Monday, July 17, 2006

Love Immitation, Watch Out!!

Berlindunglah pada Allah
Dari cinta palsu
Melalaikan manusia hingga berpaling dari-Nya
Menipu daya dan melenakan
Sadari-lah wahai kawan
(By : The Fikr)

Berbicara ttg cinta rasanya memang ngga’ pernah basi n’ ngga’ pernah mati, dari kisah nabi Adam a.s yang merasa kesepian di surga n’ meminta pada Allah diberi teman hidup (Siti Hawa), kisah nabi Yusuf n’ Zulaikhah, laila – majnun, Romeo-Juliet, ayah-ibu kita bahkan sampai akhir zaman nanti. Kenapa? Karena memang manusia pada fitrah-nya diberi potensi oleh Allah berupa Ghorizah Nau’ (naluri melestarikan jenis) manifestasi dari naluri ini adalah ketertarikan pada lawan jenis.
Allah adalah Dzat Yang Menciptakan manusia (termasuk memberi potensi hidup dalam bahasa kerennya (baca: bahasa Arab-nya) At-thoqotul Hayawiyah, yang berupa 1. Hajatul ‘Udlwiyah atau kebutuhan jasmani seperti makan, minum, BAK/BAB dsb, 2. Ghoroiz (jama’ dari ghorizah) terbagi menjadi 3, yaitu Ghorizah Tadayyun (naluri untuk mengagungkan sesuatu) manifestasi bahwa manusia butuh sesuatu yang lebih dari diri-nya dan ingin mengagungkan sesuatu tersebut (ibadah), Ghorizah Baqo’ (naluri mempertahankan diri) manifestasi-nya adalah rasa takut, marah, benci dsb, dan yang terakhir adalah Ghorizah An-Nau’.
Tentu saja, Allah tidak hanya sebagai Pencipta (Al-Kholiq) saja, tapi Dia juga sebagai Pengatur (Al-Mudabbir), dan pastilah aturan Sang Pencipta adalah aturan yang terbaik bagi ciptaannya tadi. Bukankah produsen lemari es lebih mengetahui aturan pakai lemari es tersebut daripada konsumen? (pertanyaan logika retoris)
Back to menu utama pembahasan, Allah memberikan G.Nau’ tentu naluri ini tidak dibiarkan berjalan sendiri sekehendak makhlukNya. Untuk memenuhi naluri ini Allah sudah memberikan aturan yang pas lagi tepat untuk kebaikan makhlukNya.
Virus Merah Jambu (VMJ) salah satu manifestasi dari naluri tersebut, sering menyerang muda-mudi, jangankan generasi yang sedang masa puber ke-1 ataupun ke-2, anak2 SD-pun sudah terserang virus yang lebih dahsyat n’ lebih mendunia ini daripada HIV.
Terserang VMJ bukanlah suatu dosa, karena VMJ ini adalah suatu fitrah yang pasti menimpa diri manusia, tua-muda, cowok-cewek, kaya-miskin, pejabat-kaum papa, dsb. Kalau ada orang yang bilang “Saya tidak pernah jatuh cinta” itu BOHONG (kecuali Tarzan yang hidup di hutan sebelum bertemu dengan Jenny), bahkan akhwat ataupun ikhwan yang berusaha mati2an menjaga hati-nya agar tidak terserang VMJ ini sebelum waktu-nya (khitbah-nikah), terkadang hati mereka yang sudah ditata rapi n’ bersih oleh tsaqofah dan tasqif (pembinaan syakhsiyah Islam) diporak-porandakan dan dikotori oleh virus ini. Maka saya katakan hati2 dengan virus ini.
Seperti lagu (The Fikr) yang saya kutip diatas, cinta terkadang membuat manusia terlena n’ melalaikan hingga memalingkan manusia dari Allah, betul kata pepatah : bila dua orang jatuh cinta, dunia serasa milik berdua (triliunan orang sedunia yang lain pada ngontrak n’ nge-kost kali), sebelum tidur ingat sama orang yang dicintai-nya, selalu ingin bertemu dengan-nya, mendengarkan suara-nya, sehari tidak mengetahui kabar-nya sudah kelimpungan, ngga’ komunikasi dengannya setengah hari dengannya serasa setahun (hiperbola banget ya ^_^ he…he), bahkan disebut nama kekasih-nya saja hati-nya sudah bergetar (padahal ketika dia mendengar nama Allah, hati-nya biasa2 saja tak ada getaran sedikit-pun)
Tiada cinta tanpa pengorbanan, dia akan rela melakukan apa saja demi orang yang dicintai-nya, tak sedikit kita melihat seorang muslimah meninggalkan keIslamannya demi laki2 yang dia cintai, melepas kerudung karena permintaan sang pacar, bahkan memberikan kesuciannya, semua dia lakukan atas nama “cinta”, naudzubillahi min dzalik.
Banyak dari para remaja melakukan “aksi pacaran” dari yang terang2an, back street, dsb. Berbagai alasan untuk melegalkan aksi ini, ya pacarannya ngga’ sampai tahap itu lah (paragraph sebelumnya) yag begitu mah emang ngga’ boleh, ngeri atuh. Kami pacarannya biasa2 aja kok, ngga’ ber2-2an n’ pacarannya ramai2, terus ngga’ ditempat sepi n’ gelap paling juga jalan2 ke mall, makan2 or ke t4 rekreasi. Atau kami pacarannya islami kok, ketemuannya di serambi masjid, waktu ketemu ucap salam dulu, terus pakai doa pembuka majelis, n’ tadarus bersama (emang ada pacaran islami ha?)
Ketahuilah saudaraQ itu semua adalah cinta palsu, karena cinta yang demikian itu akan semakin menjauhkan diri kita pada cinta hakiki kita yakni mendapatkan cinta Allah, Kalau memang kita mencintai orang yang kita cintai tadi karena Allah, maka buktikanlah! Dengan apa? Nikahi dia atau Putus-kan dia sekarang juga! Karena dengan jalan itu-lah Allah akan ridlo pada kita. Kalau-pun sudah siap nikah, maka nikah-lah bukankah nikah adalah sunnah Rosul kita? Bukankah nikah adalah untuk melengkapi separuh din kita? Bukankah nikah adalah lahan ibadah bagi kita? Kalau kita meniatkan nikah untuk ibadah untuk menggapai ridlo-Nya kenapa harus takut?. Kalau memang belum siap, putuskan dia sekarang juga daripada kita semakin lama menyeret dia kepada adzab Allah, lebih baik menahan diri dan mempersiapkan diri dengan baik untuk melangkah ke jenjang rumah tangga dengan langka pasti dan mantap.
Saya tahu, putus hubungan adalah sesuatu yang “menyakitkan”. Tapi lebih baik sakit di dunia, daripada sakit di akhirat. Dengan terus melanjutkan hubungan yang tidak dihalalkan oleh Allah maka itu berarti kita telah mendzolimi diri kita dan orang yang kita cintai, karena secara tak langsung kita telah menyeretnya ke neraka-Nya.
Oleh karena itu satu2nya jalan yang diridloi Allah untuk memenuhi G.Nau’ adalah menikah. Tentu saja jalan menuju ke pernikahan-pun harus sesuai dengan aturanNya. Bagaimana mungkin seorang suami-istri yang saling mencintai ingin agar diri dan keluarganya terlindungi dari api neraka, kalau proses perjalanannya ke pernikahan saja (by pacaran) sudah diharamkan oleh Allah?yakinlah bahwa diakhirat kelak mereka (suami-istri) yang didunia saling mencintai tadi, maka di akhirat kelak mereka akan berseteru untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka perbuat. Si istri menyalahkan suami karena telah memacari-nya, si suami-pun menyalahkan istri karena telah menggoda hatinya n’ kenapa dia mau dipacari? Naudzubillahi min dzalik
Saudaraku yang dicintai oleh Allah, dan aku-pun mencintai kalian karena Allah. Semoga Allah mempertemukan kita kelak di surga Firdaus, Amiin. Sebagai wujud cinta kepada saudara2Q semua karena Allah, maka saya ngga’ akan rela kalian masuk ke jalan yang dimurkai oleh Allah. Semoga malaikat di kanan saya mencatat amalan amar ma’ruf nahi munkar lewat tulisan ini sebagai amalan yang dapat menghantarkan saya pada kekasih sejati kita Allah SWT dan kekasihNya Rosulullah Muhammad SAW. Amin

No comments: