita tetap "sendiri" menggapai-gapai "kesepian" di tengah keramaian.

Namun di balik puncak kegentingan, di kala kita merasa sangat tak berdaya dihempas "topan", biasanya kepasrahan total atau ketergantungan tulus lahir dan diberikan hanya kepada Allah. Pada saat itu pula kita benar-benar merasakan cinta sejati, yakni satu cinta kasih murni yang berasal dari Allah, Penguasa langit, bumi beserta segala isinya.
Subhaanallah …

Ibnul Qayyim mengistilahkan keadaan ini dengan kasih sayang batin, yang diberikan kepada hamba-Nya yang melakukan ketaatan. Kasih sayang batin adalah sentuhan perasaan dalam hati seseorang yang mendapat musibah,berupa ketenangan dan ketentraman. Tidak resah dan tidak khawatir.
Kata Ibnul Qayyim: "Seorang hamba justru bisa menjadi sangat sibuk merasakan
kasih sayang-Nya, saat ia menghadapi penderitaan yang berat. Dia berpikir seperti itu karena yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik yang ditetapkan Allah kepadanya."

Intinya: dengan selalu husnudhan (berprasangka baik) kepada Allah, maka batin kita tetap dapat tersenyum bahagia merasakan limpahan cinta kasih-Nya, walau realita tampak suram dan tak berpihak kepada kita.

Saudaraku,
Ibnu ‘Athailah memberi pengarahan: "Tampilkanlah dengan sesungguhnya sifat-sifat kekuranganmu, niscaya Allah menolongmu dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dengan kehinaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Bersungguh-sungguhlah dalam ketidakberdayaanmu, niscaya Ia menolongmu dengan daya dan kekuatan-Nya."

Pertolongan Allah itu pasti adanya, Saudaraku! Sebagaimana firman-Nya:
"Adalah hak bagi Kami menolong orang-orang yang beriman." (QS.Ar-Ruum:47).
Allah pun berjanji untuk mengabulkan do’a setiap muslim,selama tidak mengandung dosa dan memutuskan shilaturrahim. Masalahnya hanya terletak pada proses waktu serta bentuk pertolongan itu. Ada yang sifatnya "cash" (segera dikabulkan sesuai harapan kita), ada yang "delay" (ditunda dan diganti dalam bentuk lain), atau "deposit"’ (menjadi simpanan di akhirat).

Saudaraku,
Kehidupan dunia dengan segala konsekuensinya hanyalah sesuatu yang semu dan belum final. Kesejatian dalam kehidupan hanya dapat dirasakan di akhirat nanti. Di akhiratlah setiap orang akan mendapat balasan yang seadil-adilnya atas segala perbuatannya di dunia dan akan terbukti dengan jelas siapa orang-orang yang mempunyai posisi mulia atau hina-dina di hadapan Allah, Al-Aziizul Hakim.

Kesadaran ini akan membuat kita dapat menyikapi realitas kehidupan dunia secara wajar dan proporsional. Tak lupa daratan jika harapan menjadi nyata, juga tidak terlalu berduka atau putus,asa bila keinginan tak terwujud. Kita pun dapat tetap tersenyum tulus dalam menjalani hari-hari yang kadang sepahit empedu di bumi Allah yang fana ini. Sebagaimana sabda Rasulullah: "Barang siapa yang selalu memikirkan akhiratnya, maka Allah akan menjadikan hatinya kaya." (HR.Turmudzi)

Saudaraku,
Perjalanan hidup di dunia hanyalah sebentar. Tidak akan lama … Semoga kita,bisa bertahan,
Saudaraku! Bertahan … dan bertahan dalam keimanan hingga selamat di penghujung usia dengan husnul khatimah.
Semoga Allah senantiasa mengampuni dan merahmati kita fied dunya wal akhirat. Aamien. Allahumma Aamien.

"Persaudaraan sejati adalah persaudaraan yang tumbuh dari hati ke
hati atas dasar ketaqwaan."

"Ya Allah… Karuniakan kepada kami keberanian serta kemampuan untuk mengubah apa yang bisa diubah, ketabahan dalam menerima apa yang tidak bisa diubah dan kebijakan untuk membedakan keduanya."
"Ya Allah… Karuniakan kepada kami ketenangan jiwa, yaqin akan saat perjumpaan dengan-Mu dan ridla dengan segala ketentuan-Mu."
(Do’a Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wassalaam)

Save Palestina




Assalamu’alaikum Wr. Wb.

SERUAN PEDULI PALESTINA!!!

Rasulullah saw bersabda: "Sesama muslim itu bersaudara. Oleh karena itu, jangan menganiaya dan jangan mendiamkan. Siapa saja yang memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikannya. Siapa saja yang melapangkan satu kesulitan sesama muslim, niscaya Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Siapa saja yang menutupi kejelakan seorang muslim Allah akan menutupi kejelekannya pada hari kiamat. " (HR.Bukhari dan Muslim)

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT...

Mungkin sebagian besar di antara kita sudah mengetahui bagaimana kondisi saudara muslim kita di Palestine. Setelah HAMAS menang dalam pemilu beberapa waktu yang lalu, saat ini dunia barat yang diwakili oleh Amerika dan Uni Eropa telah menghentikan bantuan dana (baca : boykot) kepada pemerintah Palestine yang dipimpin oleh HAMAS.

Ketua Persatuan Ulama Dunia, Syaikh Yusuf Qardhawi juga telah mengeluarkan fatwa syar'i yaitu tentang wajibnya membantu saudara-saudara kita di Palestine. Yusuf Qardhawi menganggap bantuan itu sebagai kewajiban (fardhu) atas kaum muslimin.

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, dengan ini kami ingin mengajak Bapak & Ibu untuk berbagi cinta dengan saudara-saudara kita di Palestine sana. Bagi yang ingin menginfaqkan sebagian hartanya untuk Palestine, bisa transfer dana ke rekening MTXL untuk kemudian disalurkan ke KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA (KODE LEMBAGA: KISPA)

BCA KCP. Graha Paramita 5020118778 a.n. Marina Meilina Maulidia

(Harap Konfirmasi ke Pengurus MTXL setelah kirim)

Atau dapat juga langsung ke :

KOMITE INDONESIA UNTUK SOLIDARITAS PALESTINA (KODE LEMBAGA: KISPA)

· Bank Muammalat Indonesia (BMI) no rek 311.01856.22 an Nurdin (REKOMENDASI)

· Bank Syariah Mandiri (BSM) 009.019.0288 an KISPA

YAYASAN PORTALINFAQ (KODE LEMBAGA: PORTAL)

· Bank Syariah Mandiri (BSM) Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 an Yayasan Portalinfaq

· Bank Central Asia (BCA) Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 an Yayasan Portalinfaq

AKSI CEPAT TANGGAP (KODE LEMBAGA: ACT)

· Bank Mandiri (BM) No. Rek. 1280004555808 an Aksi Cepat Tanggap

· Bank Muamalat Indonesia (BMI) No. Rek. 3040022915 an Aksi Cepat Tanggap


DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (KODE LEMBAGA: DDR)

· Bank Nasional Indonesia Syariah (BNIS) No. Rek. 009.153.9002 an Dompet Dhuafa Republika

· Bank Mandiri (BM) No. Rek. 101.00.81050.633 an Dompet Dhuafa Republika

LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL PKPU (KODE LEMBAGA: PKPU)

· Bank Negara Indonesia (BNI) Tebet No. Rek. 117.85.951 (Rekening Dollar - SWIFT CODE = BNI NI DJA TEB) an Yayasan PKPU

· Bank Central Asia (BCA) Soepomo No. Rek. 600.034.7777 an Yayasan PKPU


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pengurus MTXL

Friday, May 19, 2006

Tn. Pencuri Kasian Deh Lo....

Lho kok pencuri dikasihani sih? Ha...ha jadi pingin ketawa dw, lutchu (menurutQ sih...ngga' tahu menurut pembaca). Well...well...well ceritanya nih Kamis jam 2.15 WIB tepatnya di Jl.Kedung Tarukan, ada yang kecopetan hp N.8250 dengan no xl 0817033529xx (itu sih hp n' no-Q ^_^). Lho gimana sih nih orang, kehilangan kok malah ketawa!!!. Ya gpp lah daripada cemberut (tar malah tambah tua, aQ kan masih muda...ciee..) namanya juga sudah Qodlo', kalau Allah mo' ngambil tuh hp dari tanganQ lewat pencuri yang naik kendaraan bermotor dengan Nopol XXXX (maaf ngga' keliatan, habis-nya kacamataQ masih diservis optik ^_^, ya mau gimana lagi selain diikhlaskan saja, semoga tuh pencuri dapat hidayah n' segera bertobat, kan kasian anak-istrinya yang ngga' salah jadi ikutan makan uang haram.
Oalah Pak...pak...udah dapat dosa, apes lagi. Apes gimana maksud-nya? kan dah dapat hp? Iya emang benar tuh bapak sudah dapat hp-Q tapi baterai n' casing belakang-nya jatuh, salah sendiri...mo' ngambil barang orang kok ngga' permisi n' minta dari pemiliknya secara baik2 (emang ada rik pencuri yang permisi dulu, bisa2 dibawa ke polisi-lah), iya kalau tuh bapak mo' ngambil anak orang untuk jadi istrinya ^_^ or menantunya(ngga' nyambung jek!!! he...he). Trus...trus kelanjutannya??? kok bisa jatuh? Ya bisalah...kan tuh orang ngambil-nya maksa dari tanganQ, nah aQ dw juga kaget lah, ko tiba2 ada yang megang tanganQ, cowok lagi...ya spontan aja aQ mengelakkan tanganQ n' hp akhirnya berpindah tangan, tyt hentakan tanganQ menjatuhkan casing belakang n' batere, begitcu ceritanya. So tuh pencuri cuma dapat body hp-nya n' no-Q aja.
Nah kasian kan tuh bapak, pasti dia harus beli batere n' casing dulu sebelum memakai/menjualnya. Habis gitu pasti-nya tuh bapak ngga' bisa buka hp-Q, kok bisa? ya bisa-lah...kan dah aQ setting security code untuk hp n' simcardQ (wah kunci ganda nih ceritanya ^_^), nah kasian apes banget kan....udah keluar uang untuk beli baterai n' casing tyt hp-nya ngga' bisa diaktifkan he...he...jahat banget sih kamu Rik? Ya...sekali-kali kasih pelajaran buat Tn.Pencuri semoga dia Insyaf dengan perbuatannya....Amiin

Monday, May 15, 2006

Menulis Itu Apa?

Wah kalau bicara menulis itu apa...kaya'e susah deh untuk mendefinisikannya, mo' gampangnya? cari aja dewe di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), maksud-nya? hua...hua...hush (sopan dikit kalau ketawa ^_^).
Begini sobat, kemarin nih tepat-nya hari Minggu 14 Mei 2006 jam 08.00-13.00 WIB ada acara-nya Karisma UA, about? Workshop OM. Apaan tuh OM? Yang jelas bukan Oral Medicin, karena saat ni aQ ngga' mau ngomongin ttg FKG (kok kaya'e benci banget ya sama FKG ^_^, ya emang...apalagi kalau Px-nya ngga' bisa datang...wiih ancur hatiQ, ngga' kerja apa2 padahal ngejar2 requirement n' batas akhir praktikum, padahal dah dibela2in banting tulang n' cucuran keringat nyari Px, ngurangin uang jajan+makan (sampai kurus nih :'( hik's...hiks)untuk biaya transportasi n' konsumsi Px, n' deraian air mata kalau Px sampai mengundurkan diri ditengah perjalanan + dimarahin dokter). Wekekek ^_^ hiperbola banget Rika ini ^_^. Biasa aja deh ka'...namanya juga ujian hidup...kalau disurvey pasti 100% mahasiswa FKG stress, apalagi yang klinik+profesi. Lho katanya ngga' mau ngomongin penderitaan FKG, gimana seh..

Ok....back to about Workshop OM. OM ini adalah OpenMind Mini Magazine, kemarin yang datang sebagai pembicara adalah Ali Mufti (penulis OM) n' Divan semesta (Penulis Lepas + penulis OM juga), Seru boooo', walaupun peserta ngga' memenuhi target 200 orang, tapi 150an orang+ pembicara dah bikin suasana rame n' hidup. Ditambah lagi peserta disuruh menuangkan inspirasi-nya sekreatif mungkin ke dalam tulisan n' menghias kertas itu (karikatur apa saja biar tulisan itu menarik) habis tu dikoreksi ma pembicara. Bla...bla...bla banyak ilmu yang bisa didapat. Tapi sayang...Rika jadi pantia Ticket Box n' koordinator bazar so ngga' ngikutin acara dari awal n' waktu acara-pun sering keluar masuk ruangan :'(.

Tapi gpp lah...inti-nya, menulis-lah jika kamu ingin menulis (rugi dipendam dw), ketika inspirasi itu datang....cepat cari kertas n' tulis-lah keburu ilang. Inspirasi bisa datang kapan saja n' dimana saja, liat TV, baca buku, jalan2 dsb.
So cerita-nya si Divan ini, merasa sesak n' tersiksa banget kalau ngga' nulis, kok bisa? Ya...beginilah kalau orang yang peduli ma umat, ngga' akan bisa diam melihat apa yang terjadi pada sekitar-nya. "Kalaupun saya ngga' bisa ngomong dengan baik untuk menyampaikan kebenaran, maka saya akan menyebarkannya lewat tulisan" , " Kalau saya menyampaikan dengan bicara, saya hanya bisa menyampaikan ditempat saya berada, tapi dengan tulisan, ribuan orang bisa membacanya diseluruh wilayah manapun". So menulis-lah....

OK selamat menulis....

Thursday, May 11, 2006

Cinta : Sepenggal Bait Tak Terkatakan

Seperti sebuah tiupan angin, lembut dan mengantarkan kesejukan. Angin,sesuatu hal yang abstrak tapi ketika dia sudah bertindak kasar, jangankan segundukan gunung pasir yang tinggi, bahkan gedung angkuh dan menara pencakar langit bisa luluh lantak tanpa sisa.
Demikian pula cinta, ia ditakdirkan sebagai satu benda tanpa bentuk, nama untuk beragam perasaan,judul untuk semua gemuruh hati, muara dari berjuta makna, wakil dari harapan tak terkira, kekuatan tak terartikan. Kisah itu pun bermuara pada jatuh cinta, suatu peristiwa paling penting dalam sejarah kepribadian manusia sepanjang masa.
Cinta, mampu mengubah seorang pengecut jadi pemberani, yang pelit jadi dermawan, yang malas jadi rajin, yang pesimis jadi optimis, yang kasar jadi lembut, yang lemah jadi kuat. Cinta merajut emosi manusia, begitu agung bahkan rumit sekaligus.Maka syair Rabiah al adawiyah, Rumi, Iqbal Tagore, Kahlil Gibran, sampailegenda Romeo dan Juliet, Siti Nurbaya, Cinderella menjadi begitu abadi tersimpan di dalam lembar sejarah hidup manusia.
Bahkan penderitaan akibat kekecewaan kadang terasa manis karena cinta yang melatarinya: seperti Gibran yang kadang terasa menikmati Sayap-sayapnya yang Patah. Sebuah kisah dari sang raja yang galau karena sang putra mahkotanya ternyata seorang pemuda, apatis, dan tak berbakat. Suatu saat raja mencoba mengubah pribadi putranya dengan kata kunci: "The power of love". Sang raja kemudian mendatangkan gadis-gadis cantik ke istananya. Istana pun seketika berubah menjadi taman: semua bunga mekar di sana. Dan terjadilah sesuatu yang diharapkan, putranya jatuh cinta dengan seseorang diantara mereka. Tapi kepada gadis itu raja berpesan,"Kalau puteraku menyatakan cinta padamu, bilang padanya ,"Aku tidak cocok untukmu, Aku hanya cocok untuk seseorang raja atau seseorang yang berbakat menjadi raja." Benar saja, putera mahkota seketika tertantang. Maka ia pun mempelajari segala hal yang harus diketahui oleh seorang raja dan ia pun melatih diri menjadi seorang raja. Dan seketika luar biasa, bakat seorang raja meledak dalam dirinya. Ia bisa, ternyata ia bisa! Tapi karena cinta. Cinta telah bekerja dalam jiwanya, sempurna. Dan memang selalu begitu,menggali jiwa manusia ke dalam, terus mendalam, sampai mata air keluhuran hati ditemukannya. Maka dari sana menyeruak luar biasa semua potensi kebaikan dan keluhuran dalam dirinya. Dari sana, mata air keluhuran mengalir deras, membanjir dan desak mendesak hingga bermuara pada perbaikan watak dan penghalusan jiwa.
Cinta membuat manusia jadi manusia,dan memperlakukan manusia ditempat kemanusiaan yang tinggi. Kalau cinta kita kepada Allah membuat kita mampu memenangkan Allah dalamsegala hal, maka cinta kepada manusia, hewan, tumbuhan atau apa saja,mendorong kita mempersembahkan semua kebaikan yang diperlukan untuk yangkita cintai.
Dengan kata lain, cinta suci harus mampu membawa sesuatu yang dicintai pada kebaikan, pada hakikat cinta sejati, pada cinta Allah yang abadi. Jatuh cinta membuat manusia merendah, tapi sekaligus bertekad penuh untuk menjadi lebih terhormat. "Kamu takkan pernah sanggup mendaki sampai ke puncak gunung iman, kecualidengan satu kata: cinta. Imanmu hanyalah kumpulan keyakinan semu dan beku,tanpa nyawa, tanpa gerak, tanpa daya hidup, tanpa daya cipta. Kecuali ketika ruh cinta menyentuhnya. Seketika ia hidup, bergeliat, bergerak tanpa henti, penuh vitalitas, penuh daya cipta, bertarung dan mengalahkandiri sendiri, angkara murka dan syahwat." (Annis Matta) Seperti itu pulalah cinta bekerja ketika harus memenangkan Allah atas diri sendiri dan yang lain, atau memenangkan iman atas syahwat.
Sebuah kisah pemuda kufa ahli ibadah, hingga suatu saat ia jatuh cinta pada seorang gadis, dan cintanya berbalas. Bahkan ketika lamaran sang pemuda ditolak karena sang gadis telah dijodohkan dengan saudara sepupunya, mereka tetap nekat. Gadis itu bahkan menggoda kekasihnya,"Aku datang padamu, atau kuatur cara supaya kamu bisa menyelinap ke rumahku",begitu penjelasan sesatnya. "Tidak! Aku menolak kedua pilhan itu. Aku takut pada neraka yang nyalanya tak pernah padam!" itu jawaban sang pemuda sekaligus membuat sang gadis terhenyak. Pemuda itu memenangkan iman atas syahwatnya dengan kekuatan cinta. "Jadi dia masih takut pada Allah?", gumam sang gadis. Seketika ia tersadar, dan tiba-tiba dunia terasa kerdil di hadapannya. Ia pun bertaubat dan kemudian mewakafkan diri untuk beribadah. Tapi cintanya pada pemuda tidak mati. Cintanya berubah menjadi rindu yang berkelana dalam jiwa dan do'a-do'anya. Tubuhnya luluh latak didera rindu, dan akhirnya ia meninggal. Sang pemuda terhentak. Itu mimpi buruk. Gadisnya telah pergi membawa semua cintanya. Maka kuburan sang gadislah tempat ia mencurahkan rindu dan do'a-do'anya. Sampai suatu saat ia tertidur di atas pusara sang gadis.Tiba-tiba sang gadis hadir dalam tidurnya, cantik, sangat cantik. "Apakabar? Bagaimana keadaanmu setelah kepergianku", tanya sang gadis."Baik-baik saja. Kamu sendiri di sana bagaimana,"jawabnya sembari balik bertanya. "Aku di sini dalam surga yang abadi, dalam nikmat hidup tanpa akhir." Jawab sang gadis. "Do'akan aku, jangan pernah lupa padaku. Aku selalu ingat padamu. Kapan aku bisa bertemu denganmu", tanya pemuda lagi."Aku tidak pernah lupa padamu. Aku selalu berdo'a agar Allah menyatukan kita di surga, teruslah ibadah. Sebentar lagi engkau akan menyusulku,"jawab sang gadis. Hanya tujuh malam setelah mimpi itu, sang pemuda pun menemui ajalnya. Atas nama cinta, ia memenangkan Allah atas dirinya sendiri, atas nama cinta pula Allah akan mempertemukan mereka, dan cintabekerja dengan cara itu.
Tersebutlah kisah Umar bin Abdul Azis, seorang ulama, seorang mujtahid. Ia besar di lingkungan istana megah bani Umayyah, dan hidup dengan gaya hidup mereka bukan gaya hidup ulama. Shalat jama'ah pun kadang ditinggalkannya,lantaran belum selesai menyisir rambut. Tapi begitu ia menjadi khalifah,ia pun bertaubat. Sejak itu ia bertekad untuk berubah dan mengubah dinastibani Umayyah. "Aku takut pada neraka", katanya menjelaskan rahasiaperubahannya pada Al-Zuhri. Ia memulai perubahan besar dalam dirinya, istrinya, anak-anaknya, keluarga kerajaan, hingga seluruhnya. Kerja keras, walaupun hanya 2 tahun 5 bulan tapi membuahkan hasil luar biasa. Ia berhasil menggelar keadilan,kemakmuran dan kejayaan serta nuansa kehidupan zaman Khulafa'ur Rasyidin Tapi semuanya ada harganya, fisiknya anjlok..Saat itulah istrinya datang membawa kejutan besar; ia menghadiahkan seorang gadis kepada suaminya untuk dinikahi. Seorang gadis yang sudah lama dicintai dan sangat diinginkannya, begitu pun sebaliknya sang gadis. Ironisnya, Fatimah istrinya, tidak pernah mengizinkan, atas nama cinta dan cemburu. Tapi sekarang justru sang istrinyalah yang membawa hadiah kepadanya. Fatimah hanya ingin memberikan dukungan moril kepada suaminya. Itu saat terindah dalam hidup Umar, sekaligus saat paling mengharu biru.Kenangan romantika sebelum perubahan, bangkit kembali dan menyalakan api cinta yang dulu pernah membakar segenap jiwa.
Tapi saat cinta hadir dijalan pertaubatannya, ketika cita-cita perubahan belum usai ditunaikan.Cinta dan cita bertemu muka dan bertarung dalam pelataran hati sang Pembaharu. Apa yang salah kalau Umar menikahi gadis itu? Tidak ada! Tapi, "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu," kata Umar. Cinta yang terbelah dan tersublimasi di antara kesadaran hingga berakhir di puncak keagungan.Umar memenangkan cinta yang lain., karena memang ada cinta di atas cinta.Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar,gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?. " Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab,"Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!" . Cinta di atas cinta, dan adakah yang lebih mulia cintanya dari suatu Dzat yang begitu mencintai kita?, yang tak pernah meninggalkan kita di saatkita galau dan bimbang.
Cinta, semuanya atas nama cinta, bukanlah suatu hal yang salah apalagi tercela. Ia mampu mengangkat manusia mendudukiposisi paling agung, ketika sang manusia mampu menempatkannya pada posisi terhormat di relung hatinya. Allah memberikan kesempatan pada kita untuk menghirup dunia ini, itu atascinta Allah pada kita. Allah telah menciptakan kita begitu sempurna,memberikan kita raga begitu rupa, memberikan kita waktu begitu raya,memberikan semuanya begitu berharga. Allah pulalah yang selalu di sisi kita, melihat kita, mendengar kita, membimbing kita menuntun kita walau kita kadang luput untuk mengingat-Nya. Allah pulalah yang selalu hadir dalam kesendirian kita, di saat kita tersudut dalam keperihan, di saatkita terpuruk dalam kedukaan, di saat semua lupa pada kita. Allah pulalah satu-satunya yang tak pernah mengecewakan kita atas sesuatu hal yang kita harap. Allah-lah satu satunya yang Maha Pemberi terbaik bagihamba-hambanya. Begitu besarnya cinta Allah kepada kita, tak tertandingiseluas langit dan bumi pun. Apakah kita, manusia, masih mampu menggantikan cinta-Nya dengan seorang hamba manapun yang lemah dan papa?

Kisah Teladan (5)

Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar adalah putra Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa muda, Abdullah bin Umar mendapat pendidikan dari lingkungannya, yang selalu mendapat pembinaan semangat Islam. Dia dididik oleh ayahnya yang disiplin dan taat kepada agamanya.

Pada Perang Badar dan Uhud, Abdullah bin Umar tidak ikut perang. Pada Perang Khandak (parit), Abdullah bin Umar ikut serta. Semenjak inilah Abdullah bin Umar ikut perang. Usia beliau waktu itu baru lima belas tahun.

Abdullah bin Umar pada suatu malam yang sunyi telah bermimpi yang aneh. Dalam mimpinya itu, dia duduk di masjid sedang mengerjakan salat. Kemudian melihat ada yang turun mendekati dia untuk mengajak pergi ke suatu tempat yang indah pemandangannya.

Lalu, Abdullah bin Umar menceritakan tentang mimpinya itu kepada saudaranya, yaitu Hafsah, istri Nabi. Sewaktu Nabi mendengarkannya, Nabi berkata, "Abdullah adalah seorang anak yang cakap, sebaiknya engkau setiap malam lebih banyak berdoa dan berzikir."

Abdullah bin Umar dengan perasaan senang dan ikhlas melaksanakan nasihat Nabi, beribadah sepanjang malam, istirahatnya berkurang.

Pada waktu shalat ia menangis. Kadang-kadang air matanya keluar, dan mohon ampun kepada Allah. Sehingga, Rasulullah SAW merasa belas kasihan kepadanya. Maka, beliau memberi julukan kepadanya yaitu "Anak muda yang cakap".

Setelah Rasulullah SAW wafat, ia senantiasa ingat apa yang pernah ia alami selama bergaul dengan Nabi. Apabila membaca Alquran, dia sampai menangis. Demikian rasa takwa dan takutnya kepada Allah SWT.

Dengan keakraban Abdullah bin Umar dengan Nabi, menyebabkan dapat menghayati ajaran yang terkandung di dalamnya.

Abdullah bin Umar pernah menjadi guru. Murid-muridnya datang dari berbagai tempat untuk belajar dan mendapat bimbingannya.

Mencontoh sifat-sifat Nabi Muhammad SAW seperti cara memakai pakaian, makan, minum, dan lain-lain. Dengan dasar inilah, ia dapat digolongkan seorang yang berjiwa besar. Dia disegani dan dihormati.

Ketika wafatnya Utsman terjadi huru-hara. Para sahabat menginginkan Abdullah bin Umar menduduki jabatan khalifah, namun Abdullah bin Umar tidak menerima jabatan yang dianggapnya besar itu. Abdullah bin Umar ingin memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Muawiyah pernah berpesan kepada anaknya, Yazid, "Abdullah bin Umar memang terlalu sibuk dengan amaliah dan ibadah kepada Allah SWT, sehingga dia tidak mau menerima tawaran menjadi khalifah itu."

Mengerjakan shalat malam tidak pernah lupa. Kain sajadah untuk sujud tetap terbentang dekat tempat tidurnya. Sebelum tidur, beliau salat terlebih dulu. Sejenak tidur, bangun lagi untuk mengambil air wudhu. Kemudian shalat beberapa rakaat. Hampir setiap malamnya tidak kurang dari empat atau lima rakaat.

Abdullah bin Umar wafat pada tahun 72 Hijriah, tepat pada usia 84 tahun. (1001 Kisah-Kisah Nyata - Achmad Sunarto)[agus-haris.net]

Kisah Teladan (4)

Abdullah bin Ummi Maktum

Siapakah laki laki itu? Yang karenanya Nabi yang mulia mendapat tegoran dari langit dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia, yang karena peristiwanya Jibril Al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah kedalam hati nabi yang mulia.

Dia tiada lain adalah 'ABDULLAH BIN UMMI MAKTUM' Muadzin Rasulullah.

'Abdullah bin Ummi Maktum, orang mekah suku Quraisy. Dia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasululah SAW. Yaitu anak paman Ummul Mu'minin Khadijah binti Khuwailid Ridhwanullah 'Alaiha. Bapaknya Qais bin Zaid, dan ibunya 'Atikah binti 'Abdullah. Ibunya bergelar "Umi Maktum" karena anaknya 'Abdullah lahir dalam keadaan buta total.

'Abdullah bin Ummi Maktum menyaksikan ketika cahaya Islam mulai memancar di Makkah. Allah melapangkan dadanya menerima agama baru itu. Karena itu tidak diragukan lagi dia tidak termasuk kelompok yang pertama-tama masuk Islam. Sebagai muslim kelompok pertama, 'Abdullah turut menanggung segala macam suka duka kaum muslimin di Makkah ketika itu. Dia turut menderita siksaan kaum Quraisy seperti diderita kawan kawannya seagama, berupa penganiayaan dan berbagai macam tindakan kekerasan lainnya. Tetapi apakah karena tindakan-tindakan kekerasan itu Ibnu ummi Maktum menyerah? Tidak……! Dia tidak pernah mundur dan tidak lemah iman. Bahkan dia semakin teguh berpegang pada ajaran Islam dan Kitabullah. Dia semakin rajin memepelajari syariat Islam dan seringh mendatangi majelis Rasulullah SAW.

Begitu rajin dia mendatangi majelis Rasulullah, menyimak dan menghafal Al-Qur'an, sehingga setiap waktu senggang selalu disinya, dan setiap kesempatan yang baik selalu disebutnya. Bahkan dia sangat rewel. Karena rewelnya, dia beruntung memperoleh apa yang diinginkannya dari Rasulullah, di samping keuntungan bagi yang lain lain juga.

Pada masa permulaan tersebut, Rasulullah sering mengadakan dialog dengan pemimpin-pemimpin Quraisy, mengharapkan semoga mereka masuk Islam. Pada suatu hari beliau bertatap muka dengan 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, 'Amr bin Hisyam alias Abu Jahl, Umayyah bin Khalaf dan walid bin Mughirah, ayah saifullah Khalid bin walid.

Rasulullah berunding dan bertukar pikiran dengan mereka tentang Islam. Beliau sangat ingin mereka menerima dakwah dan menghentikan penganiayaan terhadap para sahabat beliau.

Sementara beliau berunding dengan sungguh-sungguh, tiba-tiba 'Abdullah bin Ummi maktum datang mengganggu minta dibacakan kepadanya ayat-ayat Al-Qur'an.

Kata 'Abdullah, "Ya, Rasulullah! Ajarkanlah kepadaku ayat-ayat yang telah diajarkan Allah kepada Anda!"

Rasul yang mulia terlengah memperdulikan permintaan 'Abdullah. Bahkan beliau agak acuh kepada interupsinya itu. Lalu beliau membelakangi 'Abdullah dan melanjutkan pembicaraan dengan pemimpin Quraisy tersebut. Mudah-mudahan dengan Islamnya mereka, Islam tambah kuat dan dakwah bertambah lancar.

Selesai berbicara dengan mereka, Rasulullah bermaksud hendak pulang. Tetapi tiba tiba penglihatan beliau gelap dan kepala beliau terasa sakit seperti kena pukul. Kemudian Allah mewahyukan firman-Nya kepada beliau: "Dia ( Muhammad ) bermuka masam dan berpaling, karena seorang buta dating kepadanya, Tahukah kamu, barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau mereka tidak membersihkan diri (beriman). Adapun orang yang dating kepadamu dengan bergegas (untuk mendapatkan pengajaran), sedangkan ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali kali jangan (begitu)! Sesungguhnya ajaran Allah itu suatu peringatan. Maka siapa yanag menghendaki tentulah ia memperhatikannya. (Ajaran ajaran itu) terdapat di dalam kitab-kitab yang dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para utusan yang mulia lagi (senantiasa) berbakti." (QS. 80 : 1 - 16).

Enam belas ayat itulah yang disampaikan Jibril Al-Amin ke dalam hati Rasulullah sehubungan dengan peristiwa 'Abdullah bin Ummi maktum, yang senantiasa dibaca sejak diturunkan sampai sekarang, dan akan terus dibaca sampai hari kiamat.

Sejak hari itu Rasulullah tidak lupa memberikan tempat yang mulia bagi 'Abdullah apabila dia datang. Beliau menyilahkan duduk ditempat duduk beliau. Beliau tanyakan keadaannya dan beliau penuhi kebutuhannya. Tidaklah heran kalau beliau memuliakan 'Abdullah demikian rupa; bukankah tegoran dari langit itu sangat keras!

Tatkala tekanan dan penganiayaan kaum Quraisy terhadap kaum muslimin semakin berat dan menjadi jadi, Allah Ta'ala mengizinkan kaum muslimin dan Rasul-Nya hijrah. 'Abdullah bin Ummi maktum bergegas meninggalkan tumpah darahnya untuk menyelamatkan agamanya. Dia bersama sama Mus'ab bin Umar sahabat-sahabat Rasul yang pertama tama tiba di Madinah, setibanya di Yatsrib (Madinah), 'Abdullah dan Mush'ab segera berdakwah, membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan mengajarkan pengajaran Isalam.

Setelah Rasulullah tiba di Madinah, beliau mengangkat 'Abdullah bin Ummi Maktum serta Bilal bin rabah menjadi Muadzin Rasulullah. Mereka berdua bertugas meneriakkan kalimah tauhid lima kali sehari semalam, mengajak orang banyak beramal saleh dan mendorong masyarakat merebut kemenangan. Apabila Bilal adzan, maka 'Abdullah qamat. Dan bila 'Abdullah adzan, maka Bilal qamat.

Dalam bulan Ramadhan tugas mereka bertambah. Bilal adzan tengah malam membangunkan kaum muslimin untuk sahur, dan 'Abdullah adzan ketika fajar menyingsing, memberi tahu kaum muslimin waktu imsak sudah masuk, agar menghentikan makam minum dan segala yang membatalkan puasa.

Untuk memuliakan 'Abdullah bin Ummi maktum, beberapa kali Rasulullah mengangkatnya menjadi Wali Kota Madinah menggantikan beliau, apabila meninggalkan kota. Tujuh belas kali jabatan tersebut dipercayakan beliau kepada 'Abdullah. Salah satu diantaranya, ketika meninggalkan kota Madinah untuk membebaskan kota Makkah dari kekuasaan kaum musyrikin Quraisy.

Setelah perang Badr, Allah menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an, mengangkat derajat kaum muslimin yang pergi berperang fi sabilillah. Allah melebihkan derajat mereka yang pergi berperang atas orang-orang yang tidak pergi berperang, dan mencela orang yang tidak pergi karena ingin bersantai-santai. Ayat-ayat tersebut sangat berkesan di hati 'Abdullah bin Ummi Maktum. Tetapi baginya sukar mendapatkan kemuliaan tersebut karena dia buta. Lalu dia berkata kepada Rasulullah, "Ya, Rasulullah! Seandainya saya tidak buta, tentu saya pergi berperang."

Kemudian dia bermohon kepada Allah dengan hati penuh tunduk, semoga Allah menurunkan pula ayat-ayat mengenai orang-orang yang keadaannnya cacat (udzur) seperti dia, tetapi hati mereka ingin sekali hendak turut berperang. Dia senantiasa berdoa dengan segala kerendehan hati. Katanya, "Wahai Allah! Turunkanlah wahyu mengenai orang-orang yang udzur sepertiku!"
Tidak berapa lama kemudian Allah memperkenankan doanya.

Zaid bin Tsabit, sekertaris Rasulullah yang bertugasmenuliskan wahyu menceritakan, "ku duduk di samping Rasulullah. Tiba tiba beliau diam, sedangkan paha beliau terletak di atas pahaku. Aku belum pernah merasakan beban yang paling berat melebihi berat paha Rasulullah ketika itu. Sesudah beban berat yang menekan pahaku hilang, beliau bersabda, "Tulislah, hai Zaid!”

Lalu aku menuliskan, "Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) dengan pejuang-pejuang yang berjihad fi sabilillah….." (QS. 4 : 95).

Ibnu Ummi berdiri seraya berkata, "Ya Rasulullah! Bagaimana dengan orang-orang yang tidak sanggup pergi berjihad (berperang karena cacat)?"

Selesai pertanyaan 'Abdullah, Rasulullah berdiam dan paha beliau menekan pahaku, seolah-olah aku menanggung beban berat seperti tadi. Setelah beban berat itu hilang, Rasulullah berkata, "Coba baca kembali yang telah engkau tulis!"

Aku membaca , "Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang)." lalu kata beliau. Tulis! "Kecuali bagi orang-orang yang tidak mampu." Maka turunlah pengecualian yang diharap harapkan Ibnu Ummi Maktum.

Meskipun Allah SWT telah memaafkan Ibnu Ummi Maktum dan orang-orang udzur seperti dia untuk tidak berjihad, namun dia enggan bersantai-santai beserta orang-orang yang tidak turut berperang. Dia tetap membulatkan tekat untuk turut berperang fi sabilillah. Tekad itu timbul dalam dirinya, karena jiwa yang besar tidak dapat dikatakan besar, kecuali bila orang itu memikul pula pekerjaan besar. Maka karena itu dia sangat gandrung untuk turut berperang dan menetapkan sendiri tugasnya di medan perang.

Katanya, "Tempatkan saya antara dua barisan sebagai pembawa bendera. Saya akan memeganya erat-erat untuk kalian. Saya buta, karena itu saya pasti tidak akan lari." Tahun keempat belas Hijriyah, Khalifah 'Umar bin Khaththab memutuskan akan memasuki Persia dengan perang yang menentukan, untuk menggulingkan pemerintahan yang zalim, dan menggantinya dengan pemerintahan Islam yang demokratis dan bertauhid. 'Umar memerintahkan kepada segenap Gubernur dan pembesar dalam pemerintahannya, 'Jangan ada seorang jua pun yang ketinggalan dari orang orang bersenjata, orang yang mempunyai kuda, atau yang berani, atau yang berpikiran tajam, melainkan hadapkan semuanya kepada saya sesegera mungkin!"

Maka berkumpulah di Madinah kaum Muslimin dari segala penjuru, memenuhi panggilan Khalifah 'Umar. Di antara mereka itu terdapat seorang prajurit buta, 'Abdullah bin Ummi maktum. Khalifah 'Umar mengangkat Sa'ad bin Abi Waqash menjadi panglima pasukan yang besar itu. Kemudian Khalifah memberikan intruksi-intruksi dan pengarahan kepada Sa'ad.

Setelah pasukan besar itu sampai di Qadisiyah. 'Abdullah bin Ummi maktum memakai baju besi dan perlengkapan yang sempurna. Dia tampil sebagai pembawa bendera kaum muslimin dan berjanji akan senantiasa mengibarkannya atau mati di samping bendera itu.

Pada hari ke tiga perang Qadisiyah, perang berkecamuk dengan hebat, yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut dengan kemenangan paling besar yang belum pernah direbutnya. Maka pndahlah kekuasaan kerajaan Persia yang besar ke tangan kaum muslimin. Dan runtuhlah mahligai yang termegah, dan berkibarlah bendera tauhid di bumi penyembah berhala itu.

Kemenangan yang meyakinkan itu dibayar dengan darah dan jiwa ratusan syuhada. Diantara mereka yang syahid itu terdapat ' Abdullah bin Ummi Maktum yang buta. Dia ditemukan terkapar di medan tempur berlumuran darah syahidnya, sambil memeluk bendera kaum muslimin. Radhiyallahu'anhu!!!! [fosmil.org]

Kisah Teladan (3)

Abdullah bin Zubeir

Isu bahwa kaum muslimin tidak akan bisa melahirkan bayi karena telah diteluh oleh dukun-dukun Yahudi di Madinah, terjawab sudah. Seorang wanita mulia putri As Siddiq telah melahirkan kandungannya ketika beliau sedang hijrah dari Makkah ke Madinah menyusul teman-temannya seaqidah. Beliau tidak lain adalah Asma 'binti Abu Bakar yang melahirkan bayi laki-laki-laki-laki di Quba' dan diberi nama Abdullah. Sebelum disusui Abdullah bin Zubeir dibawa menghadap Nabi SAW dan ditahniq dan didoakan oleh beliau.

Abdullah yang memang lahir dari pasangan mujahid dan mujahidah ini berkembang menjadi seorang pemuda pewira yang perkasa. Keperwiraannya di medan laga ia buktikan ketika bersama mujahid-mujahid lainnya menggempur Afrika membebaskan mereka dari kesesatan. Pada waktu mengikuti ekspedisi tersebut usianya baru berkisar 17 tahun. Namun begitulah kehebatan sistem tarbiyah Islamiyah yang bisa mencetak pemuda belia menjadi tokoh-tokoh pejuang dalam menegakkan Islam.

Dalam peperangan tersebut jumlah personel diantara dua pasukan jauh tidak seimbang. Personel kaum muslimin hanya 12 ribu tentara sedangkan musuh berjumlah 120 ribu orang. Keadaan ini cukup membuat kaum muslimin kerepotan melawan gelombang musuh yang demikian banyak, walau hal itu tidak membuat mereka keder. Sebab bagi mereka perang adalah mencari kematian sedang ruhnya bisa membumbung menuju jannah sebagaimana yang telah dijanjikan Rabb mereka.

Melihat kondisi yang kurang menguntungkan tersebut segera Abdullah memutar otak mencari rahasia kekuatan lawan. Akhirnya ia menemukan jawaban, bahwa inti kekuatan musuh bertumpu pada raja Barbar yang menjadi panglima perang mereka. Segera dan dengan penuh keberanian ia mencoba menembus pasukan musuh yang berlapis-lapis menuju kearah panglima Barbar. Upayanya tidak sia-sia, ketika jarak antara dirinya dengan raja Barbar telah dekat segera ia tebaskan pedangnya menghabisi nyawa panglima kaum musyrik tersebut. Panji pasukan lawan pun direbut oleh teman-temannya dari tangan musuh. Dan ternyata dugaan Abdullah tidak meleset, segera setelah itu semangat tempur pasukan musuh redup dan tak lama kemudian mereka bertekuk lutut dihadapan para mujahid yang gagah berani.

Selain seorang jago perang, Abdullah juga seorang 'abid yang penuh rasa khusuk dan ketawadhuan. Mujahis penah memberi kesaksian bahwa apabila Ibnu Zubeir sedang shalat, tubuhnya seperti batang pohon yang tak bergeming karena khusuknya dalam shalat. Bahkan Yahya bin Wahab juga bercerita bahwa apabila 'Abdullah bin Zubeir ini sedang sujud, banyak burung-burung kecil bertengger di punggung beliau karena mengira punggung tersebut adalah tembok yang kokoh. Tokoh yang tegas dalam kebenaran ini wafat pada usia 72 tahun terbunuh oleh tangan pendosa Hajjaj bin Yusuf. (Shifatu ash-Shofwah)[masjidits.cjb.net]

Kisah Teladan (1)

Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan sahabat yang mula-mula masuk Islam. Ia termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasululah. Selain itu, ia juga termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah menggantikan Umar bin Khaththab. Ia adalah seorang mufti yang dipercaya Rasulullah untuk berfatwa di Madinah.

Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah SAW melakukan pembinaan di rumah Arqam bin Abil Arqam, kira-kira dua hari setelah Abu Bakar masuk Islam.

Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi' Al-Anshari, salah seorang kaya yang pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa'ad untuk memilih salah satu dari dua kebunnya yang luas. Tapi, Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta kepada Sa'ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah.

Sejak itu, Abdurahman bin Auf berprofesi sebagai pedagang dan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Omset dagangannya pun makin besar, sehingga ia dikenal sebagai pedagang yang sukses.

Tapi, kesuksesan itu tak membuatnya lupa diri. Ia tak pernah absen dalam setiap peperangan yang dipimpin Rasulullah. Suatu hari, Rasulullah SAW berpidato membangkitakn semangat jihad dan pengorbanan kaum Muslimin. Beliau berkata, "Bersedekahlah kalian, karena saya akanmengirim pasukan ke medan perang."

Mendengar ucapan itu, Abdurrahman bin Auf bergegas pulang dan segera kembali ke hadapan Rasulullah. "Ya, Rasulullah, saya mempunyai uang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan sisanya aya tinggalkan untuk keluarga saya," ucap Abdurrahman. Lalu Rasulullah mendoakannya agar diberi keberkahan oleh Allah SWT.

Ketika Rasulullah SAW membutuhkan banyak dana untuk menghadapi tentara Rum dalam perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu pelopor dalam menyumbangkan dana. Ia menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Melihat hal itu, Umar bin Khathab berbisik kepada Rasulullah SAW, "Agaknya Abdurrahman berdosa, dia tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya."

Maka, Rasulullah pun bertanya kepada Abdurrahman, "Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk keluargamu?"
Abdurrahman menjawab, "Ada, ya Rasulullah. Mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripda yang saya sumbangkan."
"Berapa?" Tanya Rasulullah.
Abdurrahman menjawab, "Sebanyak rizki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah." Subhanallah.

Sejak itu, rizki yang dijanjikan Allah terus mengalir bagaikan aliran sungai yang deras. Abdurrahman bin Auf kini telah menjadi orang terkaya di Madinah.

Suatu hari, iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman bin Auf yang terdiri dari 700 ekor unta yang dimuati bahan pangan, sandang, dan barang-barang kebutuhan penduduk tiba di Madinah. Terdengar suara gemuruh dan hiruk-pikuk, sehingga Aisyah bertanya kepada seseorang, "Suara apakah itu?"
Orang itu menjawab, "Iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman."
Aisyah berkata, "Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada Abdurrahman di dunia dan akhirat. Saya mendengar Rasulullah bersabda bahwa Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak."

Orang itu langsung menemui Abdurrahman bin Auf dan menceritakan apa yang didengarnya dari Aisyah. Mendengar hal itu, ia pun bergegas menemui Aisyah. "Wahai Ummul Mukminin, apakah ibu mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah?"
"Ya," jawab Aisyah.
"Seandainya aku sanggup, aku ingin memasuki surga dengan berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya kuserahkan untuk jihad fi sabilillah."

Sejak mendengar bahwa dirinya dijamin masuk surga, semangat berinfak dan bersedekahnya makin meningkat. Tak kurang dari 40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500 ekor kuda perang,dan 1.500 ekor unta ia sumbangan untuk peruangan menegakkan panji-panji Islam di muka bumi. Mendengar hal itu, Aisyah mendoakan, "Semoga Allah memberinya minum dengan air dari telaga Salsabil (nama sebuah telaga di surga)."

Menjelang akhir hayatnya, Abdurrahman pernah disuguhi makanan oleh seseorang -- padahal ia sedang berpuasa. Sambil melihat makanan itu, ia berkata, "Mush'ab bin Umair syahid di medan perang. Dia lebih baik daripada saya. Waktu dikafan, jika kepalanya ditutup, makakakinya terbuka. Dan jika kakinya ditutup, kepalanya terbuka. Kemudian Allah membentangkan dunia ini bagi kita seluas-luasnya. Sungguh, saya amat takut kalau-kalau pahala untuk kita disegerakan Allah di dunia ini." Setelah itu, ia menangis tersedu-sedu.

Abdurrahman bin Auf wafat dengan membawa amalnya yang banyak. Saat pemakamannya, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, "Anda telah mendapat kasih sayang Allah, dan anda telah berhasil menundukan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati anda. Amin." (sh)[masjid_annahl]

Kisah Teladan (2)

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar lahir tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekkah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Rasul Muhammad SAW. Nama aslinya Abdullah Ibn Abu Kuhafah, lalu ia mendapat gelar Ash Shiddiq setelah masuk Islam. Semenjak kanak-kanak, ia adalah sosok pribadi yang terkenal jujur, tulus, penyayang, dan suka beramal, sehingga masyarakat Mekkah menaruh hormat kepadanya. Ia selalu berbuat yanbg terbaik untuk menolong fakir miskin.

Abu Bakar adalah sahabat yang terpercaya dan dikagumi oleh Rasulullah SAW. Ia pemuda yang pertama kali menerima seruan Rasul tanpa banyak pertimbangan. Seluruh kehidupannya dicurahkan untuk perjuangan suci membela dakwah Rasul. Rasul SAW sangat menyayanginya sehingga seringkali untuk menggantikan Rasul menjadi imam shalat, ia lah yang ditunjuk. Saat Rasul hijrah ke Madinah, Abu Bakar menyertainya. Kedekatan abu Bakar dengan Rasul dalam perjuangan Islam ibarat Rasul dengan bayangannya.

Sampai akhir hayatnya, Rasulullah Muhammad SAW tidak menunjuk seseorang sebagai khalifah, sehingga ketika beliau meninggal dunia masyarakat muslim dalam kebingungan. Dan terdapatlah golongan Muhajirin dan Anshar berusaha memilih penerus dan penggantinya sambil masing-masing memunculkan tokohnya - meski pada akhirnya kedua tokoh dari masing-masing golongan yang mengusulkan tersebut menolak sambil berkata "Tidak, kami tidak mempunyai kelebihan dari kamu sekalian dalam urusan ini." Dalam situasi yang semakin kritis, Umar dari golongan Muhajirin mengangkat tangan abu Bakar seraya menyampaikan sumpah setia kepadanya dan membaiatnya sebagai khalifah. Sikap Umar tersebut pun diikuti oleh Abu Ubadiyah dari Anshar beserta tokoh-tokohnya yang hadir. Mereka menyatakan kerelaannya membaiat Abu Bakar sebagai khalifah.

Dalam pidato pelantikannya Abu Bakar berkata "Saya, bukanlah yang terbaik diantara kamu sekalian. Oleh karena itu saya sangat menghargai dan mengharapkan saran dan pertolongan kalian semua. Menyampaikan kebenaran kepada seseorang yang terpilih sebagai penguasa adalah kesetiaan yang sebenar-benarnya; sedang menyembunyikan kebenaran adalah suatu kemunafikan. Orang yang kuat maupun orang yang lemah adalah sama kedudukannya dan saya akan memperlakukan kalian semua secara adil. Jika aku bertindak dengan hukum Allah dan Rasul-Nya, taatilah aku, tetapi jika aku mengabaikan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, tidaklah layak kalian mentaatiku."

Pidato tersebut berisi prinsip-prinsip kekuatan demokratis, dan bukan kekuasaan yang bersifat otokratis. Seorang khlaifah wajib menjalankan pemerintahan sesuai dengan ajaran Islam dan mempertanggungjawabkan segala kebijaksanaannya kepada rakyatnya.

Semenjak diangkat sebagai Khalifah, Abu Bakar menghadapi berbagai permasalahan. Program pertama yang dicanangkan Abu Bakar setelah ia menjadi khalifah, adalah meredam pemberontakan, memerangi orang-orang yang membangkang tidak mau membayar zakat. Pemurtadan saat itu juga terjadi dimana-mana dan menimbulkan kekacauan. Sepeninggal Rasulullah SAW, memang banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula. Mereka berasa berhak berbuat sekehendak hati. Bahkan lebih tragis lagi, muncul orang-orang yang mengaku Rasul, antara lain Musallamah Al Kadzdzab, Tulaiha Al Asadi, dan Al Aswad Al Ansi.

Untuk meluruskan akidah orang-orang murtad tersebut, Abu Bakar mengirim sebelas pasukan perang ke sebelas daerah tujuan, diantaranya Pasukan Khalid bin Walid yang ditugaskan menundukkan Tulaiha Al Asadi, Pasukan Amer bin Ash ditugaskan di Qudla'ah, Suwaid bin Muqrim ditugaskan ke Yaman dan Khalid bin Said ditugaskan ke Syam.

Program Abu Bakar selanjutnya memproyekkan pengumpulan dan penulisan ayat-ayat Al Qur'an. Program ini dicanangkan atas usulan Umar bin Khattab, sedangkan pelaksananya dipercayakan kepada Zaid bin Tsabit.

Semasa pemerintahannya, Abu Bakar juga berhasil memperluas daerah dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah jajahan kerajaan Parsi dan ke Syam yang dibawah jajahan Romawi.

Setelah memerintah selama dua tahun, Abu Bakar berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir 13 H, dalam usia 63 tahun. Ia dimakamkan dekat makan Rasulullah SAW. Ketaatannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta budi luhurnya terkenal. [Tabloid MQ EDISI 3/TH.II/JULI 2001]

Become The Sun

Nah yang ini kiriman dari seorang teman (mohon maaf identitas dirahasiakan)

BECOME THE SUN!!!!


Untuk teman2 ku kaum wanita...
Mengapa pria tetap ingin menjadi matahari?

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang
cinta dan harapan.

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di
dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi
matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa
terus menemani bunga.

Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria
berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita
semakin bingung karena matahari dan bulan tidak
bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa
terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria
berkata ia akan selalu menjadi matahari.

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah
berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin
jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama
wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi
kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap
menjadi matahari.

Pria merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi
matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari
akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia
tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga
yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat
memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu
yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih
yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi
matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan
dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah
pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua
makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada
matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya
untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa
menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan
kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun
sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi
jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap
selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk
pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan
mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix
untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu
menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya
hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk
Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix
tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada
makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke
dalam matahari dan mendapatkan cinta nya. Ini
disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi
dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.

Untuk Qta Renungkan

Tulisan ini saya ambil dari www.dudung.net. Semoga bisa bermanfaat bagi qta semua.

Sedekah vs belanja

Lucu ya, uang Rp 20.000-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.

Jujur saja, kalimat ini begitu kena banget (khususnya kepada saya sendiri). Gimana nggak, kadang seringnya di antara kita ngisi kotak amal di masjid dengan uang recehan. Makanya, kalo pas kotak amal diedarin ke jamaah yang duduk berderet rapi di shaf-nya masing-masing suka terdengar bunyi nyaring tanda uang recehan jatuh menimpa benda keras (apalagi kalo kotaknya terbuat dari kaleng, lebih keras bunyi gemerincingnya).

Mungkin uang itu pecahan seratus, lima ratus, atau seribu rupiah yang logam. Tapi bukan berarti nggak boleh beramal dengan jumlah seperti itu. Jika ikhlas, insya Allah dapet pahala juga dong. Begitu pun sebaliknya, meski yang dimasukkin pecahan lima puluh ribu tapi nggak ikhlas kan sayang juga ya? Mendingan ngasih lima puluh ribu dan ikhlas kan? Hehehe.. itu sih, bagus banget atuh ya.

Terlepas dari nilai “ikhlas”, kita coba renungkan aja dikit ya, betapa kita masih merasa “pelit” untuk bersedekah. Padahal itu buat kita juga amalannya di sisi Allah. Tapi, kita harus merasa “royal” kalo jajan or belanja di mal. Bawa uang 50 ribu rupiah aja serasa masih kurang. Iya nggak? Kalo saya pernah ngerasa demikian. Astaghfirullah…

Semoga kita, bisa seperti Abdurrahman bin ‘Auf dan sahabat Rasul lainnya yang seperti nggak sayang sama harta. Mereka sedekahkan hartanya untuk urusan di jalan Allah dengan sangat banyak (menurut kita).

Ngaji vs nonton sepakbola

Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk dengerin pengajian, tapi betapa pendeknya waktu itu untuk nonton pertandingan sepakbola

Yap, memang kadang lucu abis, kalo dengerin pengajian mah rata-rata dari kita baru lima menit berlalu aja mata kita udah merem-melek. Ngantuk! Apalagi kalo sampe harus 45 menit, wah jarang-jarang deh yang bisa bertahan dengan penuh semangat dan aktif dengerin dan bertanya kepada narasumber pengajian.

Tapi kalo kita nonton pertandingan sepakbola di televisi, waktu “setengah main” itu terasa pendek banget. Kita terhipnotis oleh aksi bintang-bintang lapangan hijau pujaan kita. Kita pun betah menikmatinya. Nggak terasa, 45 menit berlalu singkat banget. Lucu ya?

Doa vs ngobrol

Lucu ya, seringnya kita susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa kepada Allah Swt., tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila ketemu teman dan kata-kata dari mulut kita begitu lancar mengalir.

Hmm… abis sholat aja, kadang banyak di antara kita yang buru-buru pulang dari masjid atau mushola. Berdoa seperlunya dan mungkin doanya monoton alias yang diucapkan yang itu-itu aja (bosen nggak sih?).

Okelah, mungkin di antara kita ada keperluan sehingga begitu selesai sholat berjamaah, berdoa sebentar dan keluar dari masjid. Nggak apa-apa, karena sebetulnya berdoa sunnah hukumnya. Cuma, di sini kita sedikit aja merenung dan evaluasi diri: “Apa iya kalo kita berdoa meminta kepada Allah begitu singkatnya? Begitu buru-burunya? Dan nggak pandai merangkai kata dalam berdoa untuk ‘memikat' Allah Swt.?”

Emang iya sih, Allah Mahatahu apa yang diinginkan hambaNya dalam berdoa, tapi adabnya kan kita kudu sopan. Wong sama orang aja kita sopan dan menghargai. Iya nggak?

Tapi lucunya pas kita ngobrol bareng teman-teman, rangkaian kata dari mulut kita mengalir deras. Nggak ada beban dan lepas aja, gitu. Lain kali ye hawanya? Lucu juga tuh.

Sepakbola vs sholat

Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan sepakbola favorit kita, tapi betapa bosannya kita bila imam sholat tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.

Eh, jujur aja nih, terutama kalo nonton sepakbola di pertandingan final. Kalo hasilnya seri di waktu normal, maka diadakan perpanjangan waktu. Nah, banyak di antara kita yang betah menikmatinya. Apalagi kalo sampe nontonnya berjamaah di kafe. Dijamin seru abis.

Tapi, kalo bacaan ayat dari sang imam pas sholat tarawih panjang dikit aja, kita langsung pegel-pegel, dan nekat ngejatuhin ‘talak tiga' untuk nggak sholat di masjid itu lagi kalo imamnya orang tersebut. Walah?

Itu sebabnya, masjid or mushola yang melaksanakan sholat tarawih berjamaah dengan imam sholatnya yang biasa ngebut dengan kecepatan tinggi dalam membaca ayat, pasti membludak jamaahnya. Ckckck.. betapa banyak dari kita yang pengennya instan dan serba cepat dalam hal ibadah.

Baca al-Quran vs baca novel

Lucu ya, susah banget baca al-Quran 1 juz saja, tapi baca novel best sellers 100 halaman pun habis dilalap dalam sekejap dan kita merasa enjoy .

Hihihi.. iya juga ya? Waktu sekolah dulu saya bareng temen-temen pernah baca Wiro Sableng yang judulnya “Petaka Gundik Jelita” dan “Lima Iblis dari Nanking” antara 1 sampe 2 jam. Dan itu harus ngorbanin baca Fessenden & Fessenden yang nulis Kimia Organik. Padahal besoknya mo ujian kimia. Baca al-Quran? Hmm.. satu halaman kayaknya udah merasa “beruntung” deh. Ckckck… kenapa ya? Lucu sekaligus sedih kalo mengenang ini.

Rahasianya apa? Mungkin kalo bacaan al-Quran cepet bosen karena nggak ngerti artinya. Mugkin juga. Eh, tapi ada juga teman yang asyik banget baca Harry Potter edisi bahasa Inggris-nya sampe berjam-jam kok. Ya, kita sih khusnudzan saja, mungkin juga baca al-Quran pun doi sanggup berjam-jam dan berjuz-juz. Tapi umumnya, kita suka cepet bosen kan baca al-Quran lama-lama? Lebih sregep baca novel, baca komik, atau lainnya.

Eh, bukan berarti nggak boleh lho. Silakan aja baca novel. Ini juga sekadar renungan, bahwa ternyata kita lebih susah dan lebih banyak malasnya untuk baca al-Quran ketimbang baca bacaan lainnya. Tul nggak?

Konser musik vs shalat jumat

Lucu ya, orang-orang pada berebut untuk dapetin tempat di barisan paling depan ketika nonton konser musik, tapi berebut cari shaf paling belakang bila shalat jumat agar bisa cepat keluar.

Coba deh tengok acara konser musik di televisi, banyak orang rebutan untuk mendapatkan ‘shaf' terdepan biar bisa ngelihat dengan jelas bintang pujaannya, syukur-syukur kalo sampe bisa salaman.

Kalo pun harus bayar, banyak di antara kita yang rela ngeluarin duit untuk nebus tempat strategis di arena konser. Tapi pas sholat jumat mah , nyari tempat di shaf paling belakang biar cepet keluar, atau paling nggak nyari dinding or tiang untuk nyender. Lucu ya?

Dakwah vs gossip

Lucu ya, susahnya orang diajak untuk partisipasi dalam dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi dalam menyebar gossip.

Ckckck… untuk ngajak dakwah susahnya setengah hidup. Alasannya macem-macem. Entah dengan alasan karena belum cukup ilmu, atau karena malu. Sehingga bikin lidah kelu. Tapi begitu ada yang ngomporin untuk ngegossip, lidahnya langsung fasih dan ikut nyebarin lagi. Wuih, aneh ya? Lucu ya?

Padahal, tentu saja, nilai perbuatannya lain banget. Kalo dakwah insya Allah dapet pahala, tapi ngegossip? Selain dibenci orang, juga dibenci Allah Swt. Amit-amit deh. Tapi, kenapa banyak di antara kita yang hobi ngegossip ketimbang semangat dakwah? Semoga menjadi renungan…

Media massa vs al-Quran

Lucu ya, kita begitu percaya banget pada apa yang disampaikan media massa, tapi kita sering mempertanyakan apa yang disampaikan al-Quran.

Jujur saja, media massa saat ini menjadi salah satu kekuatan untuk melakukan perubahan sosial, politik, ekonomi dsb. Banyak dari kita yang percaya begitu saja dengan apa yang disampaikan media massa. Kasus peledakkan bom di London awal Juli lalu, media massa hampir di seluruh dunia langsung “menuding” Islam dan kaum muslimin berada di balik serangan tersebut.

Eh, kita yang baca, banyak juga yang kemudian terprovokasi dan ikut-ikutan menjatuhkan vonis kepada Islam dan umatnya. Apa nggak bahaya banget tuh?

Tapi kita, kaum muslimin, ada juga yang masih mempertanyakan apa yang disampaikan oleh al-Quran. Isinya diutak-atik dan dipersepsi sendiri demi keuntungan dan tujuan tertentu. Kebalik-balik memang. Padahal, dalam surat al-Baqarah ayat 2 saja Allah Swt. sudah menjamin bahwa al-Quran itu “laaroiba fiihi” alias tidak ada keraguan di dalamnya. Nggak cuma itu, ayat tersebut melanjutkan (yang artinya): “petunjuk bagi mereka yang bertakwa”.

Yap, al-Quran itu pasti kebenarannya, dan sekaligus petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Jadi, mengapa harus mempertanyakan lagi apa yang disampaikan Allah dalam al-Quran? Tapi dalam waktu bersamaan, kita lebih percaya kepada media massa (bahkan ada yang sampe nggak perlu ngecek kebenarannya), padahal nggak jarang isinya berupa ‘kabar burung' dan juga informasi yang sesat dan menyesatkan.

Surga pengen, beramal ogah

Lucu ya, pengen masuk surga, tapi ogah beramal. Hmm.. ini sih bukan hanya lucu, tapi juga aneh bin ajaib. Emangnya surga gratis? Nggak lha yauw. Kita-kita aja masih was-was, khawatir amalan baik selama ini nggak keterima karena mungkin nggak ikhlas. Lebih sedih lagi seharusnya jika kita berharap surga tapi nggak pernah (atau sedikit) beramal baik.

Sobat muda muslim, banyak di antara kita yang kepengen masuk surga, tapi diminta untuk sholat aja susahnya setengah mati. Banyak juga di antara kita yang pengen dapetin surgaNya, tapi diminta untuk taat dan patuh sama ajarannya aja ogah. Itu sih sama artinya ngarepin dapet uang pensiun tapi tanpa kerja selagi usia produktif. Lucu dan aneh banget kan?

Pengen masuk surga tapi tanpa beriman dan tanpa beramal sholeh, kira-kira mungkin nggak? Mimpi kali ye!

Ini sedikit renungan aja buat kita semua. Semoga kita mulai berbenah dalam hidup ini. Mumpung masih muda. Selagi mudah untuk melakukan berbagai amal kebaikan, jangan sia-siakan waktu kita. Kita bisa berbuat lebih banyak. Karena kita nggak pernah tahu kapan kita dijemput oleh Malaikat Ijroil untuk menghadap Allah Swt. dan mempertanggung-jawabkan perbuatan kita selama di dunia. Mumpung masih ada waktu, sebisa mungkin kita mengumpulkan banyak amal baik untuk bekal di akhirat kelak.

Rasul mulia saw. telah bersabda: “Bersegeralah menunaikan amal-amal kebajikan. Karena, saatnya nanti akan datang banyak fitnah, bagaikan penggalan malam yang gelap gulita. Betapa bakal terjadi seseorang yang di pagi hari dalam keadaan beriman, di sore harinya ia menjadi kafir. Dan seseorang yang di waktu sore masih beriman, keesokan harinya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan komoditas dunia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah Ta'ala untuk melakukan amalan yang baik sesuai ajaran Islam. Ditanamkan dalam hati kita untuk gampang menerima kebenaran dan mengamalkannya. Semoga. [solihin]

Berhentilah Mengeluh

Pantaskah kamu mengeluh ? Padahal kamu telah diberi sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia.
Layakkah kamu berkesah? Padahal kamu telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan kamu membenahi sesuatunya.
Apakah kamu bermaksud menyia-nyiakan semua itu, lantas menyingkirkan beban tanggung jawab dari pundak kamu? Jangan! Jangan biarkan semua kekuatan yang ada pada diri kamu terjungkal hanya kamu berkeluh kesah.
Ayo, tegarkan hati. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena tak tahu apa jawaban atas persoalan kamu.
Jangan biarkan kelelahan menghujam keunggulan kamu. Ambillah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak kamu. Lalu temukan lagi secercah sinar di balik awan galaksi. Dan mulailah ambil langkah baru.
Sesungguhnya ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding kamu. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada disesali. Jika demikian, apakah kamu lebuh suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup?

Love To Allah

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi,namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis,debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang,membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).
Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila,orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah.
Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah,cinta yang begitu agung, cinta yang murni.Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya,dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan,dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.
Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara,menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah,tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai.
Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Disaat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa,semua ini adalah bentuk ujian dari Allah,karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya.
Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya,justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal
semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut,jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah,tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini.
Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah,merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat. Bagaimana mungkin do’a seorang pemuda ingin mendapatkan seorang wanita solikhah terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholeh.Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja diluar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan. Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud,sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan.
Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq,karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya.
Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman. Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita,agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah!!

Wednesday, May 10, 2006

aQ n' Px NOMA

21 april ’06 Kejadian luar biasa menyentuh hati, Allah...betapa besar nikmat yang telah Engkau berikan kepadaQ, ampuni hamba yang lalai n’ kurang mensyukuri segalanya.
Well...kejadian apakah itu?
A baby boy’s ke klinik Oral Medicine (OM) FKG UA (sebagai kamar terima pasien/Px) tentu saja nih baby ngga’ datang dw, tapi bersama sang ibu (Ya jelaslah!!!, 3 years old gitu lo).
Sang ibu masuk ke lab OM dengan menggendong si baby boy’s, selamat pagi bu...(sapaQ), silahkan duduk (kupersilahkan sang ibu duduk di dental chair). Ibu ortu dari Px baby boy’s? TanyaQ (maaf identitas ibu n’ Px dirahasiakan sesuai kode etik kesehatan, lagian ngga’ bakalan kenal deh ^_^). Ya...jawab si ibu, Alhamdulillah, informan Insya Allah terpercaya.
Kesan pertama melihat si baby boy’s : Sepertinya ada kelainan sistemik nih, diliat dari usia 3 tahun tapi berat badan n’ pertumbuhan seperti 1,5 tahun (malnutrisi, kurus banget n’ rambut tumbuh sangat jarang). Mata agak melotot n’ kurang fokus, kepala agak besar seperti hydrocephalus. Ops what’s wrong whith his lip’s? Masya Allah...tahukah saudara2, hampir semua bibir bagian bawah hilang, n’ penuh dengan ulcer (infeksi seperti sariawan, bayangkan bagaimana sakitnya jika terjadi pada seluruh mukosa bibir?)
Kuamati si baby boy’s…Masya Allah…sabar ya sayang…semoga kau lekas sembuh n’ diberi yang terbaik sama Allah.
Kumulai anamnesa (keluhan utama Px), tentu saja nanya’nya ngga’ ke baby...ngga’ bisa jawablah!! tapi nanya ke ibunya. Ibu putranya ini awalnya kenapa? (si ibu bercerita) : baby sering kejang sejak usia 9 bulan hingga sekarang, ketika kejang baby menggigit2 bibir bagian bawahnya hingga seperti itu, pernah dibawa ke dukun, tapi sampai sekarang masih kejang. aQ mengerti mungkin karena himpitan ekonomi n’ mahalnya biaya kesehatan membuat sang ortu, yang berpenghasilan dari kerja di pelayaran tak jua bergegas membawa baby boy’s ke tenaga medis.
Hasil wawancara singkat dengan sang ibu, aQ menyimpulkan bahwa sang anak ada kelainan syaraf (kejang), malnutrisi (kurus), kelainan darah anemia (pucat, tangan n’ kaki dingin n’ berkeringat), kelainan saluran pencernaan (feces keras n’ jarang), kelainan endokrin (hormon pertumbuhan kurang bekerja dengan optimal). Tuh kan sistemik banget...perawatannya darimana ya...jadi bingung :’(.
N’ than ke tahap berikutnya (pemeriksaan klinis), ini yang membuatQ sedikit sutris :’( hiks..hiks kasian liat si bayi kesakitan, ngga’ tega gitu lo!
Tahap ekstra oral, kuamati si bayi....weer dia nangis, aduh sayang napa nangis? Cup...cup ya sayang...ngga’ papa kok...tenang ya. Si baby boy’s semakin kejang n’ mulai menggigit bibir bawahnya. Aduh sayang pliz jangan digigit bibirnya ya...kujauhkan bibir baby boy’s dari gigi-nya, n’ si ibu berusaha menenangkan baby, diciumnya kening n’ mengelus dada baby-nya. Subhanallah...si baby mulai tenang. Hiks...hiks aQ jadi terharu sama si ibu, begitu dahsyat-nya kekuatan kasih sayang sang ibu, hingga si baby mampu merasakannya.
Dokter pembimbing klinik OM datang menghampiri, mengajak bicara sang ibu n’ memberi ”wejangan” supaya ibu tersebut tabah n’ tidak mudah putus asa dengan keadaan.
OK baby qta lanjutkan urusan qta (pikirQ), bentar ya say (aQ harus pakai gerakan cepat n’ hati2 nih) ...kuraba kelenjar limfe-nya, yup kelenjar teraba-kenyal n’ pasti sakit, ops si baby mulai memberontak n' kejang sambil menggigit2 bibir-nya yang sudah luka parah. Aduh...teman2 tolongin aQ dong pegang nih tangan n' kaki-nya, aQ mulai menjauhkan bibir dan gigi-nya sambil kubelai kening n' dada-nya seperti yang dilakukan sang ibu tadi, Sabar ya sayang...maafin mbak Rika, tadi sakit ya...maafin ya say...baby pingin sembuh kan...sabar ya...ini mbak Rika lagi cari tahu ttg penyakit-mu, baby anak pintar....anak sholeh...anak sholeh yang sabar...anak sholeh disayang sama Allah. Baby pingin disayang Allah kan....
Perlahan sang baby mulai tenang, Alhamdulillah....beberapa teman tertawa melihat tingkahQ, he...he...pantes rik. Maksud lo...???
Si dokter sudah selesai berbicara dengan sang ibu, giliran teman2 dikasih info sama dokter pembimbing ttg kelainan si baby, hiks..hiks..tega kamu teman2 meninggalkanQ dengan si baby, untung perhatian ibu dah kembali pada si baby.
Ok sayang, mbak rika pingin liat bagian intra oral kamu, bentar ya...cuma diliat doang kok, ngga' diapa2in. Weer (nangis n' mengejang lagi) Allah beri kesabaran pada kami (ibu, baby n' aQ yang lagi kewalahan). Alhamdulillah dibalik kesulitan ada kemudahan, dengan menangis-nya si baby boy’s otomatis aQ bisa melihat bagian dalam mulut si bayi, OK sudah selesai jawabQ.
Nah sekarang diagnosa, diagnosa-nya apaan ya? Waduh bingung nih (sumpah aQ ngga' tahu, karena ini ulcer not be asa (baca : biasa), tapi Ruar biasa sepanjang mukosa bibir, karena ngga' ada bibirnya lagi. Yang jelas ni penyakit sistemik n’ aQ belum menemukan etilogi-nya (penyebab-nya), wadau gimana mo’ ngisi diagnosa sementara-nya? Segera temanQ mendekatiQ, kata drg Jusri barusan itu penyakit nama-nya NOMA, n’ ada kelainan Cerebro spalsy. Lha terus ini kelanjutannya mo’ dirawat siapa? FKG atau diserahkan ke dokter ahli syaraf dulu? (pikirQ). Sang dokter pembimbing mendekatiQ, kamu buat surat rujukan ke pediatri (dokter spesialis anak) n’ buat resep biolysin. Baik dok..(jawabQ), tapi dok ini rencana perawatannya apa saja?, untuk sementara biarkan si ibu n’ keluarganya berunding, karena ini tidak hanya ke pediatri n’ dokter gigi spesialis penyakit mulut saja, tapi juga melibatan dokter ahli syaraf (untuk mengatasi kelainan syaraf-nya/ kejangnya) setelah itu dengan dokter gigi spesialis prostho (untuk buat gum protektor) n’ malah kalau memungkinkan dengan ahli bedah (untuk buat bibir palsu-nya). Masya Allah...saudara2 bagaimana ortu sang baby ngga’ bingung, disatu sisi ortu ingin baby boy’s anak tunggal-nya segera sembuh, tapi disisi lain, hanya ayah-nya yang menanggung beban hidup keluarga, itupun sebagai orang pelayaran dengan gaji tak menentu, mana cukup untuk ke berbagai dokter spesialis?
Ya Allah berilah kesabaran pada si baby boy’s ’ n’ keluarganya, n’ kesembuhan pada si baby....Amiin
SaudaraQ sering kita lupa akan karunia yang telah Allah berikan kepada qta, nikmat yang telah Allah berikan sangat besar dibanding dengan ucapan syukur n’ ketundukan qta pada aturan-Nya. SaudaraQ...Allah telah memberikan semuanya pada qta... sekarang renungkanlah...Apa yang telah qta berikan untuk Allah? Untuk menolong agamaNya? Masih belum sebanding!!! Bahkan suangat jauh sekali n’ tak akan bisa untuk menjadikannya seimbang.
Allah...ampunilah hambaMu ini...Allah...hamba sangat merindukanMu, hamba ingin sekali berjumpa denganMu n’ kekasihMu Muhammad Rosulullah, Ya Allah pantaskah wajah yang penuh dosa n’ diri yang hina ini meghadapMu Wahai Dzat Yang Maha Sempurna. Astaghfirullah....